Kamis, 27 September 2012

APBD Perubahan Ditarget Rp50 Miliar


Selasa, 27 September 2012
MAKASSAR – Pemprov Sulsel menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) tahun ini mencapai Rp50 miliar. Dana tersebut diharapkan bisa merampungkan beberapa program yang sementara berjalan.

Plt Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel Yaksan Hamzah mengungkapkan,ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) yang belum sempat terpakai 2011 lalu. Seluruh anggaran tersebut, ditargetkan bisa seluruhnya terpakai pada tahun ini,dari total silpa 2011 lalu yang mencapai sekitar Rp212 miliar.

”Kan sekitar Rp162 miliar dari silpa 2011 lalu telah masuk pada anggaran APBD pokok 2012. Sehingga lebihnya masih sekitar Rp50 miliar. Itu yang kita harapkan bisa masuk seluruhnya di APBD-P nanti,”kata Yaksan di Makassar,kemarin.

Yaksan yang juga Asisten II Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel ini mengatakan, target tersebut tidak muluk-muluk. Sebab, pihaknya tidak bisa berharap lebih dari pendapatan daerah pada tahun ini. ”Tambahan pendapatan relatif terbatas, karena pada ABPD pokok saja tak capai target 2012. Kalau APBD-P besar, jangan sampai target pendapatan daerah tak tercapai,” katanya di Kantor Gubernur Sulsel.

Seluruh dana pada APBDP mendatang, tidak akan fokus lagi pada proyek infrastruktur di daerah ini. Anggaran ini akan lebih fokus pada beberapa program, seperti pertanian, kesehatan, serta perkebunan.

Sedangkan untuk anggaran infrastruktur, pemprov berharap besar pada pinjaman sebesar Rp500 miliar dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP), yang sementara ini masih menunggu rekomendasi persetujuan dari DPRD Sulsel. ● wahyudi
 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/530310/
Read More >>

SYL Terima Penghargaan Kemanusiaan PMI


Kamis, 27 September 2012 
 

BARRU,  - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menerima penghargaan be­rupa Pin Kemanusiaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat. Penghargaan ini atas prakarsanya melaksanakan do­nor danar sehingga dalam se­hari terkumpul 10 ribu kantong darah.

Penghargaan tersebut diberikan pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 Palang Merah Indonesia (PMI) tingkat Provinsi Sulsel di Lapangan Sepakbola Pekkae, Kelurahan Lalolang, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Rabu, 26 September. Kegiatan dirangkaikan dengan Temu Relawan PMI se-Sulsel.

Ketua PMI Sulsel Apiaty Kamaluddin mengatakan, te­mu karya relawan merupakan momentum penting di PMI yang diikuti 1.000 relawan dari 24 kabupaten/kota se Sulsel. “PMI adalah mitra terdekat pemerintah dalam penanggula­ngan bencana,” jelas Apiaty.

Ia mengungkapkan, PMI selalu terampil dalam persoalan sosial yang dihadapi masyarakat. PMI tidak hanya hadir dalam hal donor darah, tetapi juga dalam penanganan bencana dan masalah lingkungan.

“Tidak ada kata berhenti dalam melaksanakan tugas kemanusiaan. PMI hadir tanpa membeda-bedakan suku, agama atau golongan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Bupati Barru M Idris Syukur. Ia mengungkap­kan, temu karya relawan PMI dilaksanakan untuk menjadikan generasi ke depan yang mapan dan bisa melanjutkan cita-cita para pendahulunya. Melalui temu karya relawan dan beberapa kegiatan yang dilaksanakan, acara tersebut diharap­kan akan memberi manfaat positif, khususnya dalam memberi pemahaman tentang arti dan makna tolong menolong.

“Kami ingin sampaikan, di Kabupaten Barru, PMI telah melakukan kegiatan, bukan saja donor darah, tapi lebih dari itu. PMI Barru telah melakukan pendidikan untuk generasi muda dengan membina Palang Merah Remaja di sekolah-sekolah,” terangnya.

Idris menuturkan, PMI akan menjadi suatu lembaga yang memberikan manfaat bagi tumbuh kembangnya empati generasi muda. Untuk itu, PMI Barru ke depan, optimistis akan menjadi contoh di Sulsel.

“Pemerintah kabupaten akan memberikan dukungan maksimal sehingga kegiatan kepalangmerahan ini akan berjalan baik di Barru,” tuturnya.

Ia menambahkan, masya­rakat Barru telah merasakan apa yang dilaksanakan pe­merintah Provinsi Sulsel. Khususnya, pendidikan gratis dan kesehatan gratis serta peningkatan produktivitas per­tanian.

“Kami semua berharap, semua program itu dapat ditingkatkan dan dilanjutkan untuk kesejahteraan masyarakat kita,” pungkasnya.

Sementara, pengurus PMI Pusat, Muh Muaz meng­ungkapkan, Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, berpesan bahwa dirinya berterima kasih atas dedikasi Syahrul Yasin Limpo sebagai pelin­dung PMI.

“Pak Jusuf Kalla juga berpesan bahwa dirinya berharap, Syahrul Yasin Limpo tetap menjadi pelindung PMI hingga periode selanjutnya,” kata Muaz.

Muaz menjelaskan, PMI selalu hadir dalam setiap persoalan yang terjadi, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Dari Sulsel, PMI telah mengirim dua relawan ke Myan­mar, untuk ikut mena­ngani korban konflik Rohingya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, PMI akan mampu berdaya menghadirkan kehidupan yang makin baik dan makin damai. PMI merupakan organisasi yang bergengsi, elit, mempunyai kredibilitas, sebuah harga dari nasionalisme. PMI adalah organisasi dunia, PMI dasarnya adalah kemanusiaan dan kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesatuan dan kese­mestaan.

“Kita mau lihat hadirnya damai, teratur, dalam kehidupan kita. PMI harus menjadi lokomotif di tengah masyarakat. PMI tidak sendiri karena pemerintah selalu ada,” terangnya.

“PMI tidak boleh terkontaminasi pada masalah-ma­salah yang bisa memecah ke­damaian. PMI adalah san­daran masyarakat. Karena itu, PMI jangan terkontaminasi politik atau pilkada apapun, termasuk pilkada gubernur,” pungkasnya.

Turut hadir Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Bupati Toraja Utara Frederick Sorri Betta, dan Wakil Bupati Luwu Utara Indah. (*/ute)


Sumber: http://cakrawalaberita.com/politik/syl-terima-penghargaan-kemanusiaan-pmi
Read More >>

Ceko Siap Investasi di Sulsel


Kamis, 27 September 2012

MAKASSAR,  -- Krisis ekonomi masih melanda Eropa. Ceko ada di dalam kawasan itu. Namun, Duta Besar Ceko untuk RI, Tomas Smetanka menjamin, krisis itu belum dan tak akan berpengaruh ke negaranya.
Di hadapan para pengusaha Sulsel dalam malam ramah tamah dan kontak bisnis di Fajar Graha Pena, malam tadi, Tomas membeberkan, pondasi ekonomi Ceko sudah begitu kuat.

"Eropa krisis, namun kami tak kena imbas. Teman-teman di Indonesia, khususnya Sulsel, tak perlu khawatir," ujarnya. Para undangan bertepuk tangan atas pernyataan sang dubes.

Indonesia memang punya kepentingan terhadap kondisi ekonomi Ceko. Sejak hubungan bisnis kedua negara dimulai 1993, Ceko adalah salah satu mitra penting dan berposisi strategis di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Ceko dan Indonesia menjalin kerja sama di bidang ekonomi seperti investasi, pariwisata, dan perdagangan. Ada juga potensi kerja sama di bidang pertahanan.

Tomas menjelaskan, selain karena kondisi riil ekonomi Ceko yang sudah kuat, hubungan dengan Eropa juga paling dominan terkait Jerman. "Jerman adalah satu-satunya negara Eropa yang ketahanan ekonominya tak goyah karena krisis ini," sebutnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi 1,7 persen atau lebih tinggi 0,2 persen dibanding Uni Eropa, Ceko cukup percaya diri untuk menambah investasi di pelbagai negara, termasuk Indonesia.
Tomas pun menuturkan, ada sejumlah hal yang bisa dikerjasamakan dengan pengusaha di Sulsel. "Kami punya teknologi canggih dan itu bisa diterapkan di Sulsel," ucapnya.

Pada kesempatan itu, deputi bidang ekonomi Kedubes Ceko untuk RI, Jan Janda membeberkan, manufaktur turbin yang berpusat di Brno, Ceko, memiliki perwakilan di Indonesia. Perusahaan bernama PT Usaha Bakti Perkasa itu memasarkan produk peralatan turbin dan layanan purnajual di Indonesia.

Kamis, 27 September hari ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Zulkarnain Arief, mengundang perwakilan PT Usaha Bakti Perkasa untuk presentasi. "Siapa tahu ada peluang yang bisa ditindaklanjuti teman-teman pengusaha," ujar Zulkarnain.

Selain turbin, Ceko juga menawarkan peralatan teknologi lainnya untuk dimanfaatkan di Sulsel yang berpotensi menyediakan bahan baku untuk diolah.
Hari ini juga, Tomas dan rombongan akan bertemu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, untuk bertukar saran terkait peluang kerja sama bisnis antara Ceko dan Sulsel.

Konsulat Kehormatan Ceko untuk Kawasan Timur Indonesia, HM Alwi Hamu, mengatakan, kehadiran dubes Ceko ini harus dimanfaatkan. "Jangan hanya Ceko yang membawa barangnya ke Sulsel, kita juga harus menyuplai barang ke sana," ucapnya.

Alwi mencontohkan saat ini, ada salah seorang pengusaha Ceko yang sekali dalam dua bulan mendatangi Maros, tepatnya Bantimurung. Dia membawa kupu-kupu yang sudah diawetkan lalu dipasarkan di negaranya. (zul/sil)


Sumber:  http://www.fajar.co.id/read-20120927010215-ceko-siap-investasi-di-sulsel
Read More >>

Ceko Incar Semen Sulsel

Kamis, 27 September, 2012 



Makassar, – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Ceko berencana melakukan kerjasama dengan Sulawesi Selatan di bidang industri misalnya semen.

Hal tersebut sebagai salah satu perbincangan dalam pertemuan antara Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Perusahaan Ceko, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel Pagi tadi, Kamis (27/09/2012).

“Ceko Incar semen Sulsel, bisa saja asal syaratnya tidak merusak lingkungan,” Terang Syahrul di Kantor Gubernur Sulsel.

Syahrul menambahkan bahwa hingga saat ini yang menjadi penyebab belum ada manuver besar di bagian industri yakni karena memperhatikan keamanan lingkungan.

“Belum ada manuver besar, karena saya tahan itu kita cari yang tidak merusak lingkungan,” Lanjut SYL. [KM03]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=15004
Read More >>

Akhir 2013 Pemancangan Tiang Monorel Sulsel Dilakukan

Kamis, 27 September, 2012



Makassar, – Pemrov Sulsel memastikan jika pembangunan proyek jalan monorel akan dilaksanakan tahun depan 2013. Kepastian ini disampaikan langsung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat menggelar konfresi pers di tras mall studio Makassar Kamis (27/09/2012).

Kepada wartawan gubernur menegaskan bahwa saat ini sudah ada investor yang menyatakan kesiapannya untuk ikut terlibat dalam poyek ini. Sehingga sebagai langkah awal dari proyek ini adalaj melakukan tender sesuai dengan aturan yang ada.

“Proses tender sesuai dengan Keppres No.54, dan kita harapkan proses tender ini selesai Agustus 2013,” Ujar Syahrul.

Dengan adanya pembuatan tiang pancang sekaligus sebagai awaldari pembangunan infrastruktur dari proyek monorel ini.

Proyek ini dianggarkan sebesar 4 Triliun dengan panjang jalan 60 kilo meter yang akan meliputi Makassar, Sungguminasa dan Maros (Mamminasata ).

Sedang untuk tahap awal akan dikerjakan sepanjang 23 km yang berada dalam wilayah kota Makassar. Jalan ini akan menghubungkan Bandara Internasional Hasanuddin Makassar ke kota Makassar. [KM02]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=15026
Read More >>

Bandara Perintis di Sulsel Terkoneksi



        
Selasa, 27 September 2012

  
MAKASSAR– Sulsel memiliki enam bandara perintis yang siap dikoneksikan satu sama lain. Lima di antaranya telah berfungsi, yakni di Kepulauan Selayar, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara dan satu bandara perintis di Luwu Timur.

Sementara itu, bandara yang ada di Kabupaten Bone baru akan difungsikan November mendatang. “Jika semua bandara telah berfungsi, itu akan mempermudah akses masyarakat termasuk wisatawan yang berkunjung ke Sulsel. Sehingga bisa menambah pilihan konektivitas transportasi yang cepat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Masykur A Sulthan di Makassar,kemarin.

Khusus untuk bandara perintis di Bone, panjang lintasannya (runway) mencapai 1.900 meter. Saat ini pembangunan seluruh fasilitas pendukungnya telah selesai. Kini bandara tersebut sudah masuk dalam tahap uji coba kelayakan bandara. Rencananya November tahun ini akan dilakukan penerbangan perdana oleh Pemprov Sulsel.

Menambah pilihan konektifitas ke depannya, pemerintah provinsi juga sedang melakukan pembangunan bandara baru di Kabupaten Tana Toraja. Bandara yang akan terletak di Buntu Kunik, Kecamatan Mengkendek tersebut akan menelan anggaran Rp700 miliar. Saat ini proses pembangunan bandara tersebut telah memasuki tahap pematangan lahan.

Karena terletak di atas bukit, pematangan lahan tersebut membutuhkan anggaran cukup besar, yakni mencapai Rp200 miliar. Distrik Manager PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Makassar Edi Nurokhman mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempelajari rute penerbangan perintis yang memungkinkan didarati Merpati.

Untuk mempermudah pembukaan rute,dia meminta pemerintah daerah berperan aktif. “Kami membuka diri untuk pembukaan rute baru dengan sistem kerjasama dengan pemda. Kami masih memiliki 20 unit pesawat Cassa N-212 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang memang dikhususkan untuk KTI.Pesawat itu khusus untuk penerbangan perintis dengan kapasitas 50 seat,”kata Edi. rahmat hardiansya
 
Read More >>