Senin, 30 Januari 2012

Pemprov Antisipasi Serbuan Beras Impor


SENIN, 30 JANUARI 2012 

MAKASSAR, – Ma­suknya beras impor dari Thailand seba­nyak 7.500 ton di Sulawesi Selatan (Sulsel) tampaknya memang perlu dilakukan antisipasi. Malah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menjamin tidak akan terjadi kebocoran beras impor asal Thailand yang saat ini sedang digudangkan Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kota Parepare.
Hal itu dingkapkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Minggu 29 Januari, terkait adanya beras Thailand tersebut yang ada di Pare-pare dari estimasi 50 ribu yang akan masuk ke Sulsel dan untuk melayani kebutuhan sejumlah daerah di kawasan Timur Indonesia.
“Bulog telah berkomitmen beras Sulsel merupakan yang pertama diserap. Ini juga telah  dikompensasi dengan penitipan beras dan seklaigus menjadi persediaan untuk kebutuhan beras masyarakat,” ujar Syahrul.
Dai menjelaskan, secara nasional beras dibutuhkan dimana-mana dan telah menjadi komitmen pemerintah pusat dengan sejumlah provinsi sebagai penyangga pangan nasional terutama Sulsel untuk mengutamakan penggunaan beras produksi dalam negeri.
“Beras yang diproduksi sejumlah daerah di Indonesia akan menajdi pemasok kebutuhan nasional dan sebaliknya beras impor akan menjadi cadangan persediaan bila permintaan atau kebutuhan mendesak di kawasan timur Indonesia,” terang Gubernur.
Dikatakan, sebagai kompensasi untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran beras impor, maka menjadi suatu keharusan Bulog semestinya di bawah kendali gubernur.
“Kalau beras kita terserap seluruhnya oleh Bulog maka Bulog juga harus dikendalikan oleh gubernur. Ini untuk mencari aman dan sekaligus menjadi kompensasi,” kunci Syahrul. (eky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar