Sabtu, 21 Juli 2012

Gowa Discovery Park - PKS Diteken, Peresmian Wahana Dipercepat



Sabtu, 21 Juli 2012

MAKASSAR – Setelah sempat tertunda dan dibelit berbagai masalah, pengoperasian Gowa Discovery Park akhirnya disetujui Pemprov Sulsel. Kemarin, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menandatangani naskah perjanjian kerja sama (PKS) pengelolaan GDP.

Pengelola GDP diwakili owner PT Mirah Mega Wisata Zaenal Tayeb dan Pemprov Sulsel diwakili Sekprov Sulsel A Muallim selaku pengelola asset pemerintah. Sementara, Gubernur dalam nota kesepakatan tersebut sebagai penanggung jawab Pemprov Sulsel. Penandatanganan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita tersebut terkesan mendadak, serta tak tercantum dalam agenda Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel.

Pascapenandatangan, Zaenal Tayyeb yang dicegat wartawan mengatakan, dengan adanya PKS tersebut,pihaknya sangat bersyukur. Pasalnya, PKS inilah yang menjadi kendala dioperasikannya secara resmi wahana hiburan miliknya. “Kita sudah memiliki izin seluruhnya.Yang menghambat itu memang adalah PKS.Tapi kita sudah tandatangani tadi, sekarang sisa peresmiannya,” ungkapnya di Kantor Gubernur Sulsel kemarin.

Menurutnya, grand launching GDP akan dilakukan pada 14 Agustus 2012 mendatang, dan dipastikan akan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel. Saat disinggung mengenai penarikan biaya masuk kepada pengunjung di GDP sebelum diresmikan, Zaenal membantah jika pihaknya tidak memiliki izin.Menurutnya,apa yang dilakukan pengelola GDP seluruhnya atas izin pemprov dan Pemkab Gowa.

 “Penarikan (tarif masuk) itu tak ada masalah.Kita sudah punya SIUP dari pemerindah daerah. Kita sudah proporsionalkan. Izin itu sudah lama kita buat,”tandasnya. Terpisah, A Muallim yang dikonfirmasi mengatakan, dalam PKS yang ditandatangani tersebut, pemprov berhak mendapatkan 20% dana bagi hasil keuntungan. Sedangkan pihak pengelola GDP me-nguasai 80%.

Muallim mengaku, peresmian GDP nantinya akan dirangkaian dengan pameran pembangunan yang setiap tahunnya dilaksanakan Pemprov Sulsel.“Semuanya sudah aman. Yang tandatangani itu Pak Zaenal, saya sebagai penanggungjawab aset, dan Gubernur tandatangan sebagai mengetahui,” bebernya kemarin.

Selanjutnya, pemprov dan PT MMW kembali akan membuat PKS lanjutan mengenai pembangunan lahan parkir GDP yang dibangun diluar perjanjian awal.Luas lahan parkir ini mencapai 2 hektare. GDP dibangun di perbatasan Gowa dan Makassar pada rancang bangunnya terdiri atas taman gajah seluas 2,3 hektare, taman burung 1,7 hektare, waterboom tiga hektare dan treetop outbond tiga hektare.

Seluruh lahan yang digunakan merupakan milik Pemprov Sulsel. Diperkirakan, biaya yang digunakan pada pembangunan taman ini mencapai Rp67 miliar. Proyek ini juga berada di kawasan bersejarah Benteng Somba Opu. ● wahyudi 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar