Rabu, 8 Agustus 2012
JAKARTA, FAJAR
-- Menteri Pertanian Republik Indonesia, Suswono, mengaku sangat
mengagumi pertanian Sulsel. Apalagi, keberhasilannya dalam menyanggah
kebutuhan beras di kawasan timur Indonesia. Hal itu diungkapkan Suswono,
usai rapat kabinet terbatas di Kantor Kementerian Pertanian, kemarin.
Menurutnya, Sulsel harus bisa mempertahankan bahkan meningkatkan surplus
berasnya tersebut, sehingga bisa memberi banyak kontribusi terhadap
target overstok beras nasional 10 juta ton beras, pada 2014 mendatang.
Setelah sukses mencapai produksi 2 juta ton overstock beras di Sulsel
setiap tahunnya sejak 2008, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL)
langsung mendapat kepercayaan penuh dari Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) untuk membantu persoalan pangan nasional.
Presiden SBY meminta agar Gubernur Syahrul menyiapkan langkah-langkah
strategis untuk mencapai target overstock atau surplus 10 juta ton
beras untuk tingkat nasional. Jika Sulsel mampu 2 juta ton overstock
beras per tahun, maka SYL dibebankan harus ikut memikirkan langkah
strategis apa yang harus ditempuh secara nasional untuk mencapai target
tersebut.
"Karena di Sulsel berhasil mencapai overstock 2 juta ton beras setiap
tahunnya, maka pak SBY memerintahkan saya untuk menyiapkan konsep
bagaimana mencapai overstock beras 10 juta ton secara nasional. Itulah
hasil dari rapat kabinet terbatas, Senin yang saya ikuti," ujar Syahrul,
Selasa 7 Agustus.
Syahrul memang diundang oleh Presiden SBY untuk ikut Sidang Kabinet
Terbatas yang dipimpin langsung SBY di Auditorium Gedung F Kantor
Kementrian Pertanian, Jalan Harsono RM No 3, Ragunan, Pasar Minggu,
Jakarta, Senin 6 Agustus.
"Kehadiran saya sebagai pendamping tetap Presiden di Sidang Kabinet Terbatas," tambah Syahrul.
Syahrul mengungkapkan, kepercayaan SBY terhadap dirinya tak akan
disia-siakan. Dia bersama sejumlah pihak terkait akan merumuskan langkah
apa saja secara strategis untuk memenuhi target overstock beras secara
nasional yakni 10 juta ton.
"Ini sebuah tantangan dan harus saya jalani. Insya Allah, konsepsi 2
juta ton beras yang berhasil di Sulsel akan kita sukseskan bersama
secara nasional," kata Syahrul.
Dia mengatakan, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan jaminan
ketersediaan pupuk secara konstan dari pihak pemerintah setempat,
optimalisasi pengairan, efisiensi pertanian, dan lain sebagainya.
Di Sulsel, lanjutnya, meski telah terjadi anomali cuaca, namun produksi
beras tetap terus mengalami peningkatan. Pada 2007 lalu, sebelum surplus
2 juta ton ditetapkan hanya mencapai 1,6 juta ton. Baru setelah
ditetapkan target 2008, produksi surplus beras Sulsel di atas 2 juta
ton, yakni 2,2 juta ton, selanjutnya 2,5 juta ton (2009), 2,6 juta ton
(2010) dan 2,9 juta ton (2011). Dan pada 2012 ini akan ditargetkan di
atas 3 juta ton surplus beras di Sulsel. "Tak mengherankan jika Sulsel
menjadi pilar utama perekonomian bangsa Indonesia," tegas Syahrul.
Selain di bidang pangan, Presiden SBY juga meminta Syahrul menyiapkan
langkah untuk menggenjot produksi sapi. Maklum, Sulsel dinilai berhasil
sehingga bisa mencapai stok satu juta ekor sapi.
Sementara itu, Kadis Pertanian, Luthfi Halide mengatakan, tahun ini
produksi beras di Sulsel sudah surplus 2,067 juta ton. Selain dikirim
melalui perdagangan antarpulau, khususnya di 17 provinsi, juga di ekspor
ke tiga negara, Korea, Singapura, dan Malaysia.
Untuk ekspor, Sulsel mendapat kuota ekspor 20 ribu ton. Namun, kata
Luthfi, perdagangan antarpulau lebih menguntungkan dibanding ekspor.
"Tapi lebih menguntungkan kalau perdagangan antar pulau dibanding
ekspor. Sehingga kami berpikir untuk lebih memprioritaskan antarpulau,"
ungkap Luthfi. (asw/sil)
Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120808003609-mentan-kagumi-pertanian-sulsel
Read More >>