Jumat, 28 September 2012

2016 Monorel Mamminasata Bisa Beroperasi



JUMAT, 28 SEPTEMBER 2012 

MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan pembangunan proyek transportasi massal dilaksanakan tahun 2013 mendatang. Sedang pengoperasiannya diperkirakan sudah bisa dimulai tahun 2016 mendatang dan melintasi Kota Makassar, Sungguminasa (Gowa), Maros, dan Takalar (Mamminasata). 
“Kami rencanakan tiang pancang dipasang pada 2013. Selanjutnya dibangun jalur monorel pada titik awal Kota Makassar sebanyak 18 kereta
dengan 38 gerbong, kemudian untuk Mamminasata 3x38 gerbong,” ungkap Presiden Direktur PT Indonesia Green Managemen (IGM) Saiful Imam dalam keterangan persnya di Trans Studio Mal, Makassar, Kamis, 27 September.
Saiful mengaku, pihaknya tengah merancang master plan sebagai tindaklanjut pembangunan tiang pancang pertama di Makassar pada 2013 untuk titik awal pembangunan jalur monorel di Mamminasata. Progres monorel telah mencapai 90 persen dalam bentuk pembelajaran teknologi. Kemudian akan dilakukan pengujian satu kereta dengan tiga gerbong di Sentul, Jakarta, sebelum pemba­ngunan di Sulsel.
“Kita masih terkendala beberapa izin dari pemerintah yang belum keluar. Kami masih menunggu izin dari Kementerian Prasarana Umum, termasuk kementerian yang terlibat,” katanya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan mengatakan, saat ini sudah ada investor yang menyatakan kesiapannya untuk ikut terlibat dalam poyek ini. Sehingga sebagai langkah awal dari proyek ini adalah melakukan tender sesuai dengan aturan yang ada.
“Proses tender sesuai dengan sesuai dengab Keppres Nomor 54 dan kita harapkan proses tender ini selesai agustus 2013,” kata Syahrul.
Dengan demikian, lanjutnya, proyek ini sudah bisa dimulai pada akhir tahun 2013 dengan adanya pembuatan tiang pancang. Ini sekaligus sebagai awal dari pembangunan infrastruktur dari proyek monorel ini sendiri.
Proyek ini dianggarkan sebesar Rp4 triliun dengan panjang jalan 60 km yang akan meliputi Mamminasata. Sedang untuk tahap awal akan dikerjakan sepanjang 23 km yang berada dalam wilayah Kota Makassar. Jalan ini akan menghubungkan antara Bandara Internasional  Sultan Hasanuddin ke pusat kota.
Proyek pembangunan jalur monorel ini sendiri hanya membutuhkan satu meter median jalan. Badan jalan digunakan untuk pemancangan tiang pancang jalur sarana transportasi massal. Minimnya media jalan dibutuhkan untuk pembangunan tiang pancang dan jalur sesuai dengan kondisi median jalan di Makassar. Dukungan jalan dan median yang lebar hanya dibutuhkan untuk pembangunan halte.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Kalla Grup, Solihin Kalla, yang menjadi inisiator dari proyek ini mengatakan PT Kalla Grup bekerja sama dengan Para Grup, menyatakan siap menanamkan modalnya untuk membangun monorel.
Rencananya, setelah penandatanganan nota kesepahaman, tim dari Kalla Grup akan melakukan studi kelayakan tentang titik lokasi pembangunan monorel.
Menurut dia, sejumlah ruas jalan akan dijadikan titik lokasi studi kelayakan, yaitu Jalan Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, Jenderal Sudirman, serta Pasar Sentral (Makassar Mall). Lama studi kelayakan hingga awal 2012. Konsep monorelnya, kata dia, sama dengan di sejumlah negara lain. (mg4/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar