Jumat, 20 Juli 2012

KENDALA EMOSI



Jumat, 20 Juli 2012
MAKASSAR—Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Latihan KONI Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan hasil tes fisik dan psiko atlet yang akan diberangkatkan ke PON. Dalam laporannya diketahui, tingkat emosi sejumlah atlet masih labil.

Tes fisik maupun psiko tes tersebut digelar selama dua hari.Dimulai sejak Jumat,hingga Sabtu (13–14/7) di Gedung KONI Sulsel Jalan Sultan Hasanuddin Makassar.Hasilnya, dikeluarkan pada Rabu (10/7). Ketua Satgas KONI Sulsel Marzuki Wadeng mengatakan,ada dua itemtes yang diberikan kepada atlet.Pertama adalah tes fisik.Kedua tes psiko.“Fisik mencakup kekuatan daya tahan otot,Sedangkan psiko soal emosi,”katanya. Secara umum,hasil tes fisik sudah baik.

Karena saat ini VO2 max atlet pada kisaran 48 hingga 50.Namun,hasil psiko tes masih belum seragam.“Ada yang emosinya sudah stabil,ada juga yang labil,”katanya. “Misalnya,seorang atlet sangat terburuburu dan ingin menyelesaikan pertandingan dalam waktu cepat.Selain itu,konsentrasi juga lemah.“Masih banyak kekurangan lain dari segi emosi,”ujarnya. Menurut dia,atlet-atlet tersebut,tersebar di 38 cabang olahraga (cabor) yang akan dikuti Sulsel pada PON XVIII Riau, September nanti.Jika dikelompokkan, emosi labil terjadi pada atlet pendatang baru.“Bisa saja faktor jam terbang,” tuturnya.

Walau begitu,Marzuki tidak khawatir. Sebab,menurut dia,untuk memulihkan keseimbangan emosi,seseorang tidak membutuhkan waktu lama.“Kami akan mengundang psikolog untuk memberikan motivasi,”katanya. Selain itu,KONI Sulsel juga bakal mengundang petinggi militer,polisi,dan pejabat Pemprov Sulsel untuk memberikan ceramah motivasi.“Ini penting agar bisa meningkatkan semangat juang mereka,” ucapnya. Pelatih Tinju Sulsel John Amunupunyo mengatakan,khusus tinju tidak ada persoalan emosi.“Mereka sudah cukup berpengalaman dan tahu mengendalikannya,”ucapnya.

Menurut dia,yang perlu dimatangkan dalam sisa waktu beberapa bulan ini adalah taktik dan strategi.“Masih ada waktu untuk terus mengasah kemampuan,”sebutnya. Pengamat olahraga Sulsel Mirdan Midding menyatakan,hasil psiko tes tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk PON XVIII Riau nanti.“Ini hanya warning bagi semua atlet yang akan dikirim ke PON,”tandasnya. Menurut dia,bisa jadi kondisi emosional atlet ketika pertandingan nanti akan jauh lebih buruk dibandingkan saat ini.

Karena, itu menyangkut kepribadian atlet. “Ketidakseimbangan emosi akan terjadi kepada siapa saja,”tuturnya. “Bisa dialami atlet pendatang baru,bisa juga dirasakan atlet-atlet senior.Karena, emosi sangat bergantung pada kepribadian masing-masing atlet.“Ada beberapa solusi yang bisa diberikan,”sambungnya.

Menurut Mirdan, mendatangkan seorang motivator untuk memberikan semangat adalah solusi yang bisa dilakukan,selain itu memperbanyak jam terbang.Namun,hal itu sudah sulit dilakukan.“Waktunya sangat mepet dan tidak memungkinkan lagi untuk menambah jam terbang,”pungkasnya. ●umran la umbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar