Senin, 13 Agustus 2012

Sulsel Genjot Produksi Jagung



Senin, 13 Agustus 2012
MAKASSAR,  -- Gagal panen jagung menyusul kegagala kedelai membawa dampak positif bagi Sulsel. Harga di tingkat petani naik akibat pasokan jagung ke pasar dunia menipis.

"Pemerintah AS pada hari Jumat lalu  merilis data tanaman yang terimbas kekeringan. Jagung, juga turut terkena dampak. Kemungkinan gagal panen di AS memicu kenaikan harga jagung internasional," kata Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Minggu, 12 Agustus.

Agus mengatakan, kegagalan panen jagung di AS adalah peluang bagi Sulsel. Sebab permintaan naik, otomatis harga jagung di tingkat petani melonjak.
"Informasi itu berharga, jagung kita memang banyak diperdagangkan ke luar Sulsel. Banyak diserap oleh industri. Produksi kita stabil, 1,470 jt ton pada 2011. Prediksi kita tahun ini, bisa mencapai 1,8 jt ton," katanya.

Lulusan PPs Pertanian Unhas ini, mengemukakan, untuk mendukung produktivitas petani, Pemprov Sulsel bersama pemerintah kabupaten menyiapkan bibit jagung yang unggul dan sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, Pemprov menjaga ketersediaan pupuk serta membangun infrastruktur pengairan dan jalan desa.

Peningkatan harga beli jagung diakui oleh salah satu pedagang komoditas, William. William mengakui membeli jagung kering pipilan seharga Rp2.550 per kg dari petani dan pengumpul. Bulan lalu harganya masih Rp2.300 per kg.

Sependapat dengan William, Kabid. Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sulsel Aris Mappeangin mengakui, harga jual jagung dari petani trennya semakin naik. Areal pertanaman jagung pun bertambah menjadi 284.000 hektare. "Kita upayakan ada peningkatan lahan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada setiap tahun," jelasnya.

Soal ancaman kekeringan di Sulsel, menurut pengamatan Wagub justru berbanding terbalik antara padi dan jagung. "Kalo banyak hujan, petani sawah tadah hujan tanam padi, kalo kering mereka tanam jagung," ujar Agus.
Sidak Pasar

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2012, Wagub Sulsel Agus Arifin Nu'mang didampingi Wakil Bupati Pangkep Abd Rahman Aseegaf dan Sekkab Pangkep Anwar Recca meninjau pasar. Hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat kondisi harga sembako di pasar khususnya Pangkep.

Wagub langsung melakukan  dialog dengan pedagang di pasar. Seorang pedagang, Sumiati, mengaku harga dagangan berfluktuasi. "Harganya tidak tetap pak. Menjelang Ramadan harga ayam Rp27 ribu, kemudian turun Rp23 ribu. Sekarang naik lagi Rp24 ribu-Rp25 ribu," aku Sumiati kepada Wagub. (zul/upi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar