Kamis, 25 Oktober 2012

Perusahaan Malaysia akan Bangun PLTM di Enrekang


KAMIS, 25 OKTOBER 2012
Compact_listrik__10_

MAKASSAR, — PT Great Clour Energy, perusahaan energy dan kelistrikan asal Negeri Jiran Malaysia bekerjasama dengan PT PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hydro (PLTM) Bungin 3 di Kabupaten Enrekang.

Kerjasama pembangunan PLTM ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang sangat tinggi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di wilayah Sulsel.

Presiden Direktur PT GCE Khairul Nizam Tajul Hasnan, mengatakan, PLTM Bungin 3 berkapasitas 5 MW pada pembangunan tahap pertama dan akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 10 MW pada tahap berikutnya.

Total investasi yang dita­namkan untuk proyek PLTM Bungin 3 tahap satu dan sekaligus mempersiapkan infrastruktur tahap kedua adalah sekitar $14 juta Dolar atau sekitar Rp14 miliar.

“Lokasi proyek terletak di Sungai Bungin, Kabupaten Enrekang Sulsel. Pembangunan konstruksi sipil akan segera dilaksanakan setelah penandatanganan PPTL pada November mendatang,” jelas Khairul Nizam, di Grand Hotel Clarion Makassar, Rabu, 24 Oktober.

Khairul Nizam mengaku sesuai rencana keseluruhan pembangunan termasuk instalasi teknis turbin dan generator akan memakan waktu total ke­seluruhan selama 42 bulan.

“PLTM Bungin 3 akan dikomersialisasikan ke PLN Sulselrabar dengan harga jual senilai Rp787 per KWH. Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai beroperasi untuk penyediaan tenaga listrik ke PLN pada November 2014 mendatang,” terangnya.

Sementara itu, General Ma­nager PT PLN Persero Sulselrabar Zulkifli mengatakan, dengan hadirnya pembangkit PLTM Bungin 3 ini, diharapkan bisa menambah daya energi dan listrik di Sulsel.

“Sehingga kebutuhan listrik di Sulsel yang sangat tinggi bisa terpenuhi,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya me­ngaku sementara dalam proses transformasi pemberian pela­yanan terbaik kepada pelanggan. Tercatat per Oktober 2012, pelanggan PLN mencapai 1.900 di wilayah Sulselrabar, dengan penggunaan daya sebanyak 734 mega, dan 160 mega daya cada­ngan.

“Sementara elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 70,2 persen yang didominasi di wilayah Sulsel sebesar 70 per­sen,” urainya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng mengatakan, peran PLN sangat penting dalam me­nunjang keberlangsungan dunia industri.

Selain itu, sambungnnya, listrik juga menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia.

“Karena itu, kemajuan suatu daerah juga sangat ditentukan oleh energi atau listrik yang memadai,” katanya. (eky/ami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar