Rabu, 22 Februari 2012

Bandara Bone Ditagetkan Selesai Tahun 2012



 Selasa, 21 Februari 2012 


WATAMPONE - Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mempercepat pembangunan bandara yang berada di Desa Mappolo Ulaweng, Kecamatan Awampone, Kabupaten Bone. Ditargetkan bandara tersebut dapat beroperasi pada akhir tahun 2012.

"Landasan pacunya sudah selesai dan kami akan menggelar uji coba pendaratan dan penerbangan pada bulan Maret atau April mendatang, " kata Kepala Bagian Perhubungan Masyarakat Kabupaten Bone Bahtiar, Selasa (21/2/2012) melalui telepon selulernya.
Ia juga menjelaskan, pembangunan bandara tersebut untuk memenuhi kebutuhkan masyarakat sehingga diharapkan dapat mempercepat perputaran ekonomi masyarakat Bone.
Keberadaan bandara itu juga akan memperpendek jarak tempuh dengan pusat kota seperti Jakarta dan Makassar.
"Dengan selesainya bandara jarak tempuh Bone Makassar hanya 22 menit, Jakarta Bone sudah bisa pulang pergi dalam sehari," terang Bahtiar.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bone Andi Sumardi Suaib mengatakan berdasarkan pantuan pihaknya, landasan pacu sudah rampung  dibangun. Namun, belum bisa digunakan karena akses jalan sepanjang tiga kilometer kondisinya rusak parah.Selain itu, menara pemantau masih dalam tahap pembangunan. 
Read More >>

Pemprov Prioritaskan Bypass Mamminasata



Selasa, 21 Februari 2012 

REI dan Kadin Diharap Membantu 
MAKASSAR, FAJAR -- Proyek bypass Mamminasata menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk diselesaikan. Hanya saja, untuk saat ini, lahan masih menjadi salah satu kendala.

Untuk diketahui, bypass Mamminasata yang ancang-ancang anggarannya Rp800 miliar panjangnya sekitar 49 kilometer. Bypass ini diawali dengan membangun jalan dari Kecamatan Maros Baru melewati Kecamatan Moncolloe, Maros. Setelah itu, dilanjutkan ke Kecamatan Pattalassang dan berakhir di Galesong, Kabupaten Gowa.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, Senin, 20 Februari mengatakan, saat ini, mereka berharap bisa memporsir bypass Gowa-Maros. "Kalau Makassar kan hanya arteri Mamminasata," katanya. Arteri yang dimaksud yakni jalan radial Abdullah Dg Sirua dan Jalan radial Hertasning yang merupakan jaringan jalan Mamminasata di Makassar.

Terkait pengembangan jalan di kawasan Mamminasata, sebenarnya pemprov Sulsel sudah mengagendakan pertemuan dengan pihak terkait lainnya termasuk dari pusat. Hanya saja, Dirjen yang menangani hal ini tidak sampat hadir.

"Jadi nanti diatur ulang. Tetap jalan, cuma konfirmasi Jakarta-nya belum, jadi ditunda," kata Agus di kantor gubernur siang kemarin.

Soal tidak adanya anggaran jalan untuk Mamminasata tahun ini sebagaimana disampaikan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jalan Nasional Makassar, Rahman Djamil sebelumnya, Agus mengatakan, pemprov belum mengecek kebenarannya. "Saya belum cek bener. Tapi sebenarnya bukan persoalan jalannya, tapi ini soal pembebasan di kabupaten. Jadi ini yang kita mau bicarakan dengan kabupaten. Karena dulu Gowa kan sudah siap, cuma Maros yang belum," kata Agus.

Bagi Agus, untuk jalan Mamminasata, berbagai pihak harus dilibatkan. "Makanya pertemuan itu rencananya kita akan hadirkan juga stakeholder seperti REI dan Kadin. Siapa tahu mereka mau berpartisipasi di situ. Mereka kan bisa beli lahan di situ, bisa negoisasi di situ. Kan ini persoalan biasa, dari pemerintah telah keluar dananya, berubah lagi harga," katanya. 



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120220231245-pemprov-prioritaskan-bypass-mamminasata
Read More >>

Hari Jadi Kabupaten Barru Ke 52 Sel, 21/02/2012 - Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo yang didampingi oleh Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat, dan seluruh unsur Muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menghadiri hari jadi Kabupaten Barru yang ke-52 di halaman Kantor Daerah Kabupaten Barru, Senin, 20 Februari 2012. Perayaan ini dimeriahkan oleh ratusan murid siswa SD sampai SMA yang menarikan tarian Padduppa dan pagelaran seni lainnya. Gubernur Sulawesi Selatan dalam sambutannya mengatakan bahwa makna hari jadi ini adalah sebuah kemajuan dari Kabupaten Barru yang harus ditingkatkan, sebab pemerintah yang baik adalah pemerintah yang mampu melahirkan daerah yang baik, aman, dan damai sehingga dapat membuktikan suatu keberhasilan dari daerah tersebut. Beliau juga berharap agar pembangunan di Kabupaten Barru harus jauh lebih baik dari sebelumnya, seperti perkebunan, perikanan, industri, perdagangan, dan infrastrukturnya harus semakin dikembangkan dan dioptimalkan sebagai pendapatan masyarakat. Provinsi Sulawesi Selatan tentunya memberikan dukungan dan energi kepada Bupati Barru dan perangkatnya beserta seluruh komponen di dalamnya, agar Kabupaten Barru semakin lebih baik. Dan berharap Kabupaten Barru harus terus mendukung pembangunan Sulawesi Selatan secara keseluruhan sehingga Sulawesi Selatan semakin berkembang dan lebih maju. Dalam perayaan hari jadi Kabupaten Barru, Bupati Barru, H. A. Idris Syukur dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui peringatan hari jadi Kabupaten Barru ke-52 ini kita dapat tingkatkan daya saing daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat menuju Kabupaten Barru yang lebih baik, dalam peringatan ini tentunya memiliki arti dan makna tersendiri bagi kita semua. Hadir dalam perayaan ini, anggota DPD dan DPR RI, H. M. Malkan Amin, Jafar Hafsah dan anggota DPD RI, H. M. Aksa Mahmud, Ketua DPRD Kabupaten Barru serta para mantan Bupati Barru, pejabat pemerintah Kabupaten Barru, TNI, Kepolisian Daerah Kabupaten Barru, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama. Sumber : http://www.sulsel.go.id/content/hari-jadi-kabupaten-barru-ke-52


Hari Jadi Kabupaten Barru Ke 52

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo yang didampingi oleh Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat, dan seluruh unsur Muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menghadiri hari jadi Kabupaten Barru yang ke-52 di halaman Kantor Daerah Kabupaten Barru, Senin, 20 Februari 2012. Perayaan ini dimeriahkan oleh ratusan murid siswa SD sampai SMA yang menarikan tarian Padduppa dan pagelaran seni lainnya.
Gubernur  Sulawesi Selatan dalam sambutannya mengatakan bahwa  makna hari jadi ini adalah sebuah kemajuan dari Kabupaten Barru yang harus ditingkatkan, sebab pemerintah yang baik adalah pemerintah yang mampu  melahirkan daerah yang baik, aman, dan damai sehingga dapat membuktikan suatu keberhasilan dari daerah tersebut.
Beliau juga berharap agar pembangunan di Kabupaten Barru harus jauh lebih baik dari sebelumnya, seperti perkebunan, perikanan, industri, perdagangan, dan infrastrukturnya harus semakin dikembangkan dan dioptimalkan sebagai pendapatan masyarakat. Provinsi Sulawesi Selatan tentunya memberikan dukungan dan energi kepada Bupati Barru dan perangkatnya beserta seluruh komponen di dalamnya, agar Kabupaten Barru semakin lebih baik. Dan berharap Kabupaten Barru harus terus mendukung pembangunan Sulawesi Selatan secara keseluruhan sehingga Sulawesi Selatan semakin berkembang dan lebih maju.
Dalam perayaan hari jadi Kabupaten Barru, Bupati Barru, H. A. Idris Syukur dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui peringatan hari jadi Kabupaten Barru  ke-52 ini kita dapat tingkatkan daya saing daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat menuju Kabupaten Barru yang lebih baik, dalam peringatan ini tentunya memiliki arti dan makna tersendiri bagi kita semua. Hadir dalam perayaan ini, anggota DPD dan DPR RI, H. M. Malkan Amin, Jafar Hafsah dan anggota DPD RI, H. M. Aksa Mahmud, Ketua DPRD Kabupaten Barru serta para mantan Bupati Barru, pejabat pemerintah Kabupaten Barru, TNI, Kepolisian Daerah Kabupaten Barru, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama.


Read More >>

Barru Harus jadi Pusat Perekonomian Sulsel



Selasa, 21 Februari 2012 

BARRU -- Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Kabupaten Barru berlangsung meriah di halaman kantor Bupati Barru, Senin, 20 Februari kemarin.

Puncak hari jadi Kabupaten Barru kali ini, selain dihadiri Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo, juga dihadiri tokoh nasional dan Sulsel seperti Malkan Amin, Aksa Mahmud, Kapolda Sulselbar, Alwi Hamu, Bupati dan mantan Wakil Bupati Barru, unsur Muspida serta melibatkan ratusan pelajar mulai dari SD hingga SMA. Ada yang menarik dari peringatan hari Jadi Barru tahun ini. Yakni, dioperasikannya pelabuhan curah dan pelabuhan Fery di Garongkong. Syahrul sendiri memuji kehadiran pelabuhan yang diharapkan bisa menjadi lokomotif perkembangan ekonomi di Sulsel itu. Dalam sambutannya, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pembangunan di Kabupaten Barru sudah jelas terlihat. Salah satu yang fenomenal adalah pengoperasian pembangunan pelabuhan curah dan pelabuhan fery yang sangat mendukung ekonomi rakyat. "K edepan, Baru harus siap sebagai pusat perekonomian, karena sudah didukiung kehadiran Pelabuhan Garongkong," ujarnya. Ketua Golkar Sulsel ini juga mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Garongkong, bongkar muat barang dari luar provinsi bisa efektif. Seperti, distribusi pupuk dari Kalimantan yang tentunya akan lebih baik dan efektif jika melalui Pelabuhan Garongkong. Begitupula dengan barang lainnya. Syahrul menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Sulsel dari tahun ke tahun lebih meningkat. Produksi pertanian seperti padi dan jagung juga mengalami peningkatan. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga menyerahkan sejumlah bantuan seperti traktor tangan kepada petani, bibit padi, perahu nelayan serta mobil operasional untuk empat perguruan tinggi. Selain itu, Syahrul juga mencanangkan pencetakan sawah 600 hektare sawah, peletakan batu pertama pembangunan rumah murah bagi PNS serta pelepasan perdana Semen Bosowa sebagai bagian dari pengoperasian perdana Pelabuhan Curah yang berada di kawasan Pelabuhan Garongkong. Sementara, Bupati Barru, H Andi Idris Syukur mengklaim, angka kemiskinan dari tahun 2010 lalu mengalami penurunan. Tahun 2010 lalu, angkanya 10,6 persen sedangkan pada tahun 2011 sisa 10,3 persen. Selain itu, kata dia, Barru juga menerima penghargaan peningkatan produksi padi (P2BN) serta piala adipura yang ke-5 kalinya dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sepanjang tahun 2010 lalu. 



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120221160715-barru-harus-jadi-pusat-perekonomian-sulsel
Read More >>

Bantuan Dana Untuk Peternak Sapi Di Sulawesi Selatan



Peternak sapi di Sulawesi Selatan akan memperoleh bantuan dana sebesar Rp 20 miliar, setelah proses verifikasi administrasi rampung maka pencairan dan penyalurannya akan dilakukan. Diharapkan pada bulan Mei mendatang bantuan sudah dapat disalurkan melalui  rekening kelompok peternak. Hal ini dikatakan  Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, Murtala Ali, Senin, 20 Februari 2012 di Makassar.

Selanjutnya dikatakan, pihaknya  hanya melakukan pengelolaan administrasi dan verifikasi untuk proses pencairan dana yang berasal dari APBN hingga penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM). Sementara proposal bantuan yang sudah masuk ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk masing-masing pemerintah kabupaten jumlahnya sekitar 900 kelompok.

Alokasi anggaran tahun ini mengalami penurunan hingga 50 persen  dibandingkan jumlah anggaran pada 2011. Otomatis anggaran yang diperoleh kelompok juga berkurang, tahun ini kemungkinan per kelompok memperoleh sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta sedangkan tahun lalu setiap kelompok mendapatkan Rp 400 juta.

Read More >>

Soal Impor, Sulsel Tunggu Uji Objektivitas



Selasa, 21 Februari 2012 

Untuk Buah dan Sayur 


MAKASSAR, 
 -- Pemerintah Provinsi Sulsel masih menunggu uji objektivitas terkait Permentan No 88, 89, dan 90 yang menetapkan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai salah satu pintu masuk buah, sayur, dan pangan segar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo, Senin 20 Februari, mengatakan, kajian objektivitas itu penting agar Indonesia dan daerah tidak dirugikan.  "Secara lisan Gubernur sudah menolak impor buah,tapi domain keputusan itu tetap ada di pemerintah pusat. Kita sih maunya jangan, tapi ada juga pendapat kalau ekspor Indonesia dicekal ke luar negeri bagaimana. Imbas itu yang ditakutkan," jelas Irman.

Pelaksana Tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)  Sulsel ini juga menambahkan, jika tiga Permentan tetap diberlakukan, sementara pemerintah Sulsel bersikukuh menolak dan sudah dilengkapi landasan hukum, maka Disperindag Sulsel siap melakukan penyegelan. Persoalannya, belum ada produk hukum yang menjadi dipegang Disperindag baik Perda atau keputusan Gubernur.

Makanya, kata dia, keputusan uji materil atau objektivitas Permentan No 88, 89 dan 90 perlu dipercepat sebelum efektif berlaku mulai 20 Maret nanti. Dikhawatirkan akan ada akses di daerah tanpa ada kepastian.

"Tiga Permentan No 88, 89 dan 90 ini juga sedikit membingungkan lantaran dikeluarkan Menteri Pertanian yang nota bene adalah pembina petani. Andikan itu dikeluarkan Mendag, lari tentu ke kami," ungkapnya.

Sebelumnya Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dengan tegas menolak Makassar sebagai pintu impor buah, sayur, dan pangan segar. Penolakan disampaikan langsung Syahrul kepada Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat meresmikan pasar percontohan Patalassang, Takalar. 



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120221114521-soal-impor-sulsel-tunggu-uji-objektivitas
Read More >>

Proyek Rel Kereta Api-Investor Rusia Minati KA Lintas Sulawesi



Selasa, 21 Februari 2012
MAKASSAR – Investor asal Rusia berminat menanamkan modal dalam proyek pembangunan jaringan rel kereta api lintas Sulawesi.Tahap awal,rel KA akan dibangun dari Makassar ke Kota Parepare.
Kepala Bagian Promosi Badan Koordinator Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Sukarniaty Kondolele mengungkapkan, ketertarikan Rusia tersebutdikarenakanjalurkereta api Makassar-Parepare nantinya dirancang bukan hanya untuk angkutan penumpang, melainkan angkutan kargo. Apalagi,jalur tersebut melalui beberapa kabupaten yang dikenal sebagai sentra penghasil komoditi di Sulsel.

“Sekarang ini, Rusia sangat genjar berinvestasi khususnya di KTI. Inilah yang akan kita manfaatkan nantinya,”bebernya. Rencananya, pertemuan untuk membahas ketertarikan investor Rusia pada proyek kereta api lintas Sulawesi akan dilakukan di Jakarta,Februari ini. Dalam pertemuan yang difasilitasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut juga akan dihadiri beberapa provinsi di Kawasan Timur Indonesia.

”Kita sudah melakukan rapat di Jakarta tentang pertemuan tersebut.Kita di Sulsel selain menawarkan proyek kereta api, kita juga akan menawarkan industri pengolahan kepada mereka (investor Rusia),” katanya kepada wartawan kemarin. Dia mengaku, Rusia sangat serius untuk ikut berpartisipasi dalam hal perkeretaapian di Sulawesi.

Olehnya itu, forum bisnis tersebut direncanakan akan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Terpisah, Plt Kepala BKPMD Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, pertemuan dengan investor Rusia nantinya akan ditindaklanjuti dengan kunjungan pengusaha Rusia ke Makassar pada April 2012 mendatang. “Kedatangan investor ini difasilitasi oleh pemerintah pusat dan kita harus maksimalkan.

Apalagi, jalur kereta api sangat kita butuhkan untuk mengatasi lalu lintas yang kian padat,”ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel kemarin. Akhir Januari lalu, investor asal Rusia tersebut juga melakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan Pemprov Kalimantan Timur terkait rencana investasi senilai Rp16 triliun untuk perkeretaapian.

Khusus Sulsel, jalur kereta api akan dimulai dari Kota Makassar,Kab Maros,Pangkep, Barru, hingga Kota Parepare, yang memiliki panjang 128 kilometer. Jalur ini ini nantinya akan dikoneksikan dengan jalur kereta api yang membelah pulau Sulawesi bagian selatan hingga utara sepanjang 2.000 kilometer, sebagai pengembangan Koridor Sulawesi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). 

Read More >>

REI Sulsel Siap Bangun 10 Ribu Rumah Subsidi Rabu, 22 Februari 2012 Bunga FLPP Empat Bank BUMN 7,25 Persen MAKASSAR, -- Tahun ini, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan membangun 219.000 rumah bersubsidi di seluruh Indonesia. Dari target itu, DPD REI Sulsel berambisi mengambil jatah hingga 10.000 unit. Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI) Raymond Arfandy, kemarin, menjelaskan dengan ditandatanganinya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh Menpera dan bank-bank pelaksana, maka program rumah murah akan bergairah. "Pengembang akan agresif membangun dan end user dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki daya beli untuk menyicil rumah," jelasnya. Raymond menjelaskan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui FLPP akan segera digulirkan, pekan ini. "Menpera telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi (PKO) dengan empat bank yaitu, BNI, BRI, BTN, dan Mandiri dengan suku bunga 7,25 persen," jelasnya. Dia menjelaskan, sejumlah persyaratan juga telah dipermudah, antara lain Setoran Pajak Tahunan (SPT) tidak diperlukan lagi, verifikasi sepenuhnya diserahkan ke bank, cicilan dimulai sebulan setelah penandatangan KPR. "REI menyambut kerja sama ini karena masyarakat sudah bisa segera merealisasikan KPR-nya sekaligus sudah bisa segera menempati rumah-rumah yang telah dibeli. Apalagi di Sulsel sudah terbangun ratusan rumah yang KPR-nya terhambat ketidakjelasan FLPP," jelasnya. Sementara Sabri, seorang end user salah satu rumah sederhana yang proses KPR-nya tertunda karena FLPP sebelumnya dihentikan tak dapat menyembunyikan kegembiraan setelah mendengar kabar adanya PKO Menpera bersama empat bank pelat merah. "Alhamdulillah, itu artinya, kami bisa mewujudkan impian memiliki rumah dengan cicilan terjangkau," katanya. Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120222120530-rei-sulsel-siap-bangun-10-ribu-rumah-subsi


Rabu, 22 Februari 2012 

Bunga FLPP Empat Bank BUMN 7,25 Persen 

MAKASSAR,  -- Tahun ini, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan membangun 219.000 rumah bersubsidi di seluruh Indonesia. Dari target itu, DPD REI Sulsel berambisi mengambil jatah hingga 10.000 unit.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI) Raymond Arfandy, kemarin, menjelaskan dengan ditandatanganinya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh Menpera dan bank-bank pelaksana, maka program rumah murah akan bergairah. "Pengembang akan agresif membangun dan end user dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki daya beli untuk menyicil rumah," jelasnya.

Raymond menjelaskan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui FLPP akan segera digulirkan, pekan ini. "Menpera telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi (PKO) dengan empat bank yaitu, BNI, BRI, BTN, dan Mandiri dengan suku bunga 7,25 persen," jelasnya.

Dia menjelaskan, sejumlah persyaratan juga telah dipermudah, antara lain Setoran Pajak Tahunan (SPT) tidak diperlukan lagi, verifikasi sepenuhnya diserahkan ke bank, cicilan dimulai sebulan setelah penandatangan KPR.

"REI menyambut kerja sama ini karena masyarakat sudah bisa segera merealisasikan KPR-nya sekaligus sudah bisa segera menempati rumah-rumah yang telah dibeli. Apalagi di Sulsel sudah terbangun ratusan rumah yang KPR-nya terhambat ketidakjelasan FLPP," jelasnya.

Sementara Sabri, seorang end user salah satu rumah sederhana yang proses KPR-nya tertunda karena FLPP sebelumnya dihentikan tak dapat menyembunyikan kegembiraan setelah mendengar kabar adanya PKO Menpera bersama empat bank pelat merah. "Alhamdulillah, itu artinya, kami bisa mewujudkan impian memiliki rumah dengan cicilan terjangkau," katanya.



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120222120530-rei-sulsel-siap-bangun-10-ribu-rumah-subsidi
Read More >>

Wagub: Pemerintah Harus Berani Tidak Impor


RABU, 22 FEBRUARI 2012 


MAKASSAR,-Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu'mang menyatakan,Pemerintah harus berani tidak melakukan impor jika ingin mencapai surplus produksi pangan nasional.
Hal itu dinyatakannya pada pembukaan koordinasi dan sinkronisasi upaya peningkatan produksi tanaman pangan regional IV, wilayah Sulawesi, 20-22 Februari 2012 dikutip antaranews, Selasa dinihari WITA.
Kondisi pangan nasional, lanjutnya, tidak akan begitu terpengaruh jika kebijakan impor pangan dihentikan. "Hal ini juga terkorelasi dengan diversifikasi pa­ngan yang penting harga bisa bersaing," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah pusat juga perlu mempertimbangkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) minimal lima persen di atas harga pasar seperti yang berlaku di India.
"Tetapi kalau 30 persen di bawah harga pasar pasti bersoal, petani tidak mau," katanya yang menambahkan harus ada keberanian dan perubahan kebijakan perberasan nasional.
Menurutnya, dua langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai surplus produksi beras 10 juta ton pada 2012 yakni gerakan nasional mengurangi konsumsi beras dan peningkatan produksi. "Kami selalu berupaya di atas lima persen angka produksi," ujarnya.
Produksi padi Sulsel 2012 ditargetkan mencapai 5,2 juta ton termasuk program surplus dua juta ton dan Jagung 1,8 juta ton.
Ia menambahan, program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dilaksanakan pada 295 ribu hektare lahan dengan masing-masing bantuan benih senilai Rp89 miliar untuk beras, Rp22 miliar untuk jagung dan Rp10 miliar untuk kedelai.
Selain kebijakan, peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan membutuhkan mekanisasi pertanian. "Sulawesi siap jadi penyangga pangan tapi juga membutuhkan perhatian khusus dari pusat," ucapnya. 
Read More >>

REI Sulsel Siap Bangun 10 Ribu Rumah Subsidi


Rabu, 22 Februari 2012 

Bunga FLPP Empat Bank BUMN 7,25 Persen 

MAKASSAR,  -- Tahun ini, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan membangun 219.000 rumah bersubsidi di seluruh Indonesia. Dari target itu, DPD REI Sulsel berambisi mengambil jatah hingga 10.000 unit.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI) Raymond Arfandy, kemarin, menjelaskan dengan ditandatanganinya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh Menpera dan bank-bank pelaksana, maka program rumah murah akan bergairah. "Pengembang akan agresif membangun dan end user dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki daya beli untuk menyicil rumah," jelasnya.

Raymond menjelaskan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui FLPP akan segera digulirkan, pekan ini. "Menpera telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi (PKO) dengan empat bank yaitu, BNI, BRI, BTN, dan Mandiri dengan suku bunga 7,25 persen," jelasnya.

Dia menjelaskan, sejumlah persyaratan juga telah dipermudah, antara lain Setoran Pajak Tahunan (SPT) tidak diperlukan lagi, verifikasi sepenuhnya diserahkan ke bank, cicilan dimulai sebulan setelah penandatangan KPR.

"REI menyambut kerja sama ini karena masyarakat sudah bisa segera merealisasikan KPR-nya sekaligus sudah bisa segera menempati rumah-rumah yang telah dibeli. Apalagi di Sulsel sudah terbangun ratusan rumah yang KPR-nya terhambat ketidakjelasan FLPP," jelasnya.

Sementara Sabri, seorang end user salah satu rumah sederhana yang proses KPR-nya tertunda karena FLPP sebelumnya dihentikan tak dapat menyembunyikan kegembiraan setelah mendengar kabar adanya PKO Menpera bersama empat bank pelat merah. "Alhamdulillah, itu artinya, kami bisa mewujudkan impian memiliki rumah dengan cicilan terjangkau," katanya.



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120222120530-rei-sulsel-siap-bangun-10-ribu-rumah-subsidi
Read More >>

IWAPI Sulsel Kerjasama Kedutaan Polandia



Rabu, 22-02-2012 
MAKASSAR,--Dalam rangka mencapai visi ikut memberdayakan usaha kecil menengah (UKM), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sulsel, terus melakukan terobosan dan langkah inovatif.
Selasa (21/2) kemarin, bertempat di Hotel Horison, DPW IWAPI Sulsel, melakukan pertemuan dan kerjasama dengan pihak Kedutaan Besar Polandia. Kerjasama dalam bentuk komitmen untuk melakukan berbagai langkah dalam peningkatan UKM.

Demikian ditegaskan Ketua Umum DPW IWAPI Sulsel, Urfiah Santi, kepada wartawan. Menurutnya, IWAPI saat ini terus mengalami perkembangan, semenjak Ketua Umum dijabat oleh Rina Fahmi Idris.
Urfiah Santi, secara sah mendapat mandat untuk menjalankan roda organisasi DPW IWAPI Sulsel, yang ditandangani Rina Fahmi Idris sebagai ketua umum IWAPI Indoensia dan mendapat pengakuan dan Menteri Hukum dan HAM, serta kementerian terkait lainnya.
Sumber : http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=81303&jenis=Fokus
Read More >>

BKKBN Orientasi 50 Kasubid KIE Advokasi Se-Sulsel



Rabu, 22 Februari 2012
BADAN Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Sulsel menggelar orientasi bagi Kepala Subbidang Komunikasi, Informasi,dan Edukasi (KIE) Advokasi Se-Sulsel di aula STIE AMKOP Makassar,kemarin. 

Sosialisasi diikuti 50 orang yang berasal dari perwakilan penyuluh KB 24 kabupaten/kota serta perwakilan media cetak dan radio. Kegiatan itu menghadirkan narasumber Kepala BKKBN Sulsel Andi Idrus Sebbu,Kepala Bidang Advokasi,Penggerakan,dan Informasi BKKBN Sulsel Jalaluddin,Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Otto, serta Koordinator Liputan Seputar Indonesia Biro Sulselbar Hatta Sujatmin.

Kepala BKKBN Sulsel Andi Idrus Sebbu menuturkan, kegiatan itu bertujuan mempercepat revitalisasi kependudukan dan KB. Dengan begitu,target menekan angka pertambahan penduduk dari tahun ke tahun bisa tercapai melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan penyuluh KB maupun bantuan dari media.

Dia menjelaskan,dalam memilih program,bisa melalui masa kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD),implan, metode operasi wanita (MOP) atau tubektomi, metode operasi pria (MOP) atau vasektomi, suntik,atau menggunakan pil. Dia mengatakan,tahun lalu target akseptor KB Sulsel mencapai 385.000 peserta.

Jumlah ini lebih tinggi dari yang ditargetkan, yakni hanya sekitar 350.000 peserta atau mencapai sekitar 111%. Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan,dan Informasi BKKBN Sulsel Jalaluddin mengungkapkan,ketersediaan jumlah penyuluh KB masih sangat minim,idealnya satu desa satu penyuluh. Namun,kondisi yang ada saat ini satu kecamatan diisi satu penyuluh KB.

”Saat ini penyuluh KB yang ada hanya sekitar 1.000 orang,itu sudah tersebar di kabupaten/kota karena kondisinya sangat terbatas. Karena itu,pemerintah setempat diharapkan mengajukan kebutuhan penyuluh KB setempat,” tuturnya. 

Read More >>

Gubernur Sulsel : Pemahaman HAM harus Terus Disosialisasikan



Rabu, 22 Februari 2012 

Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu, mengatakan, pemahaman tentang Hak Asasi Manusia (HAM) harus terus disosialisasikan.

"HAM menjadi bagian yang harus dikawal dan dipahami semua orang," katanya usai mengukuhkan Panitia Rencana Aksi Nasional HAM (Renham) Provinsi Sulsel 2011-2014.

Acara tersebut dirangkaikan penandatanganan nota kesepahaman antara Balitbang HAM Kementerian Hukum dan HAM dengan Pemerintah Provinsi Sulsel.

Renham, menurutnya, merupakan program dasar yang menjabarkan berbagai aturan hukum di Indonesia dan panitia menjadi bagian sangat fundamental membangun perdamaian dan akselerasi kemajuan demokrasi.

"Demokrasi yang membawa kebebasan itu tidak boleh lepas dari aturan-aturan hukum. Demokrasi yang berjalan tanpa aturan hukum akan bermuara pada "chaos" dan anarkisme," jelasnya.

Ia mengharapkan, semua orang dapat menghargai hak-hak orang lain dan hal ini bersifat universal. Penerapannya, berlaku di seluruh dunia dalam upaya pencapaian Millennium Development Goal's (MDG's).  

"Di Sulsel kita menyikapi melalui berbagai upaya di bidang HAM, termasuk program pendidikan, kesehatan gratis, ekonomi kerakyatan dan lainnya, bagaimana rakyat tidak boleh cemas menjadi bagian yang kita aktualisasi," jelasnya.

Pemahaman terhadap HAM, lanjutnya, harus terus dilakukan terutama pada jajaran aparat pemerintahan, negara dan pengamanan dan Pemerintah Provinsi Sulsel konsisten melakukannya.

"Kita punya agama dan budaya."Sipakatau" yang artinya saling menghormati itu HAM dan selama ini ampuh diterapkan," katanya.

Ia menambahkan, aparat dan masyarakat harus selalu saling memahami dan jika hal ini dapat terjadi dan dijaga, kemungkinan terjadinya konflik dapat dihindari. "Semua pihak bijaksana saja," ujarnya.
Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/36589/gubernur-sulsel--pemahaman-ham-harus-terus-disosialisasikan
Read More >>

Polandia Jajaki Kerja Sama Ekonomi dengan Sulsel



Rabu, 22 Februari 2012 

Polandia Jajaki Kerja Sama Ekonomi dengan Sulsel
MAKASSAR - KERJASAMA SULSEL POLANDIA. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (kanan) berdialog dengan Konselor Devisi Perdagangan dan Investasi Polndia, Romuald Morawski (kiri) di Makassar, Sulsel, Rabu (22/2). Morawski menjajaki kerjasama dengan pemerintah Sulawesi Selatan di bidang perdagangan dan investasi utamanya di sektor pertambangan biji dan emas. (FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
Makassar - Republik Polandia melakukan penjajakan peluang kerja sama ekonomi dengan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Polandia menjajaki apa yang bisa dilakukan para pelaku bisnis-nya di Sulsel," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu, usai melakukan pertemuan dengan Konselor Pertama Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia Romuald Morawski.

"Sulsel menjadi salah satu daerah yang menarik untuk berinvestasi, seperti itulah yang dia sampaikan," katanya.

Pertambangan emas dan nikel menjadi salah satu sektor yang akan dilihat kemungkinannya untuk dikerjasamakan. Polandia juga menyampaikan niatnya untuk membawa beberapa investor hingga industri medis ke Sulsel.

"Silahkan dijajaki kemungkinan-kemungkinannya. Target saya kalau mau bangun industri, silahkan masuk,"kata Syahrul

Konselor Pertama Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia Romuald Morawski mengatakan, pihaknya menunggu penawaran-penawaran investasi melalui tender dari Pemprov Sulsel.

Ia mengaku sangat tertarik dengan informasi mengenai tender, sehingga diharapkan bisa terjadi di beberapa sektor. 

"Saya sudah mendengar banyak potensi ekonomi Sulsel dari gubernur dan kami sangat berterimakasih untuk itu," katanya yang mengharapkan akan terjadi peningkatan kerja sama antara kedua negara khususnya di Sulsel.

Investasi sektor pertambangan di Pulau Kalimantan, katanya, selama ini berjalan sangat lancar dan jika berpeluang pihaknya juga akan melakukan perluasan jaringan di bidang perdagangan.

Ia menambahkan, terdapat lima perusahaan Polandia di Indonesia yang menangani pertambangan dua diantaranya adalah Kopex dan Famur.

"Saya tekankan hubungan Polandia dan Indonesia berjalan sangat baik. Kita memiliki warna bendera yang sama, merah putih dan arti yang sama dari kedua warna tersebut. Indonesia punya Garuda kita punya elang," tambahnya.

Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Polandia bekerjasama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) juga menggelar seminar di Makassar pada 21-22 Februari 2012 tentang kesempatan perdagangan dan investasi antara Polandia dan Sulsel.

"Ini kunjungan pertama dan bukan yang terakhir di Sulsel. Kami bersyukur dapat bertemu dengan gubernur dan pertemuan berjalan sesuai dengan yang diharapkan," katanya.

Berdasarkan data pada rilis, impor utama Polandia dari Indonesia diantaranya minyak nabati, karet, kopi, teh tembakau, hasil kayu, tekstil, produk kaca, peralatan rumah tangga, dan furnitur. Sedangkan ekspor Polandia ke Indonesia peralatan permesinan, elektronik, zat-zat kimia, peralatan militer, daging serta produk olahan susu.
Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/36587/polandia-jajaki-kerja-sama-ekonomi-dengan-sulsel
Read More >>