Selasa, 19 Juni 2012

Empat Kabupaten Di Sulsel Akan Jadi Program Satu Desa Satu Produk


Ada empat kabupaten di Sulawesi Selatan, yang akan dijadikan fokus dalam program satu desa satu produk (one village one produk) tahun 2012 yaitu Kabupaten Luwu, wajo, Gowa, dan Bantaeng. Ke empat kabupaten tersebut dinilai memiliki sejumlah komoditi unggulan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sulawesi Selatan A. M. Yamin di Makassar.
Menurut AM. Yamin, program satu desa satu produk ini bertujuan untuk menginventarisir dan mempromosikann produk inovatif yang merupakan sumber daya lokal dan memiliki ciri khas. Terutama komoditi yang berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional. Program tersebut mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengembangkan beberapa jenis komoditi unggulan, yaitu rumput laut, markisa, sutra, dan kakao.
Untuk program satu desa satu produk ini telah berjalan sejak tahun 2010 di tiga kabuten, yaitu Kota Palopo, Kabupaten Gowa, dan Jeneponto dengan nilai anggaran sebesar Rp348 juta, dimana komoditi yang masuk diantaranya kakao, beras, dan garam.
Untuk program ini, setiap desa akan mendapatkan masing-masing Rp150 juta yang total anggarannya sebesar Rp600 juta. Di kabupaten tersebut komoditi rumput laut telah dikembangkan menjadi 10 jenis produk jadi dan siap dipasarkan sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Komoditi yang masuk dalam program tersebut diantaranya produk unggulan daerah, memiliki keunikan, berpotensi pasar dan diproduksi secara terus menerus.
Hr/Tn (Selasa, 19 Juni 2012)

Read More >>

Sulsel Kiblat Pengembangan Perikanan


SELASA, 19 JUNI 2012 

Pusat menunjuk Sulsel sebagai kiblat pengembangan perikanan, khususnya pada empat jenis komoditi perikanan, seperti udang, rumput laut, ikan cakalang, dan bandeng.
Pusat melihat bahwa Sulsel salah satu provinsi yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Hanya saja, hingga kini, potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal.
Selama ini sejumlah komoditi masih dipasarkan dalam bentuk bahan baku,  baik udang, rumput laut, ikan cakalang, maupun bandeng, sehingga ke depan akan ditingkatkan lebih maju.
Penetapan Sulsel sebagai pusat pengembangan empat komoditi perikanan mulai berjalan tahun 2012 ini. Untuk tahap awal, industri pengolahan rumput laut dibangun di Kabupaten Takalar dan Jeneponto.
Tahun 2013 mendatang, industri yang akan dibangun yakni pengolahan udang, bandeng, dan cakalang yang lokasinya dibangun di Maros, Pangkep, Pinrang, Bone, dan Wajo.
Pengembangan empat komoditi perikanan ini membutuhkan dana yang tak sedikit, yakni sampai Rp400 miliar.
Selain pembangunan industri pengolahan, pengembangan empat komoditi perikanan juga dilakukan di sektor hilir atau pada sektor budidaya.
Tahun depan, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah berjanji akan mengalokasikan anggaran hingga Rp34 miliar dan Rp20 miliar di antaranya untuk perbaikan saluran irigasi tambak. Sementara, sisanya merupakan bantuan langsung kepada masyarakat melalui program Pengembangan Usaha Pedesaan.
Pasar komoditi perikanan Sulsel dinilai sudah cukup besar, khususnya di negara-negara Asia dan Uni Eropa. Namun, belum didukung perbaikan sistem budidaya lantaran keterbatasan anggaran.
Misalnya, pengembangan udang di 19 kabupaten/kota kurang maksimal karena banyaknya saluran irigasi yang rusak.
Jika ini dikembangkan maka tentu saja kesejahteraan petani tambak dan nelayan bakal meningkat. Bahkan, peningkatan sumber daya di tingkat masyarakat juga bakal meningkat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengaku bahwa Kementerian BUMN siap memfasilitasi pembangunan industri pengolahan rumput laut di Sulsel.
Sebab selama ini, salah satu permasalahan yang menghambat pengembangan rumput laut yakni fluktuasi harga, baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Akibatnya, margin keuntungan yang diperoleh petani juga cukup rendah karena lebih banyak dijual dalam bentuk raw material. Sebab itu, Kementerian BUMN berjanji mendorong perbankan milik pemerintah untuk mengalokasikan kredit kepada investor yang serius membangun industri pengolahan rumput laut di Sulsel. (*)
Read More >>