Minggu, 27 Januari 2013

Stok Beras Sulsel Aman 40 Bulan



MAKASSAR, –Saat ini, stok beras di gudang Perum Bulog Divre VII Sulselbar mencapai 284 ribu ton. Angka ini melampaui prognosa tahun 2012, yaitu 267 ribu ton. Persediaan tersebut cukup untuk konsumsi 40 bulan ke depan. Dengan jumlah yang ada, Sulsel akan mensuplai kebutuhan beras di sejumlah provinsi, seperti Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Kepala Perum Bulog Divre II Sulsel Tommy S Sikado menyebutkan, realisasi prognosa beras Sulsel hingga 27 Desember mencapai 95% atau diatas 500 ribu ton dari target 526 ribu ton. “Tidak mudah mencapai prognosa tersebut.
Namun kata dia, dengan surplus beras rata-rata dua juta ton per tahun di daerah ini, pihaknya bisa menyerap sesuai target,” ujar Tommy di Makassar, belum lama ini. Ia mengatakan, dari 11 kabupaten dan kota yang menjadi penghasil dari beras serta gabah kering giling (GKG) ini, Kabupaten sidrap, Kota Parepare, Kabupaten Wajo, Pinrang, Palopo, Luwu dan Bulukumba menjadi daerah paling banyak menyerap beras. Pada tahun ini rata-rata realisasi beras mencapai 3.500 hingga 4.000 ton per hari dengan kepadatan tertinggi ada di bulan April dan Oktober 2012. Regional Manager Bulog Divre Sulsel, Jabirudin mengatakan, stok bulog Sulsel didukung oleh tingkat penyerapan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan mencatat realiasi pengadaan beras mencapai 143% atau 482 ribu ton per 2 Desember 2012. Bulog Divre Sulsel juga telah menyalurkan beras ke wilayah Indonesia Barat seperti Medan dan Sumatera Barat. Sementara untuk wilayah Indonesia Timur, Bulog menyalurkan ke Papua, Kalimantan Timur, Maluku, dan Provinsi-provinsi di pulau Sulawesi sendiri. Ia mengatakan, dari 11 kabupaten dan kota yang menjadi penghasil dari beras serta gabah kering giling (GKG) ini, Kabupaten sidrap, dan sejumlah daerah sentra pertanian. “Kebutuhan konsumsi beras Sulsel hanya 800.000 ton sedangkan produksi beras Sulsel saat ini, telah mencapai 3 juta ton. Overstok beras bisa bertahan hingga tujuh bulan ke depan, meskipun sebagian wilayah Sulsel mengalami kemarau,” tuturnya. (awy)
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.co/bisnis/stok-beras-sulsel-aman-40-bulan
Read More >>

Rabu, 02 Januari 2013

SYL Ziarah ke Makam Sultan Hasanuddin


MAKASSAR – Mengawali Tahun Baru 2013,Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan ziarah kubur ke empat titik,yakni ke makam pahlawan Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa,makam Syech Yusuf, makam ayahya HM Yasin Limpo di Taman Makam Pahlawan Panaikang, dan makam anak bungsunya Rindra Sujiwa SYL.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Agus Sumantri mengatakan, ziarah ini sering dilakukan Syahrul pada saat tahun baru masehi, tahun baru Islam, menjelang puasa Ramadan, dan setelah perayaan HUT Kemerdekaan RI. “Setiap ada momentum seperti pergantian tahun beliau selalu melakukan ziarah kubur,” kata Agus.

Setelah selesai ziarah kubur, Syahrul melanjutkan makan siang di Trans Mall. Di mal ini, mantan Bupati Gowa ini sibuk melayani warga Makassar yang ingin berfoto bersama. Khusus malam tahun baru, mantan bupati Gowa dua periode ini mengisinya dengan zikir di rumah jabatan gubernur. Zikir ini dihadiri ribuan warga yang memadati rujab. Detik-detik pergantian tahun dilewati Syahrul bersama keluarga di Makassar Golden Hotel (MGH) dan countdown pergantian tahun dengan live di salah satu televisi nasional. ●jumardin akas

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/syl-ziarah-ke-makam-sultan-hasanuddin
Read More >>

Gubernur Sulsel Teropong APBD 2013




Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)  Sulsel 2013 senilai Rp.5.022 triliun telah ditetapkan menjadi peraturan daerah (Perda), di Gedung DPRD Sulsel  Senin, 31 Desember 2012 dalam rapat paripurna DPRD Sulsel. Penetapan APBD tersebut sangat diharapkan bisa memberi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo bahkan meneropong langsung pelaksanaan penggunaan anggaran  di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar tidak salah peruntukan. Beliau juga meminta seluruh SKPD selaku kuasa pengguna anggaran agar dapat mengambil langkah tindak lanjut melalui penyelesaian dokumen pelaksanaan anggaran. Anggaran APBD Sulsel mencapai Rp 5.022 triliun yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung serta pembiayaan daerah. Kesemuanya digunakan sesuai peruntukannya.
Penetapan APBD 2013 dipimpin langsung Ketua DPRD Sulsel, H.M.Roem dihadiri sekitar 50 anggota dewan. Terdapat 25 anggota dewan dari 75 anggota dewan yang tidak mengikuti rapat paripurna pengambilan keputusan termasuk di dalamya 9 orang anggota fraksi demokrat.
Sr/An ( Rabu, 2 Januari 2013)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-sulsel-teropong-apbd-2013
Read More >>

BPS Sulsel: Inflasi 2012 Dipicu Enam Jenis Pengeluaran


Makassar,– Badan Pusat Statisti Sulawesi Selatan (BPS SUlsel), merilis enam kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi selama tahun 2012. Dalam rilisnya, Rabu (2/1/2013) BPS menyatakan Laju inflasi Sulsel tahun kalender yakni Desember 2012 terhadap Desember 2011 sebesar 4,57 persen.

Di penghujung tahun 2012, perkembangan harga konsumen di Makassar mengalami inflasi sebesar 0,63 persen. Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan gabungan empat kota IHK, yaitu kota Makassar, kota Parepare, kota Palopo dan kota Watampone mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 136,13.

Inflasi pada bulan Desember 2012 tersebut disebabkan kenaikan indeks harga pada 6 kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok bahan makanan sebesar 1,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,43 persen; kelompok sandang sebesar 0,46 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa kuangan sebesar 0,11 persen. Sedangkan untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terjadi deflasi sebesar 0,06 persen.

Sementara, komponen inti pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,34 persen dan laju inflasi komponen inti tahun kalender dari Januari hingga Desember 2012 sebesar 4,74 persen.

Dari 66 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura sebesar 2,57 persen dengan IHK sebesar 132,71 dan terendah di kota Kendari sebesar 0,02 persen dengan IHK 141,15.[KM5]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=22908
Read More >>

Penduduk Miskin di Sulsel Menurun


MAKASSAR,- Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan per September 2012 berjumlah 805, 92 ribu jiwa atau 9, 82 persen. Jumlah tersebut menurun dari data per Maret 2012 yang berjumlah 825, 79 Ribu jiwa atau 10,11 persen. Hal tersebut menunjukkan jumlah penduduk miskin turun sekitar 19,9 ribu jiwa.

Data tersebut disampaikan Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam di Kantor BPS, Jalan Haji Bau, Makassar, Rabu (2/1/13) siang.

"Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar dilihat dari sisi ekonomi yakni pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan,"jelasnya.

Nursam juga mengatakan penduduk miskin di daerah perkotaan relatif bertambah di bandingkan di pedesaan.

"Jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah 4,4 ribu jiwa, sedangkan di desa justru berkurang 24, 3 ribu jiwa," katanya.

Besar kecilnya jumlah penduduk sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. Sementara Garis kemiskinan sangat dipengaruhi peranan komoditi makanan yakni beras. (*)

Penulis : Anita Kusuma Wardana
Editor : Muh. Taufik
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2013/01/02/jumlah-penduduk-miskin-di-sulsel-menurun?
Read More >>

Pemprov Alokasikan Tambahan Gaji Rp34 M




MAKASSAR – Rencana Pemerintah Pusat menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) tahun ini berimbas pada pembengkakan alokasi anggaran untuk gaji pegawai lingkup Pemprov Sulsel. 

Untuk membayarkan kenaikan gaji 7%,Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel menyiapkan anggaran sebesar Rp34 miliar per bulan. Anggaran gaji tersebut akan dibayarkan kepada sekitar 10.000 PNS lingkup Pemprov Sulsel. Sebelumnya,Pemprov hanya menyiapkan anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp29 miliar per bulan.

Kebijakan kenaikan gaji tersebut merupakan keputusan Pemerintah Pusat yang berlaku bagi PNS, anggota Polri, dan TNI. “Tahun ini ada kenaikan gaji PNS sekitar 7%.Kenaikan gaji ini diatur oleh Kementerian Keuangan.” “Makanya ada penambahan alokasi gaji sekitar Rp5 miliar per bulan dari yang sebelumnya hanya Rp29 miliar,”jelas Kepala BPKD Sulsel Yushar Huduri kemarin.

Kendati demikian,Yushar mengaku kenaikan gaji ini baru bisa dinikmati para PNS paling lambat April 2013 mendatang. Hal ini dikarenakan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) pembayaran kenaikan gaji dari Kementerian Keuangan. Namun,dia menambahkan, PNS tak usah khawatir pembayaran kenaikan gaji pada tiga bulan sebelumnya,karena akan dirapel di bulan keempat.

“Biasanya itu juknisnya baru akan turun sekitar April tahun ini.Jadi setelah itu baru kita bayarkan kenaikannya,”bebernya. Sementara itu, tunjangan PNS di lingkup Pemprov tak mengalami kenaikan di 2013 ini. Hal ini dikarenakan terbatasnya keuangan daerah. Dengan demikian,tunjangan PNS tahun ini sama dengan 2012 yakni Rp1,5 juta per bulan. ●wahyudi

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/pemprov-alokasikan-tambahan-gaji-rp34-m
Read More >>

Selasa, 01 Januari 2013

APBD Sulsel Disahkan Rp5,6 Triliun


MAKASSAR – Sempat ditunda beberapa kali,Peraturan Daerah (Perda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulsel 2013, akhirnya disahkan dalam rapat paripurna yang digelar,kemarin.

Total APBD yang disahkan untuk 2013 berjumlah Rp5,6 triliun, terdiri dari belanja tidak langsung Rp3,37 triliun, dan belanja langsung Rp2,07 triliun. Sementara itu, target pendapatan untuk tahun ini ditetapkan sebesar Rp5,02 triliun. Dalam APBD Pokok tersebut, juga telah termasuk dana pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp500 miliar, untuk me-maintenance 11 ruas jalan di kabupaten/ kota.

Rapat paripurna yang digelar tepat pada batas akhir pengesahan anggaran yang ditargetkan Kementerian Keuangan tersebut, langsung Ketua DPRD M Roem dan dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Langkah pengesahan dipenghujung tahun ini sekaligus menghindarkan Pemprov dari sanksi pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) 25% dari Kemenkeu.

Sekretaris Badan Anggaran (Banggar) DPRD Mukhtar Tompo dalam laporannya mengatakan, penetapan APBD 2013 ini telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Khusus pinjaman Rp500 miliar, kata dia, proses pencairannya baru bisa dilakukan di 2013 nanti, dan dalam waktu dekat ini akan dibentuk tim khusus untuk pengelolaan dana pinjaman dari PIP. “APBD yang disahkan hari ini (kemarin), sudah ada item pinjaman Rp500 miliar di dalamnya,” katanya kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel Yushar Huduri menyebutkan, pinjaman ini akan dikembalikan dalam lima tahunnya. Setiap tahunnya, kata dia, pihak Pemprov wajib mengembalikan sebesar Rp100 miliar, dalam empat kali pembayaran,yang juga dicamtumkan dalam APBD.

Sementara itu,Pemprov juga diwajibkan membayarkan fee sebesar 1,5% atau Rp7,5 miliar, plus bunga yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Pasca penetapan APBD 2013,Syahrul Yasin Limpo berpesan kepada seluruh SKPD, agar menggunakan anggaran tersebut secara cepat dan terarah.

Dia menggarisbawahi, anggaran ini bukan untuk kepentingan lain, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat di Sulsel. “Saya harapkan seluruh SKPD, agar triwulan I 2013 sudah bisa dimaksimalkan anggarannya. Tahun 2013 harus lebih sempurna,”imbuhnya. ●wahyudi

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/apbd-sulsel-disahkan-rp56-triliun
Read More >>

Kereta Api Trans Sulawesi Dikerjakan 2013



MAKASSAR – Proyek pembangunan rel kereta yang menghubungkan beberapa kota di Pulau Sulawesi akan mulai dikerjakan di 2013. Hal ini diketahui setelah adanya kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubangan (Kemenhub) RI dengan Gubernur se- Sulawesi.

Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono yang melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam gubernur di Sulawesi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Toraja Utama, akhir pekan lalu, berharap hal ini terlaksana secepat mungkin.

Ia mengatakan MoU ini sudah sesuai dengan amanat Undang- Undang No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang mengamanahkan agar penyelenggaraan perkeretaapian dilaksanakan secara multioperator. Selain itu juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah. ”Tujuan dari kesepakatan bersama ini adalah untuk mewujudkan peran moda kereta api sebagai angkutan massal dan kelancaran perekonomian yang terintegrasi inter dan antar moda pada masing-masing wilayah Pulau Sulawesi,” ujarnya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejak 2009 lalu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi telah melakukan upaya-upaya melalui penyusunan master plan dalam rangka mendukung terwujudnya perkeretaapian di Pulau Sulawesi. Kali ini diwujudkan dengan kesepakatan bersama.

Kereta api trans Sulawesi dalam perencanaanya akan dibagi dua kelas.Kereta api perkotaan yang mencakup Mamminasata (Makassar-Maros-Sungguminasa- Takalar) dan kereta api antar kota lintas Pulau Sulawesi antara lain Makassar – Parepare; Makassar – Takalar – Bulukumba; Manado – Bitung; dan Manado – Gorontalo.

Rel kereta api sepanjang 2.000 kilometer (km) akan dibangun dengan estimasi biaya mencapai Rp50 triliun.Jika jalur yang nantinya dilalui harus membuat terowongan, biaya yang disediakan akan dua kali lipat. ancha hardiansya

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/kereta-api-trans-sulawesi-dikerjakan-2013
Read More >>

2013, Tunjangan PNS Pemprov Tak Naik



MAKASSAR – Jika dalam tiga tahun terakhir tunjangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemprov Sulsel terus mengalami kenaikan, kebijakan serupa dipastikan tidak diterapkan tahun depan.

Hal ini dikarenakan, Pemprov tak memasukkan item pemberian tunjangan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,5 juta setiap bulannya.Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel Yushar Huduri mengungkapkan, tidak adanya kenaikan tunjangan tersebut, dikarenakan alasan keterbatasan anggaran daerah.

Kendati Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2012 lalu mengalami kenaikan, namun besarnya belum bisa menutupi jika pakasi PNS Pemprov dinaikkan.“ Tidak ada yang kita anggarkan kenaikan tunjangan pada APBD. Jadi, 2013, sama saja di 2012,yakni Rp1,5 juta,” kata Yushar kepada wartawan kemarin.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kenaikan tunjangan PNS ini akan diakomodasi pada APBD Perubahan 2013 mendatang. “Kita tak tahu perkembangannya kalau bisa dimasukkan di APBD Perubahan. Bisa saja kok.Tapi tahun ini,kita terbatas anggaran,” ujarnya saat dicegat di DPRD Sulsel.

Pada kenaikan tunjangan PNS Pemprov awal 2012 lalu, dimasukkan di dalam pos belanja tidak langsung pegawai yang totalnya mencapai Rp755 miliar atau naik sekitar Rp126 miliar dari APBD 2011 yang hanya Rp629 miliar. Yushar berdalih, meski tak ada kenaikan tunjangan, dia optimistis kinerja PNS lingkup Pemprov Sulsel tahun depan tetap maksimal dalam pelayanan masyarakat. ●wahyudi

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/2013-tunjangan-pns-pemprov-tak-naik
Read More >>

Kamis, 27 Desember 2012

APBN Suntik Petani Kakao Sulsel Rp6,5 M


Selasa, 27 November 2012 
Ganti Peremajaan Menjadi Rehabilitasi 

MAKASSAR, -- Tahun depan, Sulsel masih akan mendapat dana revitalisasi kakao dari APBN. Nilainya Rp6,5 miliar.

Dana tersebut untuk menggenjot produktivitas kakao dengan sistem klonal atau pembiakan turunan secara genetik. "Kebijakan tersebut ditargetkan berjalan efektif tahun 2013 mendatang," kata Kepala Dinas Perkebunan Sulsel Burhanuddin Musfata, kemarin.

Menurut Burhanuddin, pengembangan sistem klonal lebih efektif dibanding meremajakan tanaman. Keunggulannya yakni lebih cepat berbuah dan tahan terhadap serangan hama.

"Tahun depan, terdapat 6.500 hektare kakao yang akan dikembangkan dengan anggaran dari APBN senilai Rp6,5 miliar," ungkapnya.

Dia mengakui, pemerintah menghentikan peremajaan dan intensifikasi tanaman kakao mulai 2013 mendatang karena dianggap kurang efektif. "Sistem peremajaan dan intensifikasi kurang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi. Khusus peremajaan, dibutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berbuah. Sementara jika sistem klonal dalam bentuk sambung samping atau sambung pucuk diterapkan, petani hanya menunggu paling lama 1 setengah tahun untuk memanennya," kata Burhanuddin.

Tahun ini, Dinas Perkebunan Sulsel telah menyalurkan 2 juta bibit kakao klonal secara gratis kepada petani untuk dikembangkan melalui system sambung pucuk. Luasnya dilaporkan mencapai 2 ribu hektare.

Tahun 2013 mendatang, sistem tersebut akan kembali dikembangkan. Sumber pembiayaannya akan diupayakan dari APBD Sulsel.

Burhanuddin mengatakan, Kementerian Pertanian menghentikan sistem peremajaan dan intensifikasi mulai tahun depan. Program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao hanya dengan rehabilitasi tanaman.

Secara nasional, luas kakao yang akan direhabilitasi kurang lebih 22.500 hektare. Sulsel dan Sulbar, kata Burhanuddin, dua provisni yang terluas perkebunan kakaonya mendapat dana Gerakan Revitalisasi Nasional Kakao atau Gernas Kakao. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121127002724-apbn-suntik-petani-kakao-sulsel-rp65-ma
Read More >>

APBN Suntik Petani Kakao Sulsel Rp6,5 M


Selasa, 27 November 2012 
Ganti Peremajaan Menjadi Rehabilitasi 

MAKASSAR, -- Tahun depan, Sulsel masih akan mendapat dana revitalisasi kakao dari APBN. Nilainya Rp6,5 miliar.

Dana tersebut untuk menggenjot produktivitas kakao dengan sistem klonal atau pembiakan turunan secara genetik. "Kebijakan tersebut ditargetkan berjalan efektif tahun 2013 mendatang," kata Kepala Dinas Perkebunan Sulsel Burhanuddin Musfata, kemarin.

Menurut Burhanuddin, pengembangan sistem klonal lebih efektif dibanding meremajakan tanaman. Keunggulannya yakni lebih cepat berbuah dan tahan terhadap serangan hama.

"Tahun depan, terdapat 6.500 hektare kakao yang akan dikembangkan dengan anggaran dari APBN senilai Rp6,5 miliar," ungkapnya.

Dia mengakui, pemerintah menghentikan peremajaan dan intensifikasi tanaman kakao mulai 2013 mendatang karena dianggap kurang efektif. "Sistem peremajaan dan intensifikasi kurang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi. Khusus peremajaan, dibutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berbuah. Sementara jika sistem klonal dalam bentuk sambung samping atau sambung pucuk diterapkan, petani hanya menunggu paling lama 1 setengah tahun untuk memanennya," kata Burhanuddin.

Tahun ini, Dinas Perkebunan Sulsel telah menyalurkan 2 juta bibit kakao klonal secara gratis kepada petani untuk dikembangkan melalui system sambung pucuk. Luasnya dilaporkan mencapai 2 ribu hektare.

Tahun 2013 mendatang, sistem tersebut akan kembali dikembangkan. Sumber pembiayaannya akan diupayakan dari APBD Sulsel.

Burhanuddin mengatakan, Kementerian Pertanian menghentikan sistem peremajaan dan intensifikasi mulai tahun depan. Program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao hanya dengan rehabilitasi tanaman.

Secara nasional, luas kakao yang akan direhabilitasi kurang lebih 22.500 hektare. Sulsel dan Sulbar, kata Burhanuddin, dua provisni yang terluas perkebunan kakaonya mendapat dana Gerakan Revitalisasi Nasional Kakao atau Gernas Kakao. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121127002724-apbn-suntik-petani-kakao-sulsel-rp65-ma
Read More >>

Jumat, 21 Desember 2012

SYL Letakkan 2 Batu di Pabrik Semen Bosowa Line 2


Rabu, 21 November 2012


Syahrul Yasin Limpo
(repro celebes tv)

CELEBESONLINE (Maros): Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meletakkan dua batu pada ground breaking Pabrik Semen Bosowa Line II di Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Senin (19/11/2012).

Bagi calon gubernur incumbent, angka dua merupakan angka baik dan merupakan keberhasilan. Syahrul yang kembali maju di Pilkada Sulsel 2013 mendatang memperoleh nomor urut dua dalam pengundian nomor urut oleh KPU Sulsel, bebeapa waktu lalu.

“Dua itu baik, Pak Erwin (Erwi Aksa). Dua itu memang keberhasilan,” jelas Syahrul menanggapi sambutan Presiden Direktur PT Semen Bosowa Erwin Aksa yang memberikan sambutan sebelumnya.

Erwin dalam sambutannya menyebut bahwa yang kedua itu selalu lebih besar. Sama halnya dengan Pabrik Semen Bosowa Line II tersebut akan menjadi pabrik dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Pabrik ini diharapkan rampung dalam 20 bulan atau 2014 mendatang sudah bisa beroperasi.

Investasi pabrik semen kedua Bosowa ini bernilai sekitar Rp 4 triliun. Pabrik line 1 telah beroperasi lebih dari satu dekade. Agenda besar selanjutnya adalah pembangunan pabrik Semen Bosowa Barru, Semen Bosowa Banyuwangi, dan beberapa wilayah di Indonesia.(*)

Laporan: Muhtar Muis (celebesonline.com)
Sumber: http://www.celebesonline.com/2012/11/19/syl-letakkan-2-batu-di-pabrik-semen-bosowa-line-2/
Read More >>

Jumat, 14 Desember 2012

Gubernur Sulsel Raih Adhikarya Pangan Nusantara 2012


Jum, 14/12/2012


Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo kembali mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2012. Ini merupakan penghargaan tertinggi bidang ketahanan pangan yang berhasil diraih Syahrul, selaku Pembina Ketahanan Pangan untuk kedua kali secara berturut-turut, setelah sebelumnya di tahun 2011 penghargaan tersebut diperoleh.

Selain Syahrul, lima gubernur akan menerima penghargaan serupa yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan Nusa Tenggara Barat. Penyerahan penghargaan akan dilakukan di Istana Negara Jakarta, Jumat, 14 Desember 2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BPKD) Sulsel, Asri Agung Pananrang, Kamis, 13 Desember 2012, mengatakan penghargaan itu diberikan atas keberhasilan Sulsel mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan. Baik untuk rumah tangga (masyarakat), wilayah, hingga berkontribusi mendukung ketahanan pangan nasional. Menurut Asri, Provinsi Sulsel dibawah kepemimpinan Syahrul bersama Wakil Gubernur, H. Agus Arifin Nu’mang dinilai berhasil melaksanakan kegiatan dan program pembangunan ketahanan pangan di daerah ini.

Selain itu, Syahrul sebagai Pembina Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi berhasil menggerakkan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dalam mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk serta berhasil meningkatkan produksi pangan dan mempercepat diversifikasi pangan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, serta ketahanan pangan. Dalam kaitan penyediaan pangan, upaya keberhasilan konsumsi masyarakat dengan peningkatan skor PPH (Pola Pangan Harapan) mencapai 92,3 tahun 2011. Artinya, adanya peningkatan produksi pertanian yang dilakukan sektor pertanian dan itu membuat kesiapan cadangan pangan aman.

Kategori penerima Adhikarya Pangan Nusantara terdiri dari lima kategori, yaitu Pembina Ketahanan Pangan meliputi gubernur, bupati, wali kota, hingga kepala desa. Pelopor Ketahanan Pangan (perorangan), Pelayanan Ketahanan Pangan (PNS, masyarakat), Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (kelompok masyarakat), hingga Pemangku Ketahanan Pangan (tokoh masyarakat). Proses seleksi dan penetapan calon penerima penghargaan dilakukan secara berjenjang mulai dari kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dilakukan Dewan Ketahanan Pangan yang dikoordinasikan Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kepada masyarakat dan aparatur pemerintah, baik perorangan maupun kelompok.

Na/Ph (Jumat, 14 Desember 2012
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-sulsel-raih-adhikarya-pangan-nusantara-2012
Read More >>

Gubernur Tegaskan Tidak Gampang Raih WTP


Jum, 14/12/2012


Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo, disela-sela perjalanan ke Kabupaten Bone, Kamis 13 Desember 2012, menegaskan bahwa predikat berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebagai predikat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk tata kelola keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak mudah diperoleh.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini mengatakan, WTP itu memang tidak menjamin bahwa lembaga tersebut telah bebas dari korupsi. Tapi paling tidak, lanjutnya, tata kelola keuangan Pemprov Sulsel sudah rapi, beres dan tertib. Tiga hal ini menjadi penyebab terjadinya korupsi

Lanjut dikatakan, Kalau WTP saja tidak menjamin itu bebas korupsi, bagaimana dengan lembaga pemerintahan yang Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau bagaimana dengan daerah yang disclaimer. Syahrul dalam berbagai kesempatan menyebutkan bahwa dirinya bersama Agus Arifin Nu'mang terus berupaya membawa Sulsel menjadi provinsi yang bebas korupsi.

Ph/Rd ( Jumat, 14 Desember 2012 )
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-tegaskan-tidak-gampang-raih-wtp
Read More >>

SYL Hadiri Launching IndiSchool Telkom


Jumat, 14 Desember 2012 

MAKASSAR,- PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( Telkom) menggelar launching program "IndiSchool" di SMA Katolik Rajawali Makassar, Jumat (14/12/12).

IndiSchool merupakan wujud dari program satu juta akses Wifi di Indonesia. Program ini sebagai komitmen Telkom dalam menyediakan fasilitas internet di Sekolah-sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan.

SMA Katolik Rajawali merupakan sekolah pertama yang menerapkan program Indischool.

"Target kami tahun 2013 nanyi program Indischool dapat dinikmati 3500 sekolah di Sulsel ," kata General Manager Division Bussines Service (GM DBS) Telkom, Victor Hutapea kepada Tribun, Jumat (14/12/12).

Launching Indischool di SMA Katolik Rajawali juga turut dibuka Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Dalam sambutannya, SYL mengharapkan program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sulsel.

Kegiatan Launching Indischool bertepatan dengan acara pembukaan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) siswa-siswi SMP/SMA Katolik Rajawali. (*)

Penulis : Anita Kusuma Wardana
Editor : Muh. Taufik
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/12/14/syl-hadiri-launching-indischool-telkom
Read More >>

2013, Puskompas Sulsel Target Lelang Rp. 100 Milyar


Jumat, 14 Desember 2012

Nilai transaksi pasar lelang tahun 2013 mendatang, ditargetkan hingga Rp 100 milyar. Tahun ini, realisasinya mencapai Rp 70 Milyar, dari target Rp 15 miliar.

Ketua Pusat Komoditi dan Pasar Lelang Agro (Puskompas) Sulsel, Sudirman Numba mengungkapkan, sosialisasi pemanfaatan program resi gudang diintensifkan. Sehingga, nilai transaksi pasar lelang pun meningkat. Hingga tahun ini, petani yang memanfaatkan program resi gudang diakui masih cukup rendah. Penyebabnya yakni, minimnya pengetahuan petani tentang manfaat yang diperoleh.

Puskompas Sulsel mengaku, petani cenderung menjual hasil pertanian dan perkebunannya ke pedangan pengumpul. Sehingga, program resi gudang pun hanya mampu menghimpun dana Rp 6 miliar. Padahal potensi mencapai ratusan milyar rupiah. Tahun ini, hanya 4 komoditi yang diprioritaskan selama pasar lelang digelar. Diantaranya kakao, beras, jagung, dan rumput laut. 2013 mendatang, terdapat 3 komoditi lagi yang akan dipasarkan, yakni kopra, cengkeh, dan kopi.

Sudirman Numba menambahkan, tengah mengintenskan koordinasi tekhnis penanganan pasar lelang komoditi ke Bappebti. Salah satunya terkait scenario alat evaluasi kinerja kegiatan. Puskompas Sulsel mengaku, kerberhasilan pasar lelang hanya mengacu nilai transaksi. Kebijakan tersebut dinilai kurang efektif karena tidak sesuai dengan realisasi di lapangan. Sudirman Numba mencontohkan, saat pasar lelang dilaksanakan banyak transaksi yang tidak realistis. Sehingga potensi terjadinya gagal serah atau gagal bayar cukup besar. Penyebabnya yakni ketersediaan barang yang tidak mencukupi. Selain itu, kualitas barangnya pun tidak sesuai sampel yang dibawa saat pasar lelang digelar. Muhammad Sofyan
Sumber: http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-makassar/3538-2013-puskompas-sulsel-target-lelang-rp-100-milyar.html
Read More >>

Kamis, 13 Desember 2012

Cegah Korupsi, Pemprov Sulsel-BPK Terapkan e-Audit


Kamis, 13 Desember 2012 



MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo tak pernah berhenti berbuat untuk memberantas dan mencegah bahaya laten korupsi dalam lingkup Pemprov Sulsel. Sebagai bentuk konkret, pemprov sudah menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menerapkan e-Audit.

"Semua transaksi keuangan yang dilaksanakan dalam lingkup Pemprov Sulsel terpantau langsung oleh BPK secara real time," ujar Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel, Azikin Solthan, Rabu (12/12).

Azikin mengatakan, dengan adanya penerapan e-Audit ini, upaya antisipasi terjadinya korupsi, baik secara tidak disengaja lebih-lebih jika ada oknum PNS yang ingin melakukan upaya korupsi itu bisa terpantau.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan, pencapaian Pemprov Sulsel bersama Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernur dalam upaya mencegah praktik korupsi berjalan dengan baik.

Dua tahun berturut-turut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah prestasi besar dari BPK RI tahun 2010 dan 2011. Karena terjadi trend positif perbaikan tata kelola keuangan dan aset Pemprov Sulsel terlihat melonjak tajam dari opini disclaimer pada 2008 dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Menurut Azikin, ini terjadi karena komitmen Syahrul untuk memberantas korupsi dalam jajaran Pemprov Sulsel. Sejak 2010 lalu, gubernur telah menetapkan sebagai tahun pengawasan. "Tahun pengawasan ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri sebagai inovasi dalam pengawasan," kata Azikin.

Azikin juga menjelaskan bahwa Pemprov Sulsel telah terpilih menjadi mitra KPK dalam melakukan pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik melali program support to Indonesia"s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS).

"WTP sudah kita peroleh 2 tahun berturut-turut bukti konkret bahwa Pemprov Sulsel serius berantas korupso. Bahwa kemudian itu belum tentu bebas korupsi, saya mau tanya bagaiman dengan yang tidak WTP. Bagaimana dengan WDP dan Disklaimer. Ini harus diketahui publik," jelas Azikin. (rif/pap)

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/12/13/150261/Cegah-Korupsi,-Pemprov-Sulsel-BPK-Terapkan-e-Audit-
Read More >>

Sulawesi Selatan Bangun Pusat Informasi Pangan



Kamis, 13 Desember 2012


MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Biro Perekonomian,Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas Peternakan bersama Bank Indonesia (BI) membangun Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Sulsel.

Pusat informasi pangan itu akan membantu masyarakat untuk mengetahui harga-harga komoditi pokok di pasaran. Sehingga jika terjadi lonjakan harga akan langsung diketahui masyarakat dan mendapat respon dari pemerintah.Rencananya, PIHPS ini akan diberlakukan di triwulan I/2013 mendatang. Keputusan ini merupakan hasil akhir dari High Level Meeting Forum Koordinasi Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (FKPPI Sulsel) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel Makassar, kemarin.

Rapat yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini akan menjadi rujukan di tahun depan. DeputiKepalaPerwakilanBI Wilayah I Sulawesi,Maluku dan Papua (Sulampua) Arief Budi Santoso mengatakan,masyarakat Sulsel melalui PIHPS ini dapat memperoleh informasi terkait perkembangan harga bahan makanan di tingkat produsen, grosir,dan eceran.

“Hal ini akan membantu dalam memantau inflasi yang terjadi. Karena sepanjang tahun ini inflasi terbesar di Sulsel berasal dari makanan. Oleh karena itu itu kami harap PIHPS bisa dengan mudah diakes oleh masyarakat. Salah satunya mungkin diletakkan di pasarpasar,” kata dia. Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik Sulsel Anwar Haris menilai,pembentukan PIHPS sebagai bentuk nyata, upaya pemerintah menekan inflasi yang kemungkinan akan tinggi di 2013.

Khusus untuk tahun ini saja,hingga November inflasi Sulsel telah mencapai 4,51% (year on year) dan lebih tinggi dari nasional yang hanya 4,32%. “Inflasi tertinggi terjadi pada Agustus sebesar 1,23% di mana bahan makanan penyumbang tertinggi,mulai dari beras,gula,daging dan minyak goreng,”katanya.

Sementara indikator tingginya inflasi Sulsel di 2013 mendatang, kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Bank Indonesia Wilayah I Sulampua Gusti Raizal Eka Putra didorong oleh penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan pemerintah bersama adanya kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. ancha hardiansya 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/sulawesi-selatan-bangun-pusat-informasi-pangan
Read More >>

2,2 Juta Kendaraan Beredar di Sulsel


Kamis, 13 Desember 2012

MAKASSAR, -- Ruas jalan di Makassar makin krodit. Kemacetan sulit diatasi. Itu karena jumlah kendaraan beredar di Sulsel kini mencapai 2,2 juta unit, sementara pertumbuhan jalan tak sebanding dengan volumenya.

Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sulsel, dari jumlah tersebut, sekitar 1,4 juta di antaranya jenis sepeda motor dan selebihnya roda empat.

Sektor ini memberikan kontribusi paling besar senilai Rp1,57 triliun. Tingginya pendapatan dari sektor tersebut dipengaruhi pesatnya pertumbuhan kendaraan. Namun, sayang realisasi pajak kendaraan terbayar hingga Oktober 2012 baru mencapai Rp1.259.021 dan 204.055 roda empat.

"Data kendaraan terbayar pajak itu yang memberi pemasukan. Adapun jumlah kendaraan diperkirakan sudah mencapai 2,2 juta, termasuk unit kendaraan yang menunggak, pindah, nomor ganda, dan kendaraan mutasi," kata Sekretaris Dispenda Sulsel Abdul Malik Faisal di ruangannya, Rabu 12 Desember.

Sementara itu, realisasi pendapatan Sulsel sampai Oktober 2012 sudah di atas 75 persen atau Rp3,8 triliun dari target Rp4,8 triliun lebih. Sekitar Rp2,7 triliun di antaranya bersumber dari PAD, sedangkan sisanya dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, serta pinjaman pembangunan infrastruktur jalan ke pusat investasi pemerintah sebesar Rp500 miliar.

Pertumbuhan jumlah kendaraan di Sulsel antara 8-10 persen per tahun. Tahun 2010 lalu kendaraan dengan pajak terbayar berjumlah 1.385.016 unit. Tahun 2011 naik 1.470.526 unit. Tahun 2012 diperkirakan naik 1.700.000 unit.

Kota Makassar dan Gowa tercatat memiliki jumlah kendaraan beredar terbesar.
Makassar hingga Oktober mencapai 500.345 unit, Gowa mencapai 88.177 unit (pajak terbayar). "Ini belum termasuk yang menunggak, nomor ganda dan mutasi. Kalau termasuk kategori ini berdasarkan data dari kepolisian khusus Makassar saja jumlah kendaraan mencapai 700.000 unit," kata mantan atlet layar nasional ini.

Dia membeberkan, pada Januari hingga Oktober 2012 total pendapatan Sulsel mencapai Rp3,82 triliun. Angka itu masih di bawah target Rp4,6 triliun.

Malik menyebutkan, realisasi pendapatan tertinggi bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni Rp1,57 triliun dari target sebesar Rp2,3 triliun, disusul dana perimbangan yang mencapai Rp1,14 triliun. Sedangkan pendapatan lain-lain yang sah, hingga Oktober lalu realisasinya sebesar Rp882 miliar dari target yang ditetapkan yakni Rp969 miliar. (aci/sil)

Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121213003244-22-juta-kendaraan-beredar-di-sulsel
Read More >>

Pak Syahrul Kembali Dapat Penghargaan Pangan Lho..


Kamis, 13 Desember 2012



Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo

MAKASSAR, --  Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo kembali mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2012.
   
Inilah penghargaan tertinggi bidang ketahanan pangan yang berhasil diraih Syahrul untuk kedua kalinya secara berturut-turut selaku pembina ketahanan pangan tingkat provinsi.
   
Sebelumnya, penghargaan serupa diperoleh tahun 2011 lalu. Penyerahan penghargaan akan dilakukan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12/2012)

Selain Syahrul, lima Gubernur akan menerima penghargaan serupa yakni Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).   

Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BPKD) Sulsel Asri Agung Pananrang, Kamis (13/12/2012), mengatakan, penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Sulsel  mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan. (Rud)

Penulis : Nashrudin
Editor : Ina Maharani
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/12/13/pak-syahrul-kembali-dapat-penghargaan-pangan-lho
Read More >>

Lagi, Sulsel Raih Adhikarya Pangan Nusantara 2012


Kamis, Desember 13th, 2012

Makassar, – Untuk keduakalinya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meraih penghargaan tertinggi bidang ketahanan pangan yakni penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2012.

Ini merupakan penghargaan yang keduakalinya secara berturut-turut yang diraih Syahrul Yasin Limpo Selaku Pembina Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi. Penghargaan serupa juga sudah diraih pada tahun 2011 lalu.

Rencananya, penyerahan penghargaan akan dilakukan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 14 Desember.

Selain Syahrul, lima Gubernur akan menerima penghargaan serupa yakni Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Ketahanan pangan menjadi aspek yang lebih luas meliputi aspek ketersediaan, distribusi, dan konsumsi, serta aspek keamanan pangan. Sulsel berhasil menjaga aspek itu serta menopang ketahanan pangan nasional,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BPKD) Sulsel Asri Agung Pananrang, Kamis (13/12).

Asri menambahkan bahwa penghargaan tersebut adalah keberhasilan Sulsel mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan serta sebagai kontribusi Sulsel mendukung ketahanan pangan nasional.[KM03]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21414
Read More >>

Rabu, 12 Desember 2012

Inspektorat: Dua WTP Pemprov Prestasi Tak Tertandingi


Rabu, 12 Desember 2012




Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

 MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel dibawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai gubernur tak pernah berhenti berbuat untuk memberantas dan mencegah bahaya laten korupsi dalam lingkup Pemprov Sulsel.

Sebagai bentuk konkret, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan pemprov telah menerapkan e-Audit. "Sehingga semua transaksi keuangan yang dilaksanakan dalam lingkup Pemprov Sulsel terpantau langsung oleh BPK secara real time," ujar Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel, Azikin Solthan, saat ditemui di kantor gubernuran, Rabu (12/12/2012).

Dia mengatakan, dengan adanya penerapan e-Audit ini, upaya antisipasi terjadinya korupsi, baik secara tidak disengaja lebih-lebih jika ada oknum PNS yang ingin melakukan upaya korupsi itu bisa terpantau.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan, pencapaian Pemprov Sulsel bersama Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernur dalam upaya mencegah praktik korupsi berjalan dengan baik.

Dua tahun berturut-turut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah prestasi besar dari BPK RI tahun 2010 dan 2011. Karena terjadi trend positif perbaikan tata kelola keuangan dan aset Pemprov Sulsel terlihat melonjak tajam dari opini disclaimer pada 2008 dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Menurut Azikin, ini terjadi karena komitmen Syahrul untuk memberantas korupsi dalam jajaran Pemprov Sulsel. Sejak 2010 lalu, gubernur telah menetapkan sebagai tahun pengawasan.

"Tahun pengawasan ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri sebagai inovasi dalam pengawasan," kata Azikin.

Azikin juga menjelaskan bahwa Pemprov Sulsel telah terpilih menjadi mitra KPK dalam melakukan pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik melali program support to Indonesia's Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS).

"WTP sudah kita peroleh 2 tahun berturut-turut bukti konkret bahwa Pemprov Sulsel serius berantas korupsi. Bahwa kemudian itu belum tentu bebas korupsi, saya mau tanya bagaiman dengan yang tidak WTP. Bagaimana dengan WDP dan Disklaimer. Ini harus ditahu publik, WTP adalah prestasi besar yang sulit ditandingi provinsi lain," jelas Azikin. (Rud)

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/12/12/inspektorat-dua-wtp-pemprov-prestasi-tak-tertandingi
Read More >>

Pemerintah Sulsel Tertibkan Areal Persawahan Dalam Kawasan Hutan


Rabu, 12 Desember 2012

Menekan laju degradasi hutan, Pemerintah Sulsel segera menertibkan areal persawahan di dalam kawasan hutan. Setiap tahun, tingkat kerusakan diakui meningkat akibat pembalakan liar.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel, Lutfie Halide mengungkapkan, tengah menginventarisir kawasan hutan yang dikonversi menjadi areal persawahan tanpa izin dari Kementerian Kehutanan. Jika ditemukan, maka akan ditertibkan. Pencetakan areal persawahan di dalam kawasan hutan tanpa izin merupakan tindakan melanggar hukum.

Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel mengaku, petani yang terbukti mengolah kawasan hutan akan dialihkan pada areal persawahan yang telah dicetak.Tahun ini, terdapat 7.000 ha sawah baru yang tersebar di sejumlah kabupaten sentra penghasil beras Sulsel. Diantaranya Barru, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Selayar. Anggaran yang terserap diakui mencapai Rp 77 miliar dari APBN. Lutfie Halide menambahkan, pencetakan sawah baru merupakan upaya meminimalisir pembalakan liar oleh masyarakat untuk di konversi menjadi areal persawahan.Sekaligus mendorong produktivitas komoditi pertanian, khususnya beras.

Di Sulsel, terdapat potensi areal persawahan hingga 1 juta hectare. Namun, baru 980.000 ha yang telah telah dimanfaatkan. Data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel menyebutkan, selama 6 tahun terakhir, perluasan areal persawahan hanya 7. 126 ha dari potensi 60.000 ha. Tahun lalu, realisasi pencetakan sawah baru mencapai 2. 300 ha. Fajar Hermanto

Sumber: http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-makassar/3524-pemerintah-sulsel-tertibkan-areal-persawahan-dalam-kawasan-hutan.html
Read More >>

Pemrov Sulsel Ambil Alih Pembangunan Sarana Air Minum Mamminasata


Rabu, 12 Desember 2012

Mempercepat pembangunan sarana air minum di Kawasan Mamminasata, pengelolaan sumber air baku diserahkan ke Pemerintah Sulsel. Sebelumnya, penandatanganan nota kesepahaman proyek tersebut tertunda karena konservasinya hanya dibebankan ke Pemerintah Kabupaten Gowa dan Maros.

Sekretaris Daerah Sulsel, Andi Muallim mengungkapkan, segera membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bertugas mengelola sekaligus membagi debit air ke 4 kabupaten – kota di Kawasan Mamminasata, yakni Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar. Khusus kabupaten yang memiliki sumber air baku, seperti Gowa dan Maros akan memperoleh kompensasi khusus dalam bentuk bagi hasil tarif air bersih yang ditetapkan.

Pemerintah Sulsel mengaku, kebijakan tersebut segera diserahkan ke Dirjen Pengelolaan Sumber Daya Air dan Dirjen Cipta Karya. Sehingga, penandatanganan nota kesepahaman dapat dilakukan. Termasuk bantuan anggaran pembangunan sarana air bersih dari Pemerintah Pusat. Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel, Andi Bakti Haruni mengaku, Pemerintah Kabupaten Gowa dan Maros menolak mengkonservasi 2 sumber air baku yang dimanfaatkan memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Mamminasata. Padahal, masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Takalar ikut menikmati.

Khusus Gowa, terdapat potensi sumber air baku dari bendungan bili-bili hingga 3000 liter perdetik. Namun, baru 1000 liter yang telah diolah menjadi air bersih. Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel mengaku, jika nota kesepahaman tentang pembangunan system penyediaan air minum ditanda tangani Desember ini, terdapat 1000 liter detik lagi yang akan dikelola. Fajar Hermanto

Sumber: http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-makassar/3531-pemrov-sulsel-ambil-alih-pembangunan-sarana-air-minum-mamminasata.html
Read More >>

Kunjungan Wisman ke Sulsel Meningkat


Rabu, 12 Desember 2012
MAKASSAR– Memasuki peak session di penghujung 2012 ini, kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara ke Sulsel diperkirakan akan terus meningkat, seperti yang terjadi pada tiga bulan terakhir.

Ketua Association of the Indonesia Tours and TravelAgencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wiman) akan naik sekitar 10% dari bulan- bulan sebelumnya. Hal ini didasari oleh kian populernya destinasi wisata Makassar ke berbagai negara. “Walau kunjungan wisman akan naik, akan tetapi masih belum sebanding dengan Pulau Bali dan Lombok. Karena masih banyak hal yang harus diperbaharui pada destinasi di Sulsel,” katanya di Makassar, kemarin.

Sikap optimistis yang diungkapkan Didi tersebut sejalan dengan adanya sejumlah festival budaya yang digelar di Sulsel. Sebut saja sejumlah atraksi kebudayaan yang digelar Pemerintah Kota Makassar dan perhelatan Lovely Desember di Toraja. ”Itu semua memancing minat wisatawan untuk datang,”katanya.

Apalagi sejumlah agen tour kian genjar menggelar promosi ke berbagai negara dengan menggandeng banyak asosiasi. Begitu pula dengan maskapai penerbangan yang terus membuka jaringan di beberapa negara. Khusus untuk di Sulsel, Toraja masih menjadi daya tarik utama wisatawan baik domestik hingga mancanegara.

Didi berharap, pemerintah mempercepat perbaikan infrastruktur di destinasi wisata, baik di lokasi maupun sarana menuju destinasi. Hal ini penting dilakukan,agar wisatawan merasa puas. Sementara itu, data kunjungan wisman ke Sulsel yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menunjukkan peningkatan di Oktober 2012. Wisman yang datang melalui pintu masuk Makassar pada Oktober mencapai 1.130 orang atau naik 12,55% jika dibandingkan September 2012 yang mencapai 1.004 orang.

Kepala BPS Sulsel Bambang Pramono mengatakan, wisman asal Malaysia dan Singapura merupakan yang terbanyak berkunjung ke Sulsel. Khusus di Oktober, wisman asal Malaysia mencapai 664 orang.Namun wisman asal Singapura mengalami pe-nurunan dari 70 orang di September menjadi 48 orang.

Selain Malaysia dan Singapura, wisman dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Perancis juga banyak datang ke Sulsel.Menurut Bambang,tingginya kunjungan wisman dari Malaysia dan Singapura didukung oleh jalur penerbangan yang kian murah dan mudah. rahmat hardiansya 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/daerah/sulawesi-selatan?page=3
Read More >>

Perhotelan Diprediksi Tumbuh 35%



Rabu, 12 Desember 2012


MAKASSAR – Iklim investasi di sektor perhotelan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun depan memasuki masa keemasan. Pada 2013 diperkirakan menjadi tahun dengan pertumbuhan hotel terbesar, yakni mencapai 35%.

Indikasinya, adanya beberapa hotel di Makassar diresmikan. Di antaranya Aerotel Smile, Hotel Bintang Grup Tanjung Bunga, Novotel Sheyla, Karebosi Condotel, Hotel CCC Tanjung Bunga, Hotel Amaris Tanjung Bunga, Hotel Swis-sbell Fort Roterdam, Hotel Ibis dan Grand Quality Hotel serta Budget Hotel di Perintis.

“Dari sekian banyak hotel yang akan hadir 2013 mendatang, akan menyumbang tambahan kamar baru sekitar 2.722 unit, atau naik sekitar 35% dari 6.435 unit kamar hotel tahun ini,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga di Makassar, kemarin.

Rata-rata pertumbuhan hotel di Makassar sejak 2009 silam hanya sekitar 20%. Begitu pula pertumbuhan yang terjadi dari 2011 ke 2012.Dari 4.235 unit kamar naik menjadi 6.435 unit tahun ini. Tahun depan total kamar hotel telah mencapai 9.175 unit.

Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba berharap, pengelola hotel bisa memberikan pe-layanan memuaskan bagi tamu hotel agar bisa lebih lama menginap di hotel sehingga punya waktu lebih menjelajahi destinasi wisata di daerah ini. rahmat hardiansya
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/perhotelan-diprediksi-tumbuh-35
Read More >>

Lagi, Sail Takabonerate Ditarget 2015


Rabu, 12 Desember 2012

goat head, species of fish, Selayar, reef fish, epinephelus, cheilinus undulatus, charonia tritonis, tridacna squamosa, economic value, south sulawesi, trochus niloticus, types of mollusks, fish consumption, bugis, coral atoll, skipjack, napoleon wrasse, coral reef, pearl oysters, giant clam shell

Setelah gagal dihelat tahun ini, Pemprov Sulsel kembali menargetkan untuk menggelar event Sail Takabonetare di Kabupaten Kepulauan Selayar pada 2015 mendatang.

Diharapkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memberikan persetujuannya. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Jufri Rahman menyebutkan, telah banyak provinsi yang terlebih dahulu mengusulkan even sail ke pemerintah pusat, dibanding Sulsel.

“Kita targetkan Sail Takabonerate dapat digelar pada 2015 nanti. Kita berharap bisa disetujui oleh sembilan kementerian terkait,” kata Jufri di Gedung DPRD Sulsel kemarin. Apalagi, kata dia, sekarang ini muncul kesan, event sail yang disetujui pemerintah pusat, hanyalah untuk lokasi yang berada di pulau terluar. Karena itu, Pemprov terus berupaya agar sail ini bisa dilaksa-nakan.

Sekadar diketahui, tahun ini, pemerintah pusat menolak menggelar sail di Pulau Takabonerate. Hal ini dikarenakan masih minimnya infrastruktur pendukung, seperti transportasi serta venue di sekitar Kepulauan Selayar. (wahyudi)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/lagi-sail-takabonerate-ditarget-2015
Read More >>

Gaet Wisatawan, Tingkatkan Pelayanan


Rabu, 12 Desember 2012 

MAKASSAR,  -- Daya tarik objek tak cukup untuk memikat wisatawan. Pelayanan yang memuaskan dan promosi juga sangat menentukan.

Hal itu mengemuka dalam Business Meeting Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel yang dihadiri, Ketua Perhimpunan Hotel dan Resotran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga dan Ketua DPD ASITA Sulsel Didi Leonardo Manaba di Hotel Santika, Selasa, 11 Desember.

Pertemuan yang digagas Disbudpar Sulsel merupakan upaya untuk membangun pariwisata dengan menambah daya saing dan daya tarik bagi wisatawan. Daya saing dan daya tarik termasuk kualitas pelayanan seluruh stakeholder.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel Jufri Rahman mengatakan, pelayanan sektor pariwisata di Sulsel, merupakan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

"Keluhan dari wisatawan masih kerap terdengar. Ini harus disikapi PHRI, ASITA dan semua stakeholder untuk meningkatkan kualitas layanan. Penjabarannya harus menyentuh hingga ke tingkat bawah, mulai dari angkutan, layanan hotel hingga restoran," urai Jufri.

Dia pun mengatakan, jika Sulsel serius mengelola pariwisata, wajib mengukur kualitas layanan yang telah diberikan kepada wisatawan. "Bisa dengan cara membuat kuesioner kepuasan layanan dan produk sektor pariwisatanya," katanya.

Sekaitan peningkatan kualitas pelayanan tersebut, PHRI Sulsel juga menargetkan 60 persen dari jumlah karyawan hotel sudah memiliki sertifikasi kompetensi standar pelayanan hotel pada tahun 2012 ini.

"Karyawan hotel sedang mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, yang dilakukan lembaga sertifikasi profesi hotel dan restoran (LSPHR)," kata Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121212000625-gaet-wisatawan-tingkatkan-pelayanan
Read More >>

Gondol 10 Emas, Sulsel Peringkat Tiga BIMP EAGA


Rabu, 12 Desember 2012
Makassar,– Sepuluh medali emas berhasil disabet oleh sepuluh atlet kontingen Sulawesi Selatan pada ajang (BIMP-EAGA) di Philipina 8-11 Desember 2012. Selain emas Kontingen Sulsel juga meraih empat perak dan tiga perunggu. Hasil tersebut membawa kontingen Sulsel yang hanya membawa 10 atlet menempati peringkat tiga di bawah Provinsi Sabah dan Serawak.
“Sebanyak 10 atlet yang kita sertakan semuanya berhasil meraih medali emas”kata Sekertaris Komite Olahraga nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Nukhrawi Nawir, Rabu (12/12/2012).
Dari tiga cabang olahraga yang diikuti Sulsel, renang merupakan cabang yang paling banyak menyumbangkan medali yakni tujuh emas, empat perak dan tiga perunggu. Seluruh medali yang diraih dari cabang renang masing-masing dipersembahkan Hasril (dua emas, satu perak), Muhammad Hamgari (tiga emas, dua perak), Muhammad Alamsyah (satu emas dan dua perunggu) serta Rezkyanto dengan satu perak dan satu perunggu.
Sementara dua emas dari pencak silat dipersembahkan Novri Ardiwirasnata di kategori seni perorangan dan Rasyidah yang tampil di nomor tunggal perorangan putri. Sedangkan emas sepak takraw diraih pada nomor beregu yang diperkuat Ruswan Wajib, Askar, Fathur dan Marsudi.
“Kita hanya kalah dari Sabah dan Sarawak yang memang menurunkan sekitar 50 atlet. Makanya kita sangat bersyukur dengan kekuatan yang cukup minim namun bisa meraih hasil maksimal,” ujarnya.
BIMP EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Philippina East ASEAN Growth Area) adalah Kompetisi yang mempertandingkan tujuh cabang olahraga yakni, atletik, tenis, tenis meja, bulutangkis, renang, pencaksilat, dan sepak takraw.[KM5]
Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21287
Read More >>

Berwisata Plus Mengenal Lingkungan di PPLH Puntondo


Rabu, Desember 12th, 2012


Kawasan wisata pendidikan PPLH Puntondo, Kab Takalar Sulawesi Selatan

OMBAK yang tenang dan alam pedesaan yang masih kental dengan tradisi lokal, rumah-rumah panggung berjajar sepanjang jalan dengan masyarakat yang ramah akan menyambut kedatangan anda di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo ini terletak di Teluk Laikang, tepatnya di Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar – Sulawesi Selatan.

PPLH Puntondo menyediakan beragam fasilitas yang menunjang kahadiran anda untuk berwisata sekaligus belajar lingkungan. Ada Pendopo, Perpustakaan, Ruang seminar, Restoran, Asrama dan Bungalow. Bangunannnya memiliki arsitektur rumah panggung dengan desain yang menarik, unik dan tentu saja nyaman.

Selain itu ada peralatan Tekhnologi Ramah Lingkungan (TRL). TRL yang bisa anda dapatkan di PPLH Puntondo yaitu, Solar cooker (memasak dengan tenaga surya), water treatment ( pengelolaan air limbah), Distilasi air, Tandon, kompos, arang briket, penjernihan air, daur ulang kertas dan kincir angin.

Dikawasan wisata berpasir putih ini anda juga bisa melakukan kegiatan Out Ward Bound. Dalam kegiatan ini anda bisa menilai kemampuan diri sendiri, juga bagaimana berkomunikasi, berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain terutama dengan rekan satu team. Juga akhirnya bagaimana team tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan atau permasalahan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya. Di sisi lain peserta juga diharapkan tumbuhnya kesadaran dalam diri masing-masing, bahwa alam dan lingkungan hidup merupakan media yang paling efektif untuk menumbuhkan sifat dan karakter masing-masing orang sehingga muncul kesadaran lain untuk ikut menjaga lingkungan hidup di sekitarnya sebagai wujud seorang pemimpin yang adil dan bertanggung jawab.

Salah satu permasalahan yang cukup rumit dan paling sering dibahas saat ini adalah masalah sampah, apalagi dikota besar, selain pengaruhnya besar sekali terhadap kesehatan, juga akan berpengaruh terhadap nilai estetika suatu tempat. Apabila anda ingin mengetahui pengelolaan sampah dengan tepat, maka PPLH Puntondolah tempatnnya.

Di sana anda akan menjawab sendiri penyelesaian sampah melalui langkah pemecahan seperti, Mengurangi pemakaian, Memakai kembali, Daur ulang, Mengisi Kembali dan Mengisi kembali produk isi ulang.

Selain menikmati suasana laut, anda juga bisa menambah wawasan tentang Ekosistem laut sebagai salah satu ekosistem di dunia, di Puntontondo. Lokasi PPLH Puntondo yang terletak di tepi laut merupakan tempat yang cocok untuk belajar ekosistem laut. Apalagi didukung dengan jenis ekosistem yang beragam, mulai dari ekosistem lamun Puntondo, Ekosistem mangrove Puntondo, Ekosistem terumbu karang Puntondo dan pasir.

Anda bisa menyusuri pantai untuk menggali dan mengamati kehidupan pasir putih, menyusuri hutan bakau untuk mengamati berbagai aktivitas satwa didalamnya, menuju padang lamun untuk mengamati binatang-binatang kecil yang berlindung diantara lamun atau Mengamati terumbu karang dengan menggunakan speed boat. Bagi yang bisa berenang boleh menyelam dan mengamati langsung dengan menggunakan alat snorkel, tapi yang tidak bisa berenang dapat melihat karang lewat kaca yang sudah disiapkan di speed boat.

PPLH Puntondo yang peletakan batu pertamanya pada 18 Agustus 1998, diresmikan pada 15 Oktober 2001. Keberadaan PPLHP di Sulawesi Selatan dilatarbelakangi oleh rasa kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi begitu cepat dan keberadaannya tidak lepas dari peran serta dan dukungan masyarakat, LSM, Universitas, sekolah-sekolah, pemerintah serta individu.

Khusus bagi anda yang ingin menikmati suasana teluk di Puntondo selama beberapa hari, tersedia bungalow enam unit. Setiap bungalow di bangun dengan konsep terbuka dan pendekatan terhadap alam, akan memberi kesan tersendiri untuk anda. Tersedia 2 bungalow VIP ( Kerapu dan kakap) yang cocok untuk bermalam sebuah keluarga kecil. PPLH juga memiliki 4 buah bungalow biasa yang dapat memuat masing-masing 6 orang; sangat cocok untuk Anda dan sahabat menikmati suasana pesisir yang ramah lingkungan.

Untuk mencapai tempat wisata pendidikan ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Makassar ke Puntondo yang jaraknya sekitar 60 KM. Sedang dengan kendaraan umum anda bisa menggukana angkot antar daerah yang disebut pete-pete trayek Makassar Manggadu Kab. Takalar. Dari Mangngadu yang merupakan kota kecamatan Mangngara Bombang ini, anda Kemudian melanjutkan dengan menggunakan transportasi ojek motor ke Puntondo.[KM5]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21344
Read More >>

SYL Bawa Kuliah Umum di Jeneponto


Selasa, 12 November 2012
JENEPONTO, –Syahrul Yasin Limpo, mengukuhkan Pengurus Ikatan Sarjana Turatea (IST) Cabang Kabupaten Jeneponto, di aula kantor Bupati Jeneponto, akhir pekan kemarin. Usai pengukuhan, Gubernur Provinsi Sulsel ini juga memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa STIE Yapti. Syahrul mengungkapkan, menjadi sarjana bukanlah sebuah kebetulan. Melainkan melalui sebuah proses. Sarjana adalah orang-orang yang cerdas, mampu mencari jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi. “Orang yang cerdas, selalu mengedepankan rasio dibandingkan emosinya. Mereka mencari jalan keluar dari setiap persoalannya dengan tidak destruktif,” jelas Syahrul.
Syahrul menuturkan, program pendidikan gratis hingga tingkat SMA serta program beasiswa doktoral ke luar negeri, yang diprogramkan pemerintah provinsi, bertujuan untuk menciptakan orang-orang cerdas di Sulsel. Sehingga, kedepannya, Indonesia tidak boleh kalah dengan Malaysia, Singapura, Korea, bahkan negara-negara maju lainnya di dunia. “Saya bahkan punya mimpi, pendapatan per kapita rakyat kita menembus angka Rp30 juta per tahun. Ini hanya bisa kita capai kalau ada sarjana-sarjana yang cerdas, yang punya komitmen untuk membangun daerahnya,” tegasnya. Menurutnya, kondisi daerah bukan lagi persoalan untuk mencapai kesejahteraan.
Syahrul mencontohkan, Arab Saudi yang memiliki iklim yang cukup panas, Jepang dan Korea dengan musim saljunya, rakyatnya tetap sejahtera. Apalagi, Indonesia dengan iklim tropis yang kaya akan sumber daya alamnya. “Semua persoalan itu bisa dijawab dengan kecerdasan dan tekhnologi. Hanya dengan akal yang dibangun dengan sistem akademik dan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab semua tantangan yang ada,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IST, Prof Baso Amang mengatakan, Syahrul merupakan tokoh Sulsel yang cerdas dan berpikiran maju. Sehingga tidak hanya mampu berkiprah di tingkat provinsi, tapi juga nasional. “Kalau mau mencari teladan, patron dan contoh, lihat pak Syahrul.
Tidak mungkin Sulsel maju kalau dipimpin orang yang tidak cerdas,” kata Prof Baso. Baso Amang menambahkan, IST merupakan organisasi tempat berhimpunnya orang cerdas, selalu mengedepankan rasio dibandingkan emosi. Karena itu, IST juga harus berkontribusi terhadap pembangunan daerah Jeneponto. Jika IST ingin maju, lanjut dia, tentunya harus bergaul dan memilih orang yang punya pemikiran maju untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Sosok Syahrul Yasin Limpo, dinilainya sebagai pemimpin yang visioner dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. “Pak Syahrul sebagai gubernur punya kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan, dibuktikan dengan mengalokasikan APBD untuk pendidikan gratis,” sebutnya.
Ditempat yang sama, Bupati Jeneponto, Radjamilo berharap, IST sebagai gudangnya pemikir dan tempat berhimpunnya para intelektual untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Apalagi, Jeneponto merupakan daerah yang memeiliki khas tersendiri. “Karena itu, yang harus dijadikan teladan adalah orang yang memahami pembangunan daerah, ekonomi dan sosial. Sosok pak Syahrul memiliki pengetahuan yang tinggi dalam bidang pemerintahan,” tutup Bupati Jeneponto ini. (mg10/sev)
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.co/edukasi/syl-bawa-kuliah-umum-di-jeneponto
Read More >>

Selasa, 11 Desember 2012

Akademisi Respons SPP Gratis Sayang



Selasa, 11 Desember 2012


MAKASSAR– Program pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) yang akan menggratiskan SPP mahasiswa baru mendapat respons positif kalangan kampus.

Salah satu akademisi yang menyambut baik program Sayang ini yakni Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Arismunandar. Dia mengatakan, program yang menggratiskan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mahasiswa tersebut berpeluang mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) di perguruan tinggi. “Program Sayang itu saya kira bagus untuk mendorong peningkatan APK di perguruan tinggi yang saat ini masih cukup rendah, yakni hanya di angka 30%,”kata dia kemarin.

Selama ini,salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya APK adalah biaya kuliah yang dinilai masih cukup tinggi. Sehingga, SPP gratis tersebut dinilai bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan yang dihadapi calon mahasiswa yang ingin kuliah. Rektor dua periode di UNM ini mengatakan, jika APK mampu didongkrak, itu akan memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulsel.

Menurut dia, salah satu indikator IPM adalah rata-rata lama pendidikan. Pasangan Sayang berjanji akan menggratiskan SPP mahasiswa baru jika mereka terpilih di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013.Program SPP gratis ini berlaku untuk mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Rencananya, SPP gratis ini akan diberikan kepada mahasiwa selama dua semester pertama.

Program ini merupakan salah satu jualan politik pasangan bernomor urut 2 ini menjelang pilgub. Konseptor Visi Misi Sayang Jilid 2 Imam Mujahidin Fahmid mengatakan, perancangan program ini melibatkan 143 pakar, termasuk 70 guru besar dari perguruan tinggi di Sulsel dan luar Sulsel. Dia mengakui sejauh ini pihaknya terus mengkaji peluang terwujudnya program itu.

Program Sayang ini juga mendapat tanggapan positif dari anggota DPRD Sulsel. Anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat,Usman Lonta, menilai, secara garis besar program tersebut baik karena bisa membantu memudahkan akses pendidikan ke perguruan tinggi. “Setelah pemerintah menjalankan pendidikan gratis hingga tingkat SMA,memang perlu dipikirkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi.Apalagi hanya beberapa persen masyarakat yang punya akses ke perguruan tinggi,”katanya.

Terkait kemampuan anggaran di APBD Sulsel untuk membiayai program ini,anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai itu memungkinkan dimasukkan. Usman mengatakan, ada banyak pos anggaran di Dinas Pendidikan yang tidak begitu penting yang bisa dialihkan untuk membiayai program tersebut. “Pos anggaran seperti seminar yang selama ini banyak dilakukan Dinas Pendidikan, itu lebih bermanfaat jika dialihkan untuk program ini.Itu lebih riil dan bisa membantu masyarakat,” jelas dia.

Namun, dia mengingatkan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk melakukan perhitungan rinci terkait anggaran yang dibutuhkan.“ Saya kira Bappeda akan cermat melihat neraca anggaran sehingga program itu bisa dijalankan. Jika anggarannya Rp60 miliar,saya kira itu cukup rasional,” kata salah satu politikus PAN yang menjadi pendukung Sayang di pilgub ini.

Terkait anggaran, Imam Mujahidin Fahmid mengatakan, uang yang dibutuhkan sekitar Rp45-Rp60 miliar setiap tahun.Itu dengan perhitungan mahasiswa baru di Sulsel mencapai 30.000 orang setiap tahun. Dia mengasumsikan SPP setiap mahasiswa Rp1 juta- Rp1,5 juta per tahun. Koordinator Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel Hoist Bachtiar juga merespons positif program tersebut.Hanya, anggota Fraksi Golkar ini meminta ada skala prioritas agar program tersebut benar-benar terlaksana.

“Kita harus buat skala perioritas karena tidak bisa kita samakan semua mahasiswa. Misalnya tiga skala, sehingga dari sana bisa kita buat prioritas di kategori mana yang mesti dibantu melalui dana APBD,” ujar dia. ● jumardin akas 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/akademisi-respons-spp-gratis-sayang
Read More >>