Senin, 26 Maret 2012

18.000 Nelayan Diusulkan Terima Subsidi


Senin, 26 Maret 2012
 
MAKASSAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel mengusulkan 18.000 nelayan yang tersebar di daerah ini mendapatkan subsidi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, April 2012 mendatang. 


Sekretaris DKP Sulsel Yohanes Tanggo mengungkapkan,ke- 18.000 nelayan yang diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel itu merupakan nelayan kecil. Para nelayan itu memiliki kapal denganbobot5grostonke bawah. Menurutnya, fokus pemberian subsidi tersebut hanya untuk nelayan kecil yang dinilai akan terkena dampak langsung atas naiknya harga BBM.Sementara nelayan dengan kapal 5 gros ton ke atas, dianggap tidak perlu mendapatkan subsidi BBM.

”Saat rapat pembahasan pemberian subsidi BBM di Sulsel, kami usulkan 18.000 nelayan kecil.Mereka semua tersebar di 18 kabupaten/kota di Sulsel,” ujardiakepada SINDO,kemarin. Jika pemberian subsidi BBM itu disetujui di DPRD Sulsel,nelayankecilinimasihbisamembeli solar dengan harga sekarang, alias tidak berubah,meski harga BBM mengalami kenaikan. Nelayan kategori kecil tersebut paling banyak tersebar di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba. Sementara khusus di Kota Makassar, jumlahnya mencapai 1.000 orang.

”Hasil tangkapan nelayan kecil ini setiap hari hanya sedikit. Jika nanti harga BBM naik dan tidak ada subsidi,mereka akan mendapatkan imbas yang sangat besar untuk penghasilannya,” katanya. Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai rencana pemberian subsidi BBM lewat jalur APBD Sulsel ini.Hal itu masih menjadi pembahasan di DPRD dan Pemprov Sulsel. Johannes menyebutkan,kebijakan Pemerintah Pusat yang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi juga dipastikan akan memberatkan penghasilan para nelayan di Sulsel.

Apalagi, anomali cuaca yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah mengakibatkan penghasilan nelayan ikan tangkap di daerah ini mengalami penurunan yang sangat drastis. ”Kalau kenaikan BBM ini diberlakukan, pasti dampaknya akan sangat besar ke nelayan. Apalagi dengan anomali cuaca yang seperti sekarang ini,”papar dia. Sektor ekspor perikanan pun dipastikan akan mengalami pembengkakan modal lantaran sejumlah perlengkapan pembibitan mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Dia menjelaskan,untuk kapal nelayan besar yang menggunakan mesin 50 PK,membutuhkan 10 liter solar dalam satu jam melaut. Sementara per hari,para nelayan mem-butuhkan 12 jam melaut. ”Bagaimana kalau mereka hanya mendapat satu basket ikan. Berapa keuntungan mereka? Sementara setiap kapal itu ada beberapa nelayan di dalamnya. Tentu akan berpengaruh pada penghasilan mereka,” ujarnya. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku, harus ada penyesuaian anggaran untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM tersebut. Karena itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengumpulkan seluruh instansi terkait untuk membahasnya.

”Saya lagi berpikir bagaimana jalannya. Saya harus menjaga rakyat selama satu hingga dua bulan.Memang ada kenaikan, tapi rakyat tak bersoal. Kalau perlu, Pemprov akan keluarkan uang,” kata dia,pekan lalu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar