Rabu, 01 Agustus 2012

Toraja Segera Gelar Festival Budaya


Rabu, 01 Agustus 2012

MAKALE – Kabupaten Tana Toraja bersama Toraja Utara bakal menggelar Festival Budaya Toraja pada 2013 mendatang. Rencana penyelenggaraan Festival Budaya Toraja yang mirip Festival Danau Toba itu mendapat dukungan dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Kementerian Pariwisata.


“Tahun depan, Toraja dan Tenggarong diprioritaskan Kementerian Pariwisata sebagai penyelenggara festival budaya berskala nasional,”kata Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung seusai rapat koordinasi yang dihadiri Bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring dirujab Bupati Tana Toraja, Makale kemarin. Dia menyatakan, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo telah berkomitmen mendukung dan menyukseskan Festival Budaya Toraja tersebut. Rencananya, pekan depan, Bupati Tana Toraja,Toraja Utara, dan Gubernur Syahrul Yasin Limpo akan bertemu Menteri Pariwisata.

“Rencananya, Festival Budaya Toraja digelar Juni hingga Agustus tahun depan. Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara berkomitmen mendukung dan menyukseskan festival ini,”tutur dia. Mantan Kepala Inspektorat Provinsi Sulsel itu mengatakan, tahun ini,Tana Toraja menjadi tuan rumah pelaksanaan puncak Lovely December.

Guna lebih menggaungkan kegiatan tersebut, Lovely December akan dimeriahkan dengan kegiatan yang bisa menarik kunjungan wisatawan di Toraja. “Lovely December diisi pementasan seni budaya, dipadukan dengan kegiatan di alam bebas,”ungkap dia. ● joni lembang
Read More >>

Calon Sekkot Makassar- SK Penetapan Tunggu Tanda Tangan Gubernur


Rabu, 01 Agustus 2012
MAKASSAR – Pemprov Sulsel masih merampungkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo terkait pengangkatan Agar Jaya sebagai pejabat defenitif Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Tautoto Tanaranggina mengungkapkan, proses penyusunan SK tersebut telah rampung dan sisa ditandatangani gubernur. “Sekarang SK itu sudah dimasukkan ke ruang kerja gubernur untuk ditandatangani.Yang jelas kita memprosesnya,” ujarnya kepada SINDOkemarin. Tautoto menargetkan, penerbitan SK Sekkot Makassar tersebut paling lambat, pekan ini. SK tersebut selanjutnya akan langsung diserahkan ke Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin untuk melantik pejabat yang bersangkutan.

“Kita harap secepatnya, kalau boleh pekan ini,”ujarnya.Sekadar diketahui,akhir pekan lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengeluarkan surat rekomendasi,yang menunjuk Agar Jaya sebagai pejabat defenitif Sekkot Makassar Agar Jaya yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Makassar ini mengalahkan dua pesaingnya,yakni mantan Asisten IV Bidang Pemberdayaan Masyarakat Apiaty Kamaluddin dan mantan Asisten III Bidang Keuangan Sittiara.

Surat rekomendasi ini diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Diah Anggraeni kepada Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel A Muallim di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (26/7) lalu. Tautoto yang ditanya mengenai alasan dipilihnya Agar Jaya dibanding dua calon lainnya, mengaku enggan berspekulasi. Menurutnya, pihaknya hanya menjalankan rekomendasi dari Kemendagri.“Kalau anda bertanya soal itu, silahkan ke Kemendagri. Kami hanya meneruskan isi surat rekomendasi itu,”katanya.

Terpisah, Muallim mengatakan, SK gubernur tersebut akan dijadikan dasar oleh Wali Kota Makassar untuk melakukan pelantikan terhadap pejabat defenitif sekkot yang baru. “Sekarang kita mulai konsepkan SK-nya.Setelah itu kita ajukan ke gubernur, selanjutnya dilantik oleh wali kota,” singkatnya kepada wartawan. ● wahyudi 

Read More >>

EKONOMI SULSEL: Ekspor Juni Naik 15,65%, Impor Turun 52,29%



More Sharing Services

Rabu, 1 Agustus 2012
Compact_dsc_4464
MAKASSAR: Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat, nilai ekspor wilayah ini pada Juni 2012 mencapai US$138,65 juta, meningkat 15,65% dibandingkan Mei tahun ini.

Kepala BPS Sulsel Bambang Pramono mengatakan, jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2011, nilai ekspor tersebut mengalami penurunan 40,04%.

”Lima terbesar komoditas ekspor Sulsel pada Juni 2012 adalah nikel, kakao, ikan, udang, dan kepiting, biji-biji berminyak, tanaman obat, kayu atau barang dari kayu,” ujar Bambang, Rabu (1/8).

Menurutnya, peningkatan nilai ekspor Sulsel pada Juni tahun ini sangat dipengaruhi oleh besarnya peningkatan nilai ekspor lima kelompok komoditas utama, yaitu nikel, ikan, udang, kepiting, karet dan barang dari karet, serta olahan makanan hewan. Sedangkan ekspor kelompok komoditas kakao, biji-bijian berminyak, tanaman obat, kayu dan barang dari kayu, garam, belerang, kapur, semen, dan buah-buahan mengalami penurunan.

Ekspor ke Jepang pada Juni tahun ini mencapai nilai terbesar, yaitu US$100,99 juta. Menyusul ke Amerika Serikat US$10,19 juta, Malaysia US$9,18 juta, Cina US$4,33 juta, dan Korea Selatan US$2,19 juta. Nilai ekspor Sulsel ke lima negara tersebut US$126,88 juta, atau 91,51% dari total ekspor wilayah ini.

Sementara nilai ekspor periode Januari sampai dengan Juni 2012 terbesar ke negara Jepang yaitu US$364,05 juta, menyusul ke Malaysia US$48,63 juta, Amerika Serikat US$46,43 juta, Cina US$33,04 juta, dan Singapura US$13,80 juta. Besarnya nilai ekspor ke lima negara itu mencapai US$505,95 juta, atau 85,37% dari total kumulatif nilai ekspor pada periode tersebut.


Impor Turun
Sementara itu Bambang menjelaskan, nilai impor Sulsel pada Juni 2012 US$77,71 juta, atau menurun 52,29% dibandingkan Mei 2012. Nilai itu juga menurun 66,39%, jika dibandingkan nilai impor Sulsel pada Juni tahun lalu.

“Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada, merupakan lima negara pemasok utama barang impor ke wilayah ini pada Juni 2012,” katanya.

Kelima negara tersebut, memasok barang impor dengan nilai US$61,73 juta atau 79,44% dari total nilai impor Sulsel. Besarnya nilai impor ke lima negara tersebut, masing-masing Singapura US$ 32,22 juta, Australia US$10,42 juta, Korea Selatan US$7,45 juta, Amerika Serikat US6,48 juta, dan Kanada US$5,16 juta.

Menurutnya, komoditas impor Sulsel pada Juni 2012 dengan nilai lima terbesar adalah, komoditas bahan bakar mineral dengan nilai impor US$29,92 juta, gandum-ganduman US$15,22 juta.

Kemudian pupuk US$7,41 juta, mesin-mesin atau pesawat mekanik US$4,60 juta, serta kapal, perahu, dan bangunan terapung US$3,87 juta. Kelima kelompok komoditas tersebut, memberikan kontribusi US$61,02 juta, atau 78,52% dari total impor Sulsel pada Juni tahun ini.

Adapun nilai impor Sulsel periode Januari hingga Juni 2012 mencapai US$592,51 juta. Besarnya nilai impor tersebut menurun 27,05%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$812,21 juta.

”Besarnya nilai impor pada sepuluh negara utama pengimpor ke Sulsel selama Juni 2012 sebesar US$65,12 juta, atau 88,95%. Sedangkan negara lainnya sebesar US$12,59 juta atau 11,05%,” ungkap Bambang.

Lima negara pemasok utama barang impor ke Sulsel pada Juni 2012 adalah Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada. Kelima negara tersebut, memasok barang impor dengan nilai US$61,73 juta, atau 79,44% dari total nilai impor wilayah ini.
Besarnya nilai impor dari kelima negara tersebut masing-masing, Singapura US$32,22 juta, Australia US$10,42 juta, Korea Selatan US$7,45 juta, Amerika Serikat US$6,48 juta, dan Kanada US$5,16 juta.

Dia menyebutkan, nilai impor Sulsel periode Januari sampai dengan Juni 2012 juga menurun 27,05%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari hingga Juni tahun ini, nilai impor terbesar dari negara Singapura mencapai US$272,91 juta, kemudian Australia US$93,25 juta, Thailand US$41,89 juta, Cina US$ 39,49 juta, dan Jepang US$31,12 juta.

”Besarnya nilai impor ke lima negara tersebut mencapai US$478,60 juta, atau 80,78% dari total kumulatif nilai impor pada periode tersebut,” tegasnya. (K46/Bsi)
Read More >>

SYL: Harga Sembako Tak Boleh Bersoal


RABU, 01 AGUSTUS 2012

alt
MAKASSAR,  – Pasar Murah Ramadhan yang menjadi program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mendapat apresiasi tinggi dari warga Makassar. Ratusan warga rela berdesak-desakan mengantre untuk mendapatkan paket sembako senilai Rp50 ribu yang berisi beras, gula, minyak goreng, susu, dan mentega.
Lokasi pasar murah tersebut ada di Pasar pelelangan ikan Paotere, Makassar. Pemprov menyediakan 27 ribu paket sembilan bahan pokok
(sembako) yang dijual ke warga.“Saya berharap pasar murah ini memberikan manfaat besar bagi warga Makassar,” ujar Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL), Selasa, 31 Juli.
Dia menyatakan, program pasar murah tersebut sebagai bukti kepedulian Pemprov terhadap rakyat. Event pasar murah juga sebagai bukti bahwa Pemprov lebih memen­tingkan kerja dan program konkret untuk rakyat.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini berharap pasar murah ini dapat menjadi penyeimbang harga sembako yang biasanya naik menjelang L­ebaran. Penyediaan paket sembako merupakan kerja sama sejumlah instansi terkait.
“Tak boleh ada harga kebutuhan pokok bersoal di Sulsel. Makanya, kami hadirkan pasar murah Ramadhan ini paling tidak menjadi penyeimbang jika harga sembako di pasar-pasar naik,” kata Syahrul.
Selain di Pasar pelelangan ikan Paoterre, Pemprov Sulsel juga menstabilkan harga sembako, dengan membagikan 27.000 paket sembako kepada 27.000 keluarga pra sejahtera di 24 kabupaten/kota. Program bertajuk Pasar Murah Ramadhan 1433 H tersebut bekerja sama dengan Bank Indonesia, Perbankan di Sulsel, BUMN, Kadin Sulsel, serta Kodam VII Wirabuana, produsen, dan distributor.
Masing-masing kabupa­ten/kota mendapat jatah se­ribu paket sembako, untuk dibagikan kepada keluarga pra sejahtera. Tetapi khusus di Kota Makassar, mendapat jatah 4 ribu paket sembako, sehingga total 27.000 paket sembako yang dibagikan.
Setiap paket sembako ini berisi 12 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 kg tepung terigu, 2 liter minyak goreng, dan 5 bungkus mie instan, yang dijual Rp50.000. Harga tersebut, men­dapat subsidi 37 persen dari harga sebenarnya.
Selain untuk meringankan beban keluarga pra sejahtera di Ramadhan dan menyambut Lebaran, Syahrul juga berharap pasar murah ini bisa menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi di wilayah-wilayah yang memiliki banyak keluarga pra sejahtera. Sehingga mereka bisa membeli sembako dengan harga yang lebih murah. Sekaligus untuk mengendalikan inflasi, terutama yang bersumber dari volatile food.
“Diharapkan Ramadhan tahun ini seperti tahun lalu, dimana inflasi dan harga tidak terlalu naik karena sudah dikontrol sejak awal, salah satunya dengan menggelar pasar murah seperti ini,” terang penerima Bintang Ma­haputra Utama 2011 dari Pre­siden RI tersebut.
Ke depan, Syahrul berharap, Pasar Murah Rama­dhan tidak hanya menyediakan sembako, tetapi juga menjual pakaian atau konveksi dengan harga murah.
Wagub Safari Ramadhan
Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang mengaku bakal melakukan pantauan ke sejumlah pasar tradisional pada empat kabupaten di Sulsel. Keempat kabupaten itu rencananya adalah Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Je­neponto.
Menurut Agus, kunjung­an tersebut untuk melihat bagaimana harga sembako termasuk soal stok barang yang ada pada pasar tersebut. “Saya mau jalan lihat semua pasar di beberapa kabupaten, ini untuk melihat bagaimana harga sekalian safari ramadhan. Saya ke Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto nanti tanggal 4 Agustus,” jelas Agus di Kantor Gubernur.
Kemarin, mantan Ketua DPRD Sulsel ini membantah jika pantauan yang akan dilakukannya itu, lantaran adanya laporan dari daerah terkait terjadinya lonjakan harga sembako di pasar setempat. “Tidak ada laporan soal lonjakan harga, tetapi hanya mau memantau bagaimana kesiap­an stok,” timpalnya.
Apalagi, sambungnya, pantauan tersebut  juga sebenarnya bagian dari tugas pemerintah untuk memberikan informasi kepada pedagang bahwa stok ada dan cukup aman. “Karena yang sulit itu kalau dia pahami bahwa stok ini terbatas, mi­salnya tempe pasti akan me­lonjak harganya karena memang mereka khawatir tidak ada barangnya,” tuntasnya. (eky/tan)
Read More >>

Disperindag Sulsel Adakan Pasar Murah


Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disprerindag) Sulsel bekerjasama dengan Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) melakukan pasar murah di kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Lette Kecamatan Mariso, Selasa, 31 Juli 2012. 
Dalam pasar murah tersebut dihadiri Direktur Utama Bank Sulselbar, Elong Tjandra dan Anggota Kodam, dan perwakilan dari Anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Disperindag Sulsel. Direktur Utama  (Dirut) Bank mengatakan bahwa kegiatan pasar murah ini adalah kegiatan yang digagas oleh Disperindag Sulsel dan bekerjasama dengan Perbankan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kodam VII Wirabuana, dan Polda Sulselbar. Kegiatan pasar murah ini dilakukan untuk menstabilkan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang saat ini harganya terus merangkak naik selama bulan Ramadan ini.
Dengan adanya pasar murah ini kami berharap bisa menstabilikan harga Sembako. Sehingga masyarakat golongan menengah bisa membeli sembako dan tidak merasakan tingginya harga. Menurut Elong walaupun kegiatan pasar murah ini dilakukan tidak bisa mengena kepada seluruh masyarakat kalangan menengah kebawah, setidaknya dengan adanya pasar murah ini Pemprov Sulsel bisa mengurangi dampak tingginya harga sembako.
Dalam pasar murah tersebut Disperindag Sulsel menyiapkan 4.000 paket sembako murah bagi masyarakat di Makassar yang dibagikan di 4 titik di Makassar, untuk di Kawasan Rusunawa Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Disperindag Sulsel dan Bank Sulselbar menyediakan 1000 paket Sembako murah bagi masyarakat tersebut.
Dalam paket Sembako tersebut dijual dengan harga 50 ribu. Harga tersebut lebih murah 37 persen daripada di pasar atau toko. Kepala Disperindag Sulsel, Ir. Irman Yasin Limpo mengatakan pasar murah dilakukan untuk menekan dan menstabilikan harga Sembako yang saat ini  semakin tinggi. Pasar murah dilakukan dibeberapa titik di Kota Makassar yakni, satu titik di Paottere, Lette dan Daya.
Tanggal 10 Agustus akan digelar di Makassar ada empat titik, satu titik di Paotere, satu di Lette, satu di Daya. Satu titik ini kita masih menunggu konfirmasi dari penanggungjawab dari Kodam. Irman menambahkan pasar murah ini dilaksanakan atas kerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perbankan, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sulsel, Kodam, Distributor dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Namun  pasar murah ini dilaksanakan tidak serentak di 24 Kabupaten/Kota.
Read More >>

BPTP Sulawesi Selatan Peragakan Beberapa Inovasi Teknologi Padi di Kab. Maros


Rabu, 01 Agustus 2012
fotoMenggunakan areal seluas kurang lebih 10 ha, berlokasi di Desa Mattoanging, kec. Bantimurung Kab. Maros, BPTP Sulawesi Selatan memperagakan Inovasi teknologi padi. Peragaan teknologi ini dilaksanakan secara terkompleks di tengah-tengah hamparan pertanaman Padi para petani dengan tujuan agar para petani di Kab. Maros dapat melihat secara langsung penampilan dan hasil yang di peroleh, jika menerapkan teknologi sesuai rekomendasi.
Beberapa kegiatan yang di tampilkan dalam program ini adalah :
  1. Display varietas Unggul Baru (Inpari)
  2. Pemupukan hara Spesifik Lokasi (PHSL)
  3. Penggunaan Alternate Wetting and Drying (AWD)
  4. Teknologi Penangkaran Benih Padi
  5. Uji Adaptasi beberapa Galur Padi, kerjasama dengan BB Padi Sukamandi
  6. Perbanykan benih padi (UPBS)
Pada hari Senin, 30 Juli 2012 telah dilakukan Panen Raya yang dilakukan oleh Wakil Bupati Kab. Maros, Ketua DPRD Kab. Maros, Komandan Kodim Kab. Maros dan Kepala BPTP Sulawesi Selatan, yang di saksikan oleh Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prop. Sulawesi Selatan, Kepala SKPD Kab. Maros, para Penyuluh Petani, dan peserta Diklat Budidaya Padi bagi penyuluh se Indonesia Timur yang dilaksanakan BB Diklat Pertanian Gowa. Dari Ubinan yang dilakukan di peroleh hasil 7,52 ton/ha, varietas Inpari 13.
Acara Panen Raya di lanjutkan dengan Temu Lapang dan diskusi dengan para petani, dan penyuluh. Kepala BPTP Sulawesi Selatan DR. IR. FADJRY DJUFRY, M.SI, menjelaskan bahwa Badan Litbang Pertanian secara terus menerus mengembangkan Inovasi Teknologi Padi khususnya varietas baru untuk mengantisipasi tantangan dan permasalahan perberasan yang semakin berkembang.
Pada kesempatan ini peneliti dari BB Padi Sukamandi menyampaikan bahwa BB Padi Sukamandi sedang mengembangkan varietas baru padi Ultra Genjah, yang memungkinkan petani dapat menanam padi dengan IP-300.
Penulis : Ir. Amirullah
Read More >>