Minggu, 13 Mei 2012

SYL Asuransikan Ulama


MINGGU, 13 MAY 2012 0

Berharap ICATT Sejalan dengan Pemerintah 
MAKASSAR,  – Gubernur Sulsel,  Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan kekagumannya terhadap kegiatan seminar nasional dan launching buku Konstruksi Islam Moderat oleh Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) di Gedung Islamic Center, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Sabtu, 12 Mei kemarin.
Dalam sambutannya, Syahrul mengatakan, buku Konstruksi Islam Moderat menggambarkan upaya pembumian Islam sebagai agama yang penuh rahmat di tengah kompleks multi kulturalnya masyarakat Indonesia.
Sebab di dalam buku itu, kata mantan Bupati Gowa dua periode ini, termuat kandungan isi hasil karya tulisan alumni mahasiswa Timur Tengah asal Sulawesi Selatan, yang membangun pemikiran dengan pendekatan keilmuan, mengkaji fenomena serta dinamika Islam dalam kehidupan secara faktual.
“Islam adalah agama yang penuh rahmat, dan melalui kegiatan seminar serta peluncuran buku ini saya berharap ICATT bisa jalan bersama dengan pemerintah untuk mencari soulsi dari setiap masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini,” kata Syahrul.
Bahkan di tengah kekagumannya terhadap eksistensi Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT), usai mendengar tauziah singkat dari KH Sanusi Baco, Syahrul sepertinya tidak mampu menahan rasa haru terhadap refleksi peran serta perjalanan kaum ulama dalam pembangunan.  
“Tidak dipungkiri peran serta kaum ulama sangat penting bagi kelangsungan pembangunan sumber daya manusia di suatu daerah, dan secara khusus di Sulsel.
Terkait dengan asuransi kaum ulama, tetap saya akan berikan. Sebab hal ini bukan bagian dari kampanye atau apa, karena memang perlu diketahui untuk umum bahwa asuransi itu tetap ada dan tetap kami berikan,” terang Syahrul yang disambut aplaus peserta seminar dan launchi­ng buku ICATT.
Seminar nasional dengan tema ‘Merajut Islam Moderat Dalam Upaya Pembumian Islam Sebagai Rahmatan  Lil Alamin di Nusantara ini, diikuti sebanyak 500 lebih peserta.  Kegiatan ICATT Indonesia ini adalah agenda yang pertama kali digelar oleh alumni Timur Tengah secara nasional.
Ketua Panitia seminar nasional Ikatan Cendikiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) Indonesia, Mallingkai Ilyas, mengaku tidak menyangka banyaknya jumlah peserta yang ambil bagian mengikuti seminar.
“Awalnya kami memperkirakan peserta seminar hanya 300, tapi ternyata banyak yang tertarik dengan seminar ini, sampai-sampai ada yang tidak dapat tempat duduk. Kemudian peserta yang hadir bukan saja alumni timur tengah, melainkan juga masyarakat umum Kota Makassar,”kata Mallingkai Ilyas.
Mallingkai menambahkan, peserta seminar ada juga yang datang dari kalangan perwakilan alumni ikatan Al-Azhar Internasional dan pimpinan pondok pesantren. Lebih lanjut, ICATT sendiri menurut Mallingkai berdiri sejak tahun 1980-an.
ICATT dibentuk oleh mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang kuliah di Timur Tengah. Alumninya tersebar di berbagai kota di Sulawesi, diantaranya Manado, Palu dan Gorontalo. Selain itu di Papua dan Jakarta.
Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah merupakan alumni yang pernah menuntut ilmu di Negeri Timur Tengah, seperti Mesir, Sudan dan Saudi Arabiah. Dan saat ini sekretariat ICATT di Makassar berada di jalan Sultan Alauddin, Ruko Permatasari.
“Dalam seminar nasional ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya perwakilan dari DPP Wahda Islamiyah Pusat, Muh Ikhwan Abdul Jalil, Abdul Rauf sebagai Sa’du Al-Din Al-Usmami dan dosen filsafat untuk pascasarjana UIN, Prof Qasim Mathar,”terangnya. (ran/tir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar