Kamis, 02 Agustus 2012

Inflasi di Sulawesi Selatan Naik 0,04%


Kamis, 02 August 2012
MAKASSAR – Laju inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Juli lalu mencapai 0,68% atau mengalami kenaikan sekitar 0,04% jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,64%.


Kenaikan harga bahan makanan menjadi pemicu utama naiknya inflasi di Sulsel. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Bambang Pramono mengatakan laju inflasi tersebut disebabkan harga pada enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan. Namun kelompok bahan makanan mengalami kenaikan cukup besar,yakni mencapai 1,57%. “Kenaikan bahan makanan bergerak naik dari 1,50% di Juni 2012 menjadi 1,57%. Salah satu pendorongnya adalah tingginya belanja masyarakat sepanjang Ramadan ini.Apalagi, dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan,hanya satu yang mengalami deflasi, sisanya inflasi,” ujar Bambang di kantornya,kemarin.

Komoditas yang dominan menyumbang deflasi di kelompok bahan makanan adalah cabe merah, bawang merah, tomat sayur dan buah, serta kentang dan nangka muda. Sisanya, hampir semua kebutuhan bahan makanan mengalami kenaikan harga. Kelompok makanan jadi, minuman dan rokok,serta tembakau juga menyumbang inflasi 0,65%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,07%, kelompok sandang juga mengalami kenaikan 0,58%, hingga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keungan mencatat inflasi 0,03%.

“Sementara kelompok pendidikan, rekriasi dan olahraga sejauh ini tetap stabil,”kata dia. Dari data yang dilansir BPS Sulsel, tercatat laju inflasi secara y o y (year on year) di Sulsel mencapai 3,82%. Pertumbuhan tersebut seiring dengan kian tingginya kebutuhan masyarakat. Walau Sulsel mencatat inflasi per Juli tahun ini, Bambang mengaku hal tersebut cukup baik,karena hampir semua daerah di Indonesia mengalami inflasi. “Inflasi tertinggi dipegang Pangkalpinang di Provinsi Bangka Belitung sebesar 3,17% dan terendah di Kota Sibolga, Sumatera Utara 0,11%. Sulsel masih berada di tengahtengah,” tuturnya.

Pengamat Ekonomi Sulsel Agus Arman menilai, inflasi di Sulsel masih dalam batas normal. Terjadinya inflasi di hampir semua kelompok pengeluaran, karena Juli bertepatan dengan Ramadan yang memang selalu mencatatkan pertumbuhan belanja masyarakat. “Kebutuhan makanan pokok memiliki andil besar, terutama ikan,daging ayam,telur, daging sapi serta kacang-kacangan. Ini merupakan kebiasaan yang selalu terjadi tiap tahun saat Ramadan tiba,” kata dia. rahmat hardiansya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar