Selasa, 18 September 2012

JK Puji Kepemimpinan Syahrul



SELASA, 18 SEPTEMBER 2012 

alt
SYL Kuliahi Maba STKIP Muhammadiyah Bone

BONE, CAKRAWALA - Mantan Wakil Presiden RI Muh Jusuf Kalla (JK) memuji kepribadian Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Ia menilai Syahrul memiliki tiga kriteria pemimpin, yakni cerdas, jujur, dan pekerja keras.
“Semua orang bisa jadi pe­mimpin, tapi pemimpin yang ideal adalah yang memiliki otak yakni cerdas, punya hati atau jujur, dan punya otot atau pekerja keras. Dan Syahrul memiliki itu semua,” ungkap JK saat memberikan sambutan pada peresmian gedung SMP-SMA Islam Athirah Boarding School Bone di Jalan Sungai Musi, Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Senin, 17 September.
Selain peresmian gedung sekolah, kegiatan juga dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan masjid dan asrama di sekolah tersebut.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut meng­ungkapkan, pendidikan ha­rus mampu menciptakan ge­nerasi-generasi yang memiliki ketiga kriteria tersebut. Apalagi, jika ingin maju dan sukses, sumber utamanya terletak pada sektor pendidikan.
“Pemerintah sudah meng­anggarkan pendidikan dengan baik. Karena itu, tingkat pendidikan harus dijaga perkembangannya. Apalagi, pertumbuhannya berubah tiap tahunnya,” jelas Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
Jika lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, lanjut JK, generasi Indonesia akan ketinggalan. Pendidikan terus bergerak dinamis dengan segala perubahan yang ada.
“Beberapa tahun lalu, tingkat pendidikan di Sulsel rendah. Anak-anak kita susah bersaing masuk perguruan tinggi populer di Jawa. Masalahnya, ada di tingkatan dasar. Inilah yang sedang menjadi perhatian kami sehingga anak-anak kita bisa bersaing di tingkat pendidikan tinggi,” terangnya.
Ke depannya, Yayasan Athirah juga akan membangun sekolah kejuruan. Tujuannya, agar anak-anak dari Bone khususnya, dan Sulsel secara umum, tidak canggung atau rendah diri bersaing dengan siswa yang ada di daerah lain.
“Di Group Kalla, harus mendukung pendidikan sebesar-besarnya. Ini akan jadi fondasi yang kuat. Dari segi agama, pendidikan itu amal jariyah,” urainya.
JK menambahkan, Sulsel memiliki semua kekayaan alam, mulai pertanian hingga tambang. Tidak ada yang kurang. Tetapi, siapa yang bisa mengembangkan, tentu generasi-generasi yang memiliki otak, otot dan hati.
“Kita ingin membangun manusia-manusia yang cerdas dan punya hati serta mau bekerja keras,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengaku membanggakan JK sebagai sosok yang mampu menggambarkan karakter Bugis Makassar. Apalagi, saat menjabat Wakil Presiden RI hingga saat ini, JK telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan di Indonesia.
“Kita berharap, ada yang bisa ditransfer ke kehidupan Sulsel yang lebih baik,” kata SYL.
SYLmenjelaskan, ada lima hal yang menjadi program utama di Sulsel. Agama harus jadi nafas masyarakat Sulsel, pendidikan yang berjalan baik, ekonomi menjadi kekuatan, kesehatan dan situasi yang kondusif. Sehingga, saat ini Sulsel menjadi barometer atau tolak ukur pertumbuhan nasional di seluruh dimensi.
“Ini bagian dari rintisan yang diwariskan Pak JK. Pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 8,64 persen dan menjadi great yang luar biasa,” jelasnya.
Mantan Bupati Gowa dua periode itu berharap, fasilitas pendidikan di Athirah harus menjadi andalan Sulsel, kebanggaan yang menjadi aset hari ini dan ke depan.
“Sebuah daerah hanya bisa jalan dengan baik kalau ada kedamaian. Ini juga yang diperlihatkan Pak JK dimana-mana. Di Sulsel, politik tetap jalan tapi kita tetap bersaudara,” pungkasnya.
Kuliah Perdana
Keberadaan Gubernur Syahrul Yasin Limpo di Kabupaten Bone juga dimanfaatkan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone. SYL didaulat memberikan kuliah perdana kepada ratusan mahasiswa baru, Senin kemarin.
SYL mengaku bangga bisa menjadi dosen sementara karena ia bercita-cita menjadi seorang akademisi. “Saya ingin jadi akademisi. Ke depannya, nanti ingin jadi guru saja,” kata Ketua Partai Golkar Sulsel ini.
SYL mengungkapkan, se­tiap manusia tentunya ingin maju dan sukses. Untuk mencapainya, maka paradoksnya bertentangan dengan kenyamanan dan keluar dari zona aman.
“Maju, berkembang dan hidup lebih baik, membutuhkan tenaga, tekad yang lebih, kemauan, pengorbanan, waktu yang harus dikeluarkan, dan tenaga,” tegasnya.
Setiap manusia, lanjutnya, memiliki kekuatan untuk maju dan sukses. Yakni kekuatan akal, hati atau empati, pikiran dan kekuatan otot untuk bekerja keras. Kesemuanya harus didorong dengan spirit, kemauan dan tekad untuk mencapai harapan itu.
“Kurang apa negeri ini? Tapi, kenapa tidak bisa menjawab tantangan yang ada? Karena sumber daya manusianya. Gapai kemauanmu. Tekadmu terwujud hanya ada dua yang tentukan, dirimu sendiri dan Tuhan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syahrul juga membeberkan konsep menggapai sukses, yakni PAKUI yang merupakan akronim dari Pray (Doa), Attitude (Karakter), Knowledge (Kecerdasan), Ulet, dan Impian.
Ketua STKIP Bone Jufri Rasyid menilai sosok SYL sebagai pemimpin yang cerdas dan sukses. Karena itu, ia mengaku bahagia dan bangga, Syahrul bisa membagi ilmunya kepada mahasiswa STKIP Muhammadiyah.
“Sejak kampus STKIP Muhammadiyah ini berdiri, baru kali ini didatangi gubernur dan bersedia memberikan kuliah perdana kepada para mahasiswa kami,” tuturnya. (*/kr4/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar