Kamis, 13 Desember 2012

Cegah Korupsi, Pemprov Sulsel-BPK Terapkan e-Audit


Kamis, 13 Desember 2012 



MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo tak pernah berhenti berbuat untuk memberantas dan mencegah bahaya laten korupsi dalam lingkup Pemprov Sulsel. Sebagai bentuk konkret, pemprov sudah menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menerapkan e-Audit.

"Semua transaksi keuangan yang dilaksanakan dalam lingkup Pemprov Sulsel terpantau langsung oleh BPK secara real time," ujar Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel, Azikin Solthan, Rabu (12/12).

Azikin mengatakan, dengan adanya penerapan e-Audit ini, upaya antisipasi terjadinya korupsi, baik secara tidak disengaja lebih-lebih jika ada oknum PNS yang ingin melakukan upaya korupsi itu bisa terpantau.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan, pencapaian Pemprov Sulsel bersama Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernur dalam upaya mencegah praktik korupsi berjalan dengan baik.

Dua tahun berturut-turut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah prestasi besar dari BPK RI tahun 2010 dan 2011. Karena terjadi trend positif perbaikan tata kelola keuangan dan aset Pemprov Sulsel terlihat melonjak tajam dari opini disclaimer pada 2008 dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Menurut Azikin, ini terjadi karena komitmen Syahrul untuk memberantas korupsi dalam jajaran Pemprov Sulsel. Sejak 2010 lalu, gubernur telah menetapkan sebagai tahun pengawasan. "Tahun pengawasan ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri sebagai inovasi dalam pengawasan," kata Azikin.

Azikin juga menjelaskan bahwa Pemprov Sulsel telah terpilih menjadi mitra KPK dalam melakukan pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik melali program support to Indonesia"s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS).

"WTP sudah kita peroleh 2 tahun berturut-turut bukti konkret bahwa Pemprov Sulsel serius berantas korupso. Bahwa kemudian itu belum tentu bebas korupsi, saya mau tanya bagaiman dengan yang tidak WTP. Bagaimana dengan WDP dan Disklaimer. Ini harus diketahui publik," jelas Azikin. (rif/pap)

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/12/13/150261/Cegah-Korupsi,-Pemprov-Sulsel-BPK-Terapkan-e-Audit-
Read More >>

Sulawesi Selatan Bangun Pusat Informasi Pangan



Kamis, 13 Desember 2012


MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Biro Perekonomian,Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas Peternakan bersama Bank Indonesia (BI) membangun Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Sulsel.

Pusat informasi pangan itu akan membantu masyarakat untuk mengetahui harga-harga komoditi pokok di pasaran. Sehingga jika terjadi lonjakan harga akan langsung diketahui masyarakat dan mendapat respon dari pemerintah.Rencananya, PIHPS ini akan diberlakukan di triwulan I/2013 mendatang. Keputusan ini merupakan hasil akhir dari High Level Meeting Forum Koordinasi Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (FKPPI Sulsel) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel Makassar, kemarin.

Rapat yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini akan menjadi rujukan di tahun depan. DeputiKepalaPerwakilanBI Wilayah I Sulawesi,Maluku dan Papua (Sulampua) Arief Budi Santoso mengatakan,masyarakat Sulsel melalui PIHPS ini dapat memperoleh informasi terkait perkembangan harga bahan makanan di tingkat produsen, grosir,dan eceran.

“Hal ini akan membantu dalam memantau inflasi yang terjadi. Karena sepanjang tahun ini inflasi terbesar di Sulsel berasal dari makanan. Oleh karena itu itu kami harap PIHPS bisa dengan mudah diakes oleh masyarakat. Salah satunya mungkin diletakkan di pasarpasar,” kata dia. Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik Sulsel Anwar Haris menilai,pembentukan PIHPS sebagai bentuk nyata, upaya pemerintah menekan inflasi yang kemungkinan akan tinggi di 2013.

Khusus untuk tahun ini saja,hingga November inflasi Sulsel telah mencapai 4,51% (year on year) dan lebih tinggi dari nasional yang hanya 4,32%. “Inflasi tertinggi terjadi pada Agustus sebesar 1,23% di mana bahan makanan penyumbang tertinggi,mulai dari beras,gula,daging dan minyak goreng,”katanya.

Sementara indikator tingginya inflasi Sulsel di 2013 mendatang, kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Bank Indonesia Wilayah I Sulampua Gusti Raizal Eka Putra didorong oleh penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan pemerintah bersama adanya kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. ancha hardiansya 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/sulawesi-selatan-bangun-pusat-informasi-pangan
Read More >>

2,2 Juta Kendaraan Beredar di Sulsel


Kamis, 13 Desember 2012

MAKASSAR, -- Ruas jalan di Makassar makin krodit. Kemacetan sulit diatasi. Itu karena jumlah kendaraan beredar di Sulsel kini mencapai 2,2 juta unit, sementara pertumbuhan jalan tak sebanding dengan volumenya.

Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sulsel, dari jumlah tersebut, sekitar 1,4 juta di antaranya jenis sepeda motor dan selebihnya roda empat.

Sektor ini memberikan kontribusi paling besar senilai Rp1,57 triliun. Tingginya pendapatan dari sektor tersebut dipengaruhi pesatnya pertumbuhan kendaraan. Namun, sayang realisasi pajak kendaraan terbayar hingga Oktober 2012 baru mencapai Rp1.259.021 dan 204.055 roda empat.

"Data kendaraan terbayar pajak itu yang memberi pemasukan. Adapun jumlah kendaraan diperkirakan sudah mencapai 2,2 juta, termasuk unit kendaraan yang menunggak, pindah, nomor ganda, dan kendaraan mutasi," kata Sekretaris Dispenda Sulsel Abdul Malik Faisal di ruangannya, Rabu 12 Desember.

Sementara itu, realisasi pendapatan Sulsel sampai Oktober 2012 sudah di atas 75 persen atau Rp3,8 triliun dari target Rp4,8 triliun lebih. Sekitar Rp2,7 triliun di antaranya bersumber dari PAD, sedangkan sisanya dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, serta pinjaman pembangunan infrastruktur jalan ke pusat investasi pemerintah sebesar Rp500 miliar.

Pertumbuhan jumlah kendaraan di Sulsel antara 8-10 persen per tahun. Tahun 2010 lalu kendaraan dengan pajak terbayar berjumlah 1.385.016 unit. Tahun 2011 naik 1.470.526 unit. Tahun 2012 diperkirakan naik 1.700.000 unit.

Kota Makassar dan Gowa tercatat memiliki jumlah kendaraan beredar terbesar.
Makassar hingga Oktober mencapai 500.345 unit, Gowa mencapai 88.177 unit (pajak terbayar). "Ini belum termasuk yang menunggak, nomor ganda dan mutasi. Kalau termasuk kategori ini berdasarkan data dari kepolisian khusus Makassar saja jumlah kendaraan mencapai 700.000 unit," kata mantan atlet layar nasional ini.

Dia membeberkan, pada Januari hingga Oktober 2012 total pendapatan Sulsel mencapai Rp3,82 triliun. Angka itu masih di bawah target Rp4,6 triliun.

Malik menyebutkan, realisasi pendapatan tertinggi bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni Rp1,57 triliun dari target sebesar Rp2,3 triliun, disusul dana perimbangan yang mencapai Rp1,14 triliun. Sedangkan pendapatan lain-lain yang sah, hingga Oktober lalu realisasinya sebesar Rp882 miliar dari target yang ditetapkan yakni Rp969 miliar. (aci/sil)

Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121213003244-22-juta-kendaraan-beredar-di-sulsel
Read More >>

Pak Syahrul Kembali Dapat Penghargaan Pangan Lho..


Kamis, 13 Desember 2012



Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo

MAKASSAR, --  Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo kembali mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2012.
   
Inilah penghargaan tertinggi bidang ketahanan pangan yang berhasil diraih Syahrul untuk kedua kalinya secara berturut-turut selaku pembina ketahanan pangan tingkat provinsi.
   
Sebelumnya, penghargaan serupa diperoleh tahun 2011 lalu. Penyerahan penghargaan akan dilakukan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12/2012)

Selain Syahrul, lima Gubernur akan menerima penghargaan serupa yakni Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).   

Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BPKD) Sulsel Asri Agung Pananrang, Kamis (13/12/2012), mengatakan, penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Sulsel  mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan. (Rud)

Penulis : Nashrudin
Editor : Ina Maharani
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/12/13/pak-syahrul-kembali-dapat-penghargaan-pangan-lho
Read More >>

Lagi, Sulsel Raih Adhikarya Pangan Nusantara 2012


Kamis, Desember 13th, 2012

Makassar, – Untuk keduakalinya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meraih penghargaan tertinggi bidang ketahanan pangan yakni penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2012.

Ini merupakan penghargaan yang keduakalinya secara berturut-turut yang diraih Syahrul Yasin Limpo Selaku Pembina Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi. Penghargaan serupa juga sudah diraih pada tahun 2011 lalu.

Rencananya, penyerahan penghargaan akan dilakukan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 14 Desember.

Selain Syahrul, lima Gubernur akan menerima penghargaan serupa yakni Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Ketahanan pangan menjadi aspek yang lebih luas meliputi aspek ketersediaan, distribusi, dan konsumsi, serta aspek keamanan pangan. Sulsel berhasil menjaga aspek itu serta menopang ketahanan pangan nasional,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BPKD) Sulsel Asri Agung Pananrang, Kamis (13/12).

Asri menambahkan bahwa penghargaan tersebut adalah keberhasilan Sulsel mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan serta sebagai kontribusi Sulsel mendukung ketahanan pangan nasional.[KM03]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21414
Read More >>