Sabtu, 28 Januari 2012

Pembangunan IGD RS Dadi Telan Rp4 M




MAKASSAR, — Pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulsel (eks RS Jiwa Dadi), diestimasi menelan anggaran Rp4 miliar. Anggaran yang digunakan mulai pembangunan hingga 
peresmiannya IGD tersebut melalui APBN dan APBD Sulsel.

Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Drg Ayunsri Harahap, mengatakan hal tersebut seusai meresmikan IGD Jiwa RSU Dadi, Jumat 27 Januari.  “Pembangunan IGD ini menggunakan dana APBN dan APBD Sulsel yang nilainya mencapai Rp4 miliar, sudah  termasuk alat-alatnya. IGD ini khusus untuk perawatan jiwa yang tentunya untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien,” jelas Ayunsri.
Dalam ruang pelayanan tersebut, kata Ayunsri, dilengkapi dengan ruang gawat darurat yang khusus untuk laki-laki dan perempuan. Fasilitas ini khusus untuk pasien yang masih baru atau jika ada pasien yang kembali mengamuk, termasuk bila ada pasien yang teridentifikasi terkena penyakit  menular.
Dijelaskan, fasilitas yang tersedia dalam IGD ini, untuk menunjang sistem perawatan bagi pasien seperti gawat darurat, kamar isolasi dan kamar hot line servis. Ruangan ini digunakan untuk koneksi dengan pusat.
“Kalau ada orang mengadu misalnya mau bunuh diri atau putus asa, dia mengadu kesini dan itu akan didengar sampai ke Jakarta. Peralatan ini untuk mengurangi tindakan orang yang pendek pikiran. Sarana ini merupakan bantuan dari Departemen Ke­sehatan,” ujarnya sembari menambahkan, peresmian IGD tersebut sempat tertunda namun itu dilakukan atas permintaan pimpinan.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, yang menghadiri peresmian itu berharap dengan hadirnya fasilitas IGD ini bisa membuat RS Khusus Daerah Sulsel lebih meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat.
“Kita tentu berharap ini lebih baik karena rumah sakit yang baik adalah rumah sakit yang selalu ada untuk orang lain. Kita harus menjadi contoh yang baik, karena itu lebih baik daripada seribu karakter yang ada pada kita,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan, suka atau tidak pasti akan ada saja yang sakit jiwanya, fasilitas ini sangat penting karena ini untuk memberikan kelengkapan bagi rumah sakit jiwa di Sulsel. “Tidak ada artinya Sulsel bergelar pilar utama kalau ini tidak ada. Saya berharap, dari rumah sakit ini bisa menjaga keindahan, memiliki fasilitas lengkap, selalu merasa familiar, dan tentunya bisa memberikan pelayanan terbaik,” ujar Syahrul.
Dalam peresmian itu, Syahrul yang didampingi Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulsel, Wagub Agus Arifin Nu’mang dan sejumlah pejabat Sulsel lainnya melakukan penandatanganan prasasti, pelepasan merpati, pengguntingan pita, dan peninjauan gedung IGD. (eky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar