Selasa, 29 Mei 2012

Gubernur Resmikan Proyek Getarbangdes


SELASA, 29 Mei 2012 

Bulukumba, – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meresmikan beberapa proyek Gerakan Terpadu Pembangunan Pedesaan (Getarbangdes), pada acara Getarbangdes Bulukumba, yang dilaksanakan di Desa Dampang, Kecamatan Gantarang, Senin, 28 Mei.
Adapun proyek yang diresmikan adalah sejumlah kegiatan getarbangdes tahun 2011 dengan total anggaran sebesar Rp171,39 miliar. Antara lain, penyelesaian poros Makassar-Sinjai, poros Bira-Bulukumba, pengerukan dan perluasan pelabuhan Bira, perluasan pelabuhan Leppe’E, review DED Bendung Bayang-bayang, pemba­ngunan 3 unit embung baru, rehab irigasi Bonto Nyeleng dan berbagai infrastruktur lainnya.
Disamping itu, ada pula pencanangan dimulainya proyek getarbangdes tahun 2012 dengan anggaran sebesar Rp213,25 mi­liar. Sehingga, total keseluruhan dana getarbangdes yang diterima Kabupaten Bulukumba sebesar Rp385,64 miliar dan merupakan alokasi dana getarbangdes tertinggi di kawasan selatan-selatan.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur Sulsel juga menye­rahkan sejumlah paket bantuan. Yakni, bantuan ternak, bibit pa­ngan, perkebunan, kehutanan, perika­nan, koperasi, rumput laut, dan lain-lain.
Gubernur mengatakan, semua pihak ingin melihat Bulukumba maju dan makin baik. Karenanya, kehadiran program getarbangdes merupakan bagian dari upaya membangun komitmen nurani, hari ini harus lebih baik dari kemarin.
“Kita harus punya komitmen, yang baik-baik itu harus dilanjutkan. Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin dan hari ini,” kata Syahrul.
Menghadirkan kehidupan yang lebih baik, lanjutnya, ada tiga syarat yang harus dipenuhi. Pertama, hadirkan pemerintahan yang baik dan berpihak kepada rakyat. Pemerintahan yang baik tidak meladeni dirinya sendiri.
“Hanya dengan pemerintahan yang baik, yang bisa mengantar sebuah daerah berkembang lebih maju. Pemerintahan yang baik, selalu bisa menemukan harapan-harapan rakyat,” ujarnya.
Syarat lainnya, kata mantan Bupati Gowa dua periode itu, jika hadir produksi kehidupan dan aktifitas yang produktif. Pedagang ma­suk di daerah tanpa ragu-ragu. Para petani, peternak, dan nelayan tidak ada kecemasan dan ketakutan.
“Jika pedagang masuk, akan hadir akselerasi ekonomi yang tinggi.Karenanya, pedagang sa­ngat dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah terhadap suatu barang dan jasa. Pedagang akan masuk kalau suasana aman, damai, tentram, dan teratur,” terangnya. (rls)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar