Rabu, 06 Juni 2012

Sulsel-Kanada Kerja Sama Entaskan Kemiskinan


RABU, 06 JUNI 2012 

alt
MAKASSAR,  -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Canadian In­ternational Development Agency (CIDA) atau Badan Pembangunan Internasio­nal Ka­nada sepakat meng­en­taskan ke­miskinan di Sulsel.
Keingin­an bersama  itu ter­ungkap saat Direktur Regional CIDA untuk Asia, Mr Nan­kivell, me­lakukan per­temuan de­ngan Gubernur Sulsel Syah­rul Yasin Limpo di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Su­dirman, Makassar, Selasa, 5 Juni.
“Saya sangat senang ka­lau pembicaraan kita ini bisa ditindaklanjuti dengan kese­pakatan kerja sama,” kata Syah­rul.
Ia mengungkapkan, Sulsel adalah Center Point of Indonesia (CPI) dan menjadi daerah penyangga utama pa­ngan beberapa provinsi di Indonesia. Sulsel kaya akan komoditas pertanian, perkebunan, perikanan, hingga pertambang­an.
“Kami punya ba­nyak ikan dan rumput laut,” ujar mantan Bu­pati Gowa dua periode ini.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu berharap, CIDA bisa melakukan lebih banyak lagi untuk Sulsel. Bukan hanya kerjasama di bidang sosial kemasyarakatan.
Tetapi, CIDA bisa ikut ber­peran untuk mengajak para pengusaha di Kanada membangun industri di Sulsel. Hal itu juga akan berdampak pada penurunan ang­ka kemiskinan di Sulsel.
“Kami punya biji besi dan galena, termasuk nikel, emas, dan hasil tambang lainnya,” urainya.
Syahrul meyakinkan jika aparat pemerintahan di Sulsel bekerja dengan tulus untuk rakyat dan tidak melakukan hal yang bertentangan dengan aturan dalam hal pengelolaan keuangan. Hal itu terbukti dengan diraihnya opini penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Clean and Clear.
“Kami juga konsisten da­lam hal pelestarian lingkungan hidup. Karena itu, meskipun kami memiliki pertambangan yang cukup banyak, saya tidak mengeluarkan izin baru lagi. Hal ini untuk menjaga lingkung­an,” tegasnya.
Sementara, Direktur Re­gional CIDA untuk Asia, Mr Nankivell, menjelaskan, tujuan kedatangannya mene­mui Gubernur Syahrul untuk mendiskusikan kerjasama an­tara Kanada dan Sulsel dalam hal pembangunan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan.
“Pembangunan ma­sya­rakat untuk mengurangi ke­miskinan ini terkonsentrasi pa­da masyarakat pesisir dan yang tinggal di sekitar aliran sungai,” jelasnya.
Nankivell mengungkapkan, sebelumnya sudah ada beberapa program CIDA yang dilaksanakan sejak tiga tahun lalu. Antara lain, di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Takalar, Bantaeng, dan Bulukumba.
“Ada juga yang sementara berjalan dan ada program yang baru akan dimulai,” imbuhnya.
Ia menambahkan, jumlah dana yang dikucurkan CIDA untuk pembangunan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan mencapai 20 juta dolar Kanada tiap tahun.
“Kami tidak bisa meng­uraikan satu per satu. Karena, tiap proyek atau program ada dananya masing-masing,” tam­bahnya. (*/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar