Selasa, 25 September 2012

Eks THR Disulap Jadi Taman Kota: Pemprov Tambah RTH Makassar

Selasa, 25 September 2012


MAKASSAR, -- Ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota di Makassar akan bertambah. Pemprov Sulsel akan membangun taman kota dengan delapan atribut kota hijau seluas 5000 meter persegi di Jalan Kerung-kerung.

Kepala Seksi Informasi dan Tata Laksana UPTD Mamminasata Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel, Andi Yurnita mengatakan, pembangunan taman kota di Jalan Kerung-kerung memanfaatkan lahan Pemkot Makassar di eks lokasi Taman Hiburan Rakyat (THR).

Pembangunan ruang terbuka hijau ini kerja sama Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov Sulsel, dan Pemkot Makassar melalui Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).

"Pembangunan RTH baru ini insentif dari Pemerintah Pusat agar Pemprov Sulsel meningkatkan RTH di wilayah kabupaten/kota. Ini sekaligus insentif kepada daerah yang telah menyelesaikan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah," kata Yurnita, Senin, 24 September.

Selain Makassar, Pemprov Sulsel juga mengalokasikan pembangunan taman kota di Luwu Timur dan Parepare. Taman kota di Luwu Timur dibangun di Kelurahan Puncak Indah dan di Parepare di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki.

Total dana yang digelontorkan untuk pembangunan taman kota sebesar Rp1,4 miliar. Anggaran ini terbagi untuk penyusunan masterplan, sosialisasi ke masyarakat dan komunitas hijau kota, penyusunan peta hijau dan DED sebesar Rp600 juta. Pembangunan fisik tiga taman kota dianggarkan Rp850 juta.

Yurnita memaparkan, pembangunan taman kota di Jalan Kerung-kerung menggunakan delapan atribut kota hijau yakni, pemanfaatan energi matahari untuk penyediaan energi listrik, bangunan di dalam taman seperti toilet memanfaatkan listrik dari energi matahari untuk penerangan.

Utilitas taman juga menyediakan tempat pejalan kaki dan jogging track. "Dari konsep green water, disediakan kolam air di dalam taman sebagai pendingin suhu mikro. Karena lokasi taman kota saat ini digunakan warga untuk bertanam sayuran, maka kami juga melibatkan warga agar tidak ada yang merasa dipinggirkan," kata Yurnita.

Taman kota di eks THR Makassar berbeda dengan RTH yang juga akan dibangun Pemkot Makassar di Jalan Kerung-kerung melalui bantuan dana Kementerian Lingkungan Hidup. Pembangunan taman kota baru akan menambah jumlah RTH yang masih minim di Makassar.

Identifikasi RTH kerja sama JICA Mamminasata dengan Pemkot Makassar pada 2011, luas ruang terbuka hijau (RTH) di Makassar hanya 1.173,69 hektare atau 6,7 persen dari luas wilayah Kota Makassar. RTH di Makassar tersebar di Biringkanaya (217,52 hektare), Bontoala (6,31 ha), Makassar (8,67 ha), Mamajang (6,59 ha), Manggala (57,79 ha).

RTH juga terdapat di Mariso (9,62 hektare), Panakkukang (63,50 ha), Rappocini (17,55 ha), Tallo (392,60 ha), Tamalanrea (187,71 ha), Ujungpandang (9,26 ha), dan Wajo (1,94 ha).

"Penambahan RTH melalui program P2KH diharapkan mampu memberikan efek leverage yang secara signifikan menambah persentase luasan RTH publik sebesar 20 persen serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan," kata Yurnita. (rif/pap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar