Selasa, 25 September 2012

Sulsel Diharap Miliki Cadangan Listrik 35%


Selasa, 25 September 2012
MAKASSAR – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) diharapkan menjadi contoh penerapan pengadaan cadangan listrik hingga 35% untuk kawasan timur Indonesia (KTI) sebagaimana diterapkan di Pulau Jawa dan Bali.


“Jika di Pulau Jawa dan Bali bisa miliki cadangan listrik hingga 35%, kenapa tidak untuk KTI.Apalagi Sulsel memiliki peranan yang cukup besar bisa menjadi contoh pengadaan cadangan listrik hingga 35% itu,”kata Direktur Operasional PT PLN Wilayah KTI Fickner Sinaga di Makassar,kemarin. Dengan adanya cadangan hingga 35%,menurut Fickner, jaminan untuk kebutuhan listrik masyarakat akan terjaga.

Apalagi dalam prosesnya,tiba- tiba terjadi kesalahan teknis, cadangan tersebut bisa digunakan sehingga masyarakat tidak dirugikan secara menyeluruh. Tingginya harapan Fickner menjadikan PLN Sulselrabar sebagai percontohan di KTI setelah melihat pertumbuhan perusahaan listrik swasta di daerah ini.Sekitar 60% dari kebutuhan listrik PLN dipenuhi perusahaan swasta,hanya 40% pembangkit PLN yang menyokong energi di daerah ini.

“Itu satu pertanda baik karena jika bergantung pada kemampuan PLN membangun pembangkit, tidak akan mampu dipenuhi dalam waktu cepat. Dengan mendorong swasta itu adalah langkah yang strategis dan bisa jauh lebih berkembang,” kata dia. Sebagai langkah pertama, dalam waktu dekat ini PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Sulsel,namun lokasinya masih dirahasiakan.

Ke depan, PLN juga akan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak guna menghemat biaya operasional. Untuk di KTI, PLN juga telah menyiapkan 33 genset sebagai antisipasi jika terjadi kesalahan teknis.Genset yang digunakan PLN tersebut milik PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar yang telah join dalam pemanfaatan aset.

“Khusus untuk Sulsel akan ditempatkan 10 unit. Di mana akan diletakkan di jantungjantung kepadatan seperti di Makassar agar bisa menjadi cadangan,”kata dia. Sementara itu General Manager PT PLN Sulselrabar Zulkifli Abdullah Puteh mengatakan, hingga kini listrik swasta yang dikelola PLN mencapai 300 Mega Watt (MW).

Sementara beban puncak seluruh Sulsel mencapai 630 MW,masih tersedia 170 MW daya PLN yang belum terpakai. “Ke depan, sejumlah pembangkit baru yang berasal dari swasta akan masuk ke PLN. Ini terus kami dorong karena penyerapan energi akan 100% dilakukan. Harga beli yang kami berikan kepada investor juga terjamin sesuai dengan ketetapan pemerintah,”tuturnya. rahmat hardiansya

Read More >>

Masih Ada Kepala Daerah Tak Pahami Tugasnya


Selasa, 25 September 2012
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel meminta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) untuk memperbanyak bimbingan serta pembekalan kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah yang baru terpilih.

Alasannya,sejumlah kepala daerah diketahui belum memahami tugas-tugas pemerintahan. Dikhawatirkan kondisi tersebut akan menimbulkan persoalan dan distorsi dalam menjalankan roda pemerintahan. Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengatakan, salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memperbanyak bimbingan kepada kepala daerah tentang bidang tugasnya di wilayah masing-masing.

Agus mencontohkan ketidaktahuan mengenai persoalan batas-batas wilayah ataupun sengketa pertanahan yang kerap menimbulkan konflik antarmasyarakat. “Kepala daerah di Indonesia khususnya di Sulsel masih ada yang belum mengetahui tugasnya dengan baik. Ini yang bagaimana harus dipertajam, supaya dia tahu tugasnya, termasuk tanah-tanah terlantar, batas daerah. Itu bisa timbulkan konflik,”jelasnya usai menerima kunjungan Tim Deputi Pengkajian Strategis Lemhanas RI di Kantor Gubernur Sulsel kemarin.

Sementara itu, kedatangan Tim Lemhanas tersebut dalam rangka persiapan kegiatan seminar nasional dimana Kota Makassar ditunjuk sebagai tuan rumah pada akhir September 2012 mendatang. Seminar yang rencananya dihadiri sejumlah kepada daerah dari Indonesia ini akan membahas mengenai penguatan kepemimpinan nasional di daerah dalam mendorong percepatan pembangunan nasional. “Mereka butuhkan input stakeholder dari kabupaten/kota. Karena akan melaksanakan seminar di Makassar nanti,” ujarnya.

Terpisah,anggota tim Deputi Pengkajian Strategi Lemhanas RI Endaryoko yang dikonfirmasi mengenai pertemuannya dengan Wagub Agus Arifin Nu’mang,menyebut hanya bersifat silaturahmi. “Nanti saja, Rabu (26/9) yah. Kita adakan seminar di Makassar.Kita ke sini cuma tatap muka saja dengan Pemprov Sulsel untuk pendalaman kajian,” sebut Endaryoko. wahyudi

Read More >>

Eks THR Disulap Jadi Taman Kota: Pemprov Tambah RTH Makassar

Selasa, 25 September 2012


MAKASSAR, -- Ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota di Makassar akan bertambah. Pemprov Sulsel akan membangun taman kota dengan delapan atribut kota hijau seluas 5000 meter persegi di Jalan Kerung-kerung.

Kepala Seksi Informasi dan Tata Laksana UPTD Mamminasata Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel, Andi Yurnita mengatakan, pembangunan taman kota di Jalan Kerung-kerung memanfaatkan lahan Pemkot Makassar di eks lokasi Taman Hiburan Rakyat (THR).

Pembangunan ruang terbuka hijau ini kerja sama Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov Sulsel, dan Pemkot Makassar melalui Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).

"Pembangunan RTH baru ini insentif dari Pemerintah Pusat agar Pemprov Sulsel meningkatkan RTH di wilayah kabupaten/kota. Ini sekaligus insentif kepada daerah yang telah menyelesaikan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah," kata Yurnita, Senin, 24 September.

Selain Makassar, Pemprov Sulsel juga mengalokasikan pembangunan taman kota di Luwu Timur dan Parepare. Taman kota di Luwu Timur dibangun di Kelurahan Puncak Indah dan di Parepare di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki.

Total dana yang digelontorkan untuk pembangunan taman kota sebesar Rp1,4 miliar. Anggaran ini terbagi untuk penyusunan masterplan, sosialisasi ke masyarakat dan komunitas hijau kota, penyusunan peta hijau dan DED sebesar Rp600 juta. Pembangunan fisik tiga taman kota dianggarkan Rp850 juta.

Yurnita memaparkan, pembangunan taman kota di Jalan Kerung-kerung menggunakan delapan atribut kota hijau yakni, pemanfaatan energi matahari untuk penyediaan energi listrik, bangunan di dalam taman seperti toilet memanfaatkan listrik dari energi matahari untuk penerangan.

Utilitas taman juga menyediakan tempat pejalan kaki dan jogging track. "Dari konsep green water, disediakan kolam air di dalam taman sebagai pendingin suhu mikro. Karena lokasi taman kota saat ini digunakan warga untuk bertanam sayuran, maka kami juga melibatkan warga agar tidak ada yang merasa dipinggirkan," kata Yurnita.

Taman kota di eks THR Makassar berbeda dengan RTH yang juga akan dibangun Pemkot Makassar di Jalan Kerung-kerung melalui bantuan dana Kementerian Lingkungan Hidup. Pembangunan taman kota baru akan menambah jumlah RTH yang masih minim di Makassar.

Identifikasi RTH kerja sama JICA Mamminasata dengan Pemkot Makassar pada 2011, luas ruang terbuka hijau (RTH) di Makassar hanya 1.173,69 hektare atau 6,7 persen dari luas wilayah Kota Makassar. RTH di Makassar tersebar di Biringkanaya (217,52 hektare), Bontoala (6,31 ha), Makassar (8,67 ha), Mamajang (6,59 ha), Manggala (57,79 ha).

RTH juga terdapat di Mariso (9,62 hektare), Panakkukang (63,50 ha), Rappocini (17,55 ha), Tallo (392,60 ha), Tamalanrea (187,71 ha), Ujungpandang (9,26 ha), dan Wajo (1,94 ha).

"Penambahan RTH melalui program P2KH diharapkan mampu memberikan efek leverage yang secara signifikan menambah persentase luasan RTH publik sebesar 20 persen serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan," kata Yurnita. (rif/pap)

Read More >>

Syahrul Klaim Pembangunan di Sulsel Sudah Merata



Selasa, 25 September 2012

MAKASSAR – Incumbent Syahrul Yasin Limpo mengklaim telah melakukan pembangunan secara merata selama kepemimpinannya dalam empat tahun terakhir di Sulsel. Saat berkunjung di Kabupaten Maros kemarin, mantan Bupati Gowa dua periode ini mengaku sudah membangun infrastruktur jalan yang mendorong perekonomian masyarakat.


Dia memaparkan, dalam empat tahun terakhir, terjadi pencapaian yang luar biasa di Sulsel. Terbukti, pendapatan penduduk bertambah, perekonomian melaju pesat,dan pembangunan jalan terus berlanjut. Salah satu yang masih akan dilaksanakannya, yakni pembangunan jalan poros Maros- Bone, dimana tidak lagi berkelok- kelok karena akan dibuat bertingkat dan lurus. “Ini bukan janji pilgub, karena sudah masuk program MP3EI,” ujar Syahrul di hadapan masyarakat Maros.

Dalam kunjungannya, Syahrul juga memberikan bantuan berupa pompa air kepada warga di Kecamatan Camba, Mallawa, dan Cenrana yang diserahkan secara simbolis di sela-sela acara silaturahmi dengan warga di Dusun Tana Tengnga, Maros.

Sementara itu, DPD II Golkar Maros selama dua hari berturut- turut melakukan konsolidasi, sekaligus mengukuhkan tim Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) jilid II di 14 kecamatan. “Untuk Maros, kami yang menjadi penanggungjawabnya. Dan itu sudah mutlak bahwa Sayang harus menang di daerah ini,” ungkap Ketua DPD II Golkar Maros A Husain Rasul.

Di hari yang sama,dukungan terhadap duet incumbent Sayang juga datang dari daerah lain.Anggota DPRD Luwu Ruddin Sibutu mengaku, siap memenangkan Syahrul-Agus di wilayahnya. Legislator Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI) Luwu ini bahkan sudah membentuk Tanaka Tim untuk Sayang jilid II.

 Ketua DPD II Golkar Luwu Andi Mudzakkar juga meminta seluruh pengurus,kader, dan simpatisan partai untuk tetap solid memenangkan incumbent. “Seluruh kader Golkar harus all out untuk memenangkan Pak Syahrul dan Agus di pilgub.Jangan lagi ada yang menganggap bahwa Golkar Luwu tidak solid,” ujar Andi Cakka, sapaan akrab Andi Mudzakkar yang juga Bupati Luwu ini.

Sementara dukungan dari Tana Toraja, datang dari DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka juga menyatakan siap memenangkan pasangan incumbent. jumardin akas/najmi s limonu/joni lembang/ chaerul baderu

Read More >>