Makassar, --Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih maka transparansi dan akuntabilitas
menjadi hal yang sangat penting. Bersama-sama membangun Sulsel harus
disertai akuntabilitas publik sehingga semua aspek bisa
dipertanggungjawabkan.
"Orang yang keluar dari aturan hukum, menjadikan jabatan untuk
mengumpulkan materi, tidak layak hidup di negara kita. Orang yang
korupsi
itu tidak manusiawi karena mengambil uang rakyat," ungkap Syahrul di
depan siswa peserta Jambore dan Deklarasi Siswa Anti Korupsi, yang
dilaksanakan Gerakan Radikal Anti Tindak Pidana Korupsi (Garda Tipikor),
di GOR Sudiang, Sabtu (19/5).
"Kalau mau negara baik, hadirkan pemerintahan yang baik dan kuat.
Hadirkan orang yang peduli pada pemerintahan, rakyat yang tidak korupsi,
pengusaha yang tidak korupsi, dan pemerintahan yang tidak korupsi,"
ujarnya.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu,
mengaku, dirinya memulai karir dari kepala desa, lurah, camat, sekda,
bupati, wakil gubernur, hingga gubernur, namun tidak pernah bersentuhan
dengan hukum akibat kasus korupsi.
"Saya tidak pernah tersentuh hal-hal yang berbau korupsi, saya tidak
pernah ikut cawe-cawe soal tender, silakan tanya pengusaha mana yang
berani kasi saya uang," ungkapnya.
Menurutnya, memberantas korupsi tidak cukup dengan hanya memenjarakan
orang saja, tetapi harus disertai dengan agenda-agenda aksi lanjutan.
Antara lain, hadirkan agenda intelektual dengan membentuk mainset anti
korupsi, manajemen agenda harus terus didorong agar semua aktifitas
berjalan sesuai mekanisme dan aturan hukum, serta membangun agenda
behaviour atau perilaku untuk mengatakan jangan korupsi.
"Kita semua harus memiliki komitmen untuk mengatakan tidak pada korupsi.
Keteladan menjadi sangat penting. Pemimpin-pemimpin harus memberikan
keteladanan kepada generasi muda kita," pungkasnya.
Syahrul pada kesempatan ini mengajak para siswa untuk bersama-sama dalam melawan budaya korupsi (Dewi/wsc)