Senin, 11 Juni 2012

Anggaran Pilgub Disepakati


SENIN, 11 JUNI 2012 

alt
MAKASSAR, -- Anggaran biaya penyelenggaraan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 mendatang akhirnya disepakati. Kesepakatan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) anggaran belanja hibah dalam rangka pelaksanaan Pemilu Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Sulsel tahun 2012 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel.
Dalam acara penandatanganan perjanjian yang dilaksanakan di Baruga Sangiaseri, Makassar, Senin (11/6), Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas,
mengatakan, pilgub akan dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Januari 2013 mendatang. KPU provinsi dan kabupaten/kota telah siap untuk melaksanakan hal itu.
"Momentum paling strategis adalah hari ini (kemarin, red), ketika kami sangat tergantung pada anggaran. Setelah menandatangani MoU, selanjutnya bulan ini juga kami akan membentuk yang namanya penyelenggara adhoc yaitu penyelenggara di tingkat PPK dan PPS. Insya Allah, bulan Juli akan dilakukan pelantikan, setelah itu kami akan menerima DP4 dari pihak pemprov kemudian KPU untuk selanjutnya akan memutakhirkan dan itulah nanti akan melahirkan daftar pemilih tetap," jelasnya.
Ia mengungkapkan, KPU provinsi dan kabupaten/kota selalu berkoordinasi dengan stakeholder lainnya terkait dengan kebutuhan logistiknya, kesiapan SDM maupun sejumlah kesiapan yang lain. Termasuk, keputusan-keputusan yang harus dilahirkan KPU menjelang pilkada.
"KPU juga telah menyiapkan juklak dan juknis serta pemetaan jumlah logistik yang akan digunakan," ujar Jayadi.
Adapun jumlah TPS/KPPS pada pilgub mendatang, adalah 15.514 TPS dengan jumlah personil 108.596 orang. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP 15.514 orang, 2.990 PPS dengan personil 17.940 orang, dan 305 PPK dengan jumlah personil 3.050 orang.
"Personil inilah yang nantinya akan banyak bekerja di tingkat bawah. Mulai dari TPS di tingkat kelurahan/desa hingga kabupaten/kota dan provinsi," ungkapnya.
Menurutnya, koordinasi dengan pihak lain tidak bisa dihindarkan. KPU tidak akan ada apa-apanya sepanjang tidak ada sinergitas yang solid diantara seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder. Apakah itu pihak pemerintah dalam hal ini pemprov, pemkab, dan pemkot dengan seluruh jajarannya, pihak kepolisian, TNI, media, dan siapa saja yang sangat berkepentingan.
"Tidak akan sukses pemilu ini kalau tidak ada sinergitas yang solid diantara kita semua. Oleh karena itu, kami senantiasa membuka diri untuk bersama-sama mengikuti tahapan awal sampai akhir.
Bagaimana kita melihat agar semua ini jalan sesuai koridor dan aturan main yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. KPU dan seluruh jajarannya sampai ke tingkat bawah tidak ada kepentingan dengan kandidat tertentu. Yang ada dalam pemikiran kami hanyalah, bagaimana pemilu sukses, damai, dan mampu melahirkan pemimpin terbaik," tegasnya. (Dewi/wsc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar