Rabu, 13 Juni 2012

Gubernur Puji Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi


RABU, 13 JUNI 2012 

MAROS, Cakrawala--Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memuji prestasi Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi Maros yang pada Ujian Nasional tahun ini mampu meluluskan seluruh santrinya. 
"Pondok Pesantren DDI ini hebat karena mampu meluluskan siswanya 100 persen pada UN tahun ini," puji Syahrul dalam acara penamatan santri yang dirangkaikan dengan Peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW 1433 H, Rabu  (13/6).
Pada kesempatan ini Syahrul berkesempatan memberikan piagam penghargaan kepada siswa berprestasi di pesantren ini, serta pemberian beasiswa berupa uang tunai bagi santri dengan nilai tertinggi.
Syahrul mengatakan, ajaran Rasulullah SAW, jika ingin perbaiki hidupmu, perbaiki ilmumu, kalau ingin perbaiki akhiratmu, perbaiki ilmumu. Hanya orang berilmu yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.
"Mau bagaimana baiknya Sulsel, Maros, kita yang tentukan. Kalau kita jalankan syariat dan akidah Islam yang penuh damai," ujarnya.
Penerima Penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden RI itu, mengungkapkan, segala sesuatu yang baik harus diulang. Termasuk meluluskan siswa 100 persen, harus diulang tahun depan. Bahkan, harus ditingkatkan lagi, 100 persen lulus dengan kualitas lebih tinggi.
"Dalam Islam diajarkan, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Islam membuat kita tentram, damai, dan tidak bikin susah orang. Dalam Islam kita saling peduli,  terbiasa saling tolong menolong," jelasnya.
Ia menambahkan, orang bisa sukses kalau dalam dirinya ada PAKUI, yang merupakan akronim dari Pray (doa), Attitude (karakter yang baik), Knowledge (kecerdasan/ilmu), Ulet, dan punya impian. (Dewi/wsc).
Read More >>

Gubernur: Islam adalah Kedamaian


RABU, 13 JUNI 2012 

MAROS,Cakrawala -- Islam adalah kedamaian yang menuntun manusia ke kehidupan yang bahagia dan menjadi rahmat bagi umat manusia.
Demikian disampaikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ketika membuka acara Lomba Seni Islam BKMT, di halaman Kedai Cokelat, Kabupaten Maros, Rabu (13/6). Acara tersebut diikuti oleh majelis taklim se-Kabupaten Maros.
Menurut  Syahrul, dilaksanakannya lomba tersebut merupakan salah satu pendekatan ibadah terhadap organisasi dan daerah. Kegiatan tersebut juga merupakan upaya untuk mewariskan sesuatu yg amanah dan sunnatullah agar hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Selanjutnya menurut Syahrul, Islam adalah sesuatu yang dekat dengan semua orang dan membangun keteraturan. Seperti itulah Islam dan kemudian diformulasikan dalam lomba seni Islam.
"Seni selalu keluar dari hati yang paling murni, tulus, dan menggambarkan keikhlasan," ujarnya.
Menurutnya, Islam mengajarkan kedekatan vertikal dengan Tuhan. Hubungan dengan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
"Tanpa kita sadari, inilah yang kita sumbangkan untuk Maros, mengajarkan anak-anak agama Islam melalui seni," tuturnya.
Lomba Seni Islam BKMT tersebut juga dirangkaikan dengan pawai keliling Kota Maros yang diikuti ribuan ibu-ibu majelis taklim se-Kabupaten Maros. (Dewi/wsc)
Read More >>

Proyek KA Sulsel Diminati 4 Negara


Rabu, 13 Juni 2012
MAKASSAR – Proyek kereta api (KA) lintas Makassar-Parepare sepanjang 136,3 kilometer diminati investor dari empat negara. Terakhir, WEGH Group yang merupakan perusahaan industri perkeretaapian asal Italia menyatakan keinginannya menanam investasi ke daerah ini. 

Perusahaan tersebut berkantor di Kota Gujarat, India. Tiga investor lainnya juga berminat menangani proyek yang diperkirakan menelan dana triliunan rupiah tersebut, yakni Korea Selatan, Rusia, dan Jerman. Namun, hingga saat ini,semuanya masih dalam proses penjajakan. Kemarin,General Manager WEGH Group Luigi Bordonaro mengungkapkan ketertarikannya pada proyek KA Sulsel saat menemui Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel A Muallim di Kantor Gubernur Sulsel.

Apalagi, perusahaan tersebut memang bergerak di sektor perkeretapian. Kedatangan Luigi Bordonaro khusus untuk membicarakan desain dan rencana proyek KA yang masuk dalam Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu. “Indonesia ini dekat dengan Australia dan India.Di sini juga ada proyek besar untuk perkeretaapian. Kita mengetahui proyek ini setelah ada promosi dari seminar, dan Sulsel menjual proyek ini,” katanya kepada wartawan di Makassar kemarin.

Dalam pertemuan yang berlangsung 30 menit tersebut, Pemprov Sulsel menyerahkan hasil studi kelayakan proyek KA lintas Makassar-Parepare kepada WEGH Group. “Hasil studi proyek ini akan kita pelajari dulu. Kami akan kembali ke sini dalam satu atau dua bulan ke depan untuk memastikannya,” kata Luigi Bordonaro. Muallim mengakui bahwa perusahaan asal Italia tersebut masih melakukan pengkajian dan mendalami secara detail mengenai rencana perkeretaapian di Sulsel.

Dia yakin WEGH Group segera memberikan jawaban sebagai bentuk keseriusan untuk menanamkan modalnya di proyek KA itu. “Kita sudah serahkan hasil survei, business plan, rencana biaya, pembebasan lahan, bantalan KA.Kita berikan ke mereka secara gratis untuk diolah lebih lanjut. Mereka memang memerlukan itu sebagai kajian,” kata Muallim. Dia menambahkan, jika proyek tersebut berjalan mulus, pada awal 2013 mendatang sudah bisa dilakukan pembebasan lahan milik warga yang dilintasi KA.

Proyek ini merupakan sharingdari pemerintah pusat,kabupaten,dan provinsi. “Proyek pembangunannya kita harap sudah bisa dimulai 2014 dan selesai dalam tiga tahun. Pada 2017, KA Makassar- Parepare sudah bisa dioperasikan,” katanya. Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) RI EE Mangindaan memastikan proyek perkeretaapian di Sulsel telah diminati investor dari tiga negara yang berbeda.

“Sudah banyak sekali negara lain mau ikut dalam proyek ini. Seperti Korea,Rusia,dan Jerman.Kelihatannya seperti gula. Insya Allah ini akan jalan terus,”kata Mangindaan. Selain menemui Sekprov Sulsel A Muallim,investor asal Italia ini juga menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di rujab gubernur tadi malam. Syahrul mengaku akan membuka peluang investasi sebesar- besarnya terhadap WEGH Group untuk menggarap proyek KA lintas Makassar- Parepare.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu, dia juga meminta Luigi agar kembali ke Sulsel dalam waktu dekat ini terkait hasil kajian terhadap hasil studi KA Sulsel yang diberikan. Dia mengatakan, dalam proyek perkeretaapian di Sulsel,sejumlah investor dari negara lain juga pernah mengutarakan niatnya untuk menanamkan modalnya di proyek itu. Karena itu, kata dia, tak ada salahnya jika perusahaan tersebut bisa bekerja sama dengan investor lain.

“Minimal harus ada kolaborasi. Ini kan ada beberapa investor yang ikut tertarik, jadi bisa join dengan investor lainnya,” katanya. Diketahui, selain Italia, beberapa investor juga berminat di proyek KA Makassar-Parepare. Di antaranya perusahaan Russian Railways asal Rusia, pemerintah Ubei di China,serta perusahaan RNA dan Korail dari Korsel. wahyudi 

Read More >>

Gubernur Serahkan Adipura di Tiga Daerah


Rabu, 13 Juni 2012
PAREPARE– Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyerahkan Piala Adipura kepada Kabupaten Pangkep, Barru, dan Kota Parepare kemarin. Dalam kesempatan itu, gubernur juga memberikan bantuan tunai Rp100 juta per daerah. 

“Wali Kota Parepare dan masyarakat telah berhasil membuktikan kehebatannya,” kata Syahrul. Dia mengungkapkan, Adipura hanyalah sebuah simbol, tapi di baliknya terkandung makna luar biasa. Ada tekad dan kemauan wali kota dan seluruh masyarakat Parepare meraih cita-cita sebagai kota peraih Adipura. “Ada keindahan dan kebersamaan. Dalam Adipura ada tekad untuk membawa Parepare sebagai kota terbaik di Sulsel, bahkan seluruh Indo-nesia,” ujar dia. andi abriandi 

Read More >>

Bendungan KaralloE Segera Dibangun


RABU, 13 JUNI 2012 

4 Juli, Gubernur Lakukan Peletakan Batu Pertama
SUNGGUMINASA,  – Pekerjaan pembangunan bendungan Karalloe, di Kecamatan Biringbulu, Gowa hampir pasti terwujud. Itu setelah polemik mengenai lokasi bendungan KaralloE yang selama ini dipermasalahkan telah disepakati oleh Pemkab Gowa.
Rencananya, bulan Juli mendatang pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) akan memulai tahap pekerjaan.
Proses pekerjaan bendungan yang akan menelan anggaran Rp400 miliar APBN ini akan diawali dengan peletakan As bendungan yang akan dilakukan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementrian Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan, 4 Juli mendatang. Selain peletakan batu pertama, juga akan dilakukan penandatangan kesepakatan antara Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo serta Bupati Jeneponto, Radjamilo mengenai pembangunan bendungan KarelloE.
Kepala SNVT PJSA Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Je’neberang (BBWSPJ), Haeruddin C Maddi di ruang kerjanya, Selasa, 12 Juni mengatakan bendungan ini akan dibangun di daerah Gowa.  Namun, manfaat bendungan ini juga akan dinikmati oleh masyarakat Jeneponto.
Kapasitas bendungan ini nantinya, sebut dia akan mengairi areal persawahan seluas 800 hektare di kedua daerah kabupaten bertetangga.
“Jadi manfaatnya akan dirasakan oleh petani di Gowa dan Jeneponto,” ujar Haeruddin.
Dia menjelaskan, untuk mempercepat realisasi pembangunan bendungan ini, pihak BBWSPJ selaku pelaksana proyek akan segera melakukan penyempurnaan desain, LARAP dan AMDAL sebagai salah satu prasyarat untuk mempercepat realisasi pembangunan mega proyek tersebut. Bahkan dalam waktu dekat ini kata Haeruddin, pihaknya akan segera mengusulkan sertifikasi desain dari Balai Bendungan  sebagai wujud kelayakan pembangunan suatu bedungan.
Pembangunan bendungan Karalloe ini sejak dua tahun lalu direncanakan. Hanya saja, pelaksanaan pembangunan ini terkatung-katung, lantaran Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo selama ini kurang setuju mengenai lokasi bendungan. Menurut Ichsan, melalui Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Gowa, Arifuddin Saeni beberapa waktu lalu mengatakan pada dasarnya Pemkab Gowa tidak mempersoalkan lokasi bendungan Karalloe akan dibangun. Hanya saja, Bupati meminta lokasinya ditinjau ulang karena berdekatan dengan patahan yang berpotensi menimbulkan resiko bencana longsor.
Bupati, lanjut Arifuddin tidak ingin kejadian longsoran Bawakaraeng terulang lagi di bendungan Karalloe. Sebab, akibatnya akan mempengaruhi bendungan seperti yang dialami bendungan serbaguna Bili-bili saat ini.
“Namun dengan adanya rencana peletakan As bendungan Karalloe berarti  lokasinya sudah disepakati bersama,” kata Kabag Humas, Arifuddin Saeni. (rus/eca)
Read More >>