Minggu, 26 Agustus 2012

PSBM Sepakat Gairahkan Kuliner Khas Sulsel


Minggu, 26 Agustus 2012
Image

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) di Wisma Kalla, Makassar, kemarin. Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-13 yang akan dibuka oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hari ini. 


MAKASSAR – Selain untuk tujuan bisnis,Kota Makassar juga sudah dikenal sebagai kota wisata kuliner. Pusat kuliner modern pun sudah lama mengembangkan sajian makanan dan penganan khas Sulsel di Kota Daeng ini. Hanya saja, sajian masakan tradisional masyarakat Bugis- Makassar itu masih sulit dijumpai di luar Sulsel alias kalah pamor dari kuliner nusantara lainnya.

Atas dasar itulah, Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-13 yang akan dibuka oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hari ini sepakat untuk menggairahkan kuliner asal Sulsel secara nasional. Dari sisi bisnis dan branding-nya, akan dirumuskan oleh tim khusus. Ketua Panitia PSBM XIII dan musyawarah kerja nasional (Mukernas) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sadikin Aksa mengakui, jenis kuliner asal Sulsel sangat banyak namun masih kalah pamor oleh Rumah Makan Padang yang ada hampir ada di seluruh Indonesia.

Bahkan, di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, makanan khas Padang sudah bisa dijumpai di pusat perkotaan.“Ada sejumlah makanan khas dari Sulsel yang sudah dikenal. Di antaranya coto,konro,dan pallu basa, tetapi makanan ini belum bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia,” kata putra pendiri Bosowa Group Aksa Mahmud. Beberapa penganan asal Sulsel juga telah diklaim oleh daerah lain seperti pisang ijo yang telah dikembangkan di Bandung sehingga bisa tahan lama.

Padahal, menurut Sadikin, pisang ijo yang paling enak masih berasal dari Sulsel.Olehnya itu, PSMB akan fokus menangani masalah kuliner tersebut. “Kami akan datangkan ahli makanan untuk mendata makanan mana saja yang khas Sulsel yang bisa dikembangkan, kita juga akan mengolah lebih baik sehingga nantinya makanan Sulsel bisa ditemukan di seluruh Indonesia. Untuk pengembangannya kita akan gandeng KKSS yang ada di setiap provinsi,”katanya.

Sadikin Aksa mengatakan, upaya menasionalkan makanan tradisional khas Sulsel telah disepakati menjadi salah satu fokus yang akan ditindaklanjuti usai pertemuan.Menurutnya, upaya ini dilakukan karena banyak kalangan yang merindukan makanan khas Sulsel khususnya para saudagar yang berada di seluruh wilayah Indonesia bahkan mancanegara.

Panitia juga menjadikan festival makanan tradisional sebagai salah satu agenda utama dalam penyelenggaraan PSBM XIII yang dirangkaikan dengan Mukernas KKSS sebagai bagian dari upaya awal untuk menasionalkan makanan tradisional melalui para saudagar dan pengurus KKSS. Makanan- makanan tersebut akan disajikan secara tradisional pada jamuan makan malam PSBM dan acara penutupan.

Usai penyelenggaraan PSBM,akan dibentuk tim untuk memantau dan mengkaji potensi makanan tradisional yang memungkinkan untuk diperkenalkansecaraluas. Kemudian merancang pola distribusi dan kemasan yang menarik.Upaya ini pun telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah mengenai paket-paket makanan yang akan diperkenalkan. Dia menegaskan, tidak ada kata terlambat untuk memulai.

Hal ini juga merupakan salah satu evaluasi dari PSBM sebelumnya.“ Tidak ada kata terlambat, kita harus mulai. Dengan makanan budaya suatu daerah bisa dikenal,”katanya. Ketua Umum KKSS Muhamad Yusuf Daeng merespons positif gagasan para saudagar dalam forum PSBM di Makassar. Menurutnya,rumah makan bugis sudah harusnya ada di berbagai daerah seperti Rumah Makan Padang yang ada di mana-mana. “Masakan Bugis itu punya khas tersendiri.Walau di beberapa daerah di Indonesia ditemukan masakan yang sama, tetap saja ada perbedaan mendasar dan itu sisa diolah dengan baik dan profesional,” kata dia.

Menurut dia, branding rumah makan Bugis tidak akan kalah dengan rumah makan Padang, apalagi jika sering-sering dilakukan festival kuliner yang akan membedah kedua masakan ini.Yusuf Daeng juga berharap secepatnya ada pematengan nama makanan agar menjadi ciri khas daerah. Untuk mencuri perhatian konsumen, Yusuf juga meminta ada perbaikan penamaan makanan agar menarik.

Menurutnya, sejauh ini kuliner asal Sulsel tidak kalah dengan daerah lain soal rasa tetapi soal pengemasan, masih harus diperbaiki agar menarik. “Jika ingin seperti rumah makan padang,kita juga harus mengemas prosedurnya yang tetap agar menjadi ciri khas,dan sama di seluruh Indonesia.Bahkan di belahan dunia mana pun, pengolahan dan penamaan diperbaiki, hingga pelayanan yang mengesankan bagi konsumen,”kata dia.

Momentum PSMB kali ini tidak disia-siakan karena untuk pertama kalinya dirangkaikan dengan Mukernas KKSS. Kemarin, Mukernas KKSS dibuka oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan dilanjutkan malam ramah tamah di Rumah Jabatan Gubernur dengan suguhan kuliner khas Sulsel. Hari ini,PSBM akan dibuka dengan berbagai agenda utama, seperti diskusi saudagar yang akan membahas banyak hal termasuk dengan pengembangan kebudayaan dan bisnis.

Dalam diskusi ini pula akan dibahas rekomendasi apa saja yang telah dilaksanakan para anggota dalam kurung waktu dua tahun terakhir.“Selain diskusi saudagar, akan ada juga pemaparan dari dua bupati yakni Bupati Wajo dan Bupati Bantaeng ditambah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel.Kemudian ada kisah sukses dari tiga pengusaha,” ujar Stering Commite PSBM dan KKSS Opan Lamara.

Tiga orang yang akan membawakan kisah sukses itu adalah CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa,Pendiri Matahari Group Hari Darmawan serta Direktur Utama PT Bayumas Jaya Mandiri, Rusdi Masse yang saat ini juga merupakan Bupati Sidrap. Pertemuan PSBM kali ini diklaim oleh panitia sebagai yang paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama soal konsep dan jumlah peserta.

Untuk mengikuti PSBM hari ini, panitia terus merampungkan registrasi peserta dan sudah terdata hingga 350 orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga acara digelar.“Kita perkirakan peserta akan mencapai 600 orang,”kata Opan Lamara. rahmat hardiansya/ant 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar