Minggu, 14 Oktober 2012

"Lovely December" untuk Wisatawan Domestik


Minggu, 14 Oktober 2012 

Makassar - Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman menyatakan, Festival Budaya Toraja, Sulawesi Selatan, "Lovely December" diperuntukkan untuk wisatawan domestik, namun tetap terbuka untuk wisatawan mancanegara.

Lovely December memang gerakan pulang kampung untuk perantau Toraja yang berada di luar Provinsi Sulsel melalui gerakan 'Toraja Mamali' (rindu kampung halaman Toraja) yang digelar tiap tahun.

Hal itu dikemukakan Jufri Rahman di Makassar, Minggu, menanggapi kritikan tokoh adat, pengamat pariwisata, praktisi pariwisata dan berbagai kalangan lainnya yang menyoroti bahwa Pemprov Sulsel salah program dan salah jadwal menggelar festival budaya Toraja setiap akhir bulan Desember, sebab pada saat bersamaan wisatawan Eropa yang selama ini terbanyak masuk ke Sulsel merayakan Natal bersama keluarga di negaranya masing-masing.

Diakui, selama beberapa tahun menggelar festival budaya Toraja Lovely December, yang banyak berkunjung hingga angka ribuan orang adalah wisatawan domestik, sedangkan wisatawan mancanegara jumlahnya sangat sedikit, sehingga menjadi sorotan.

Harusnya sejak awal Kepala Dinas Pariwisata sebelumnya Suaib Mallombasi menjelaskan kepada masyarakat melalui pers bahwa tujuan festival budaya itu adalah untuk wisatawan domestik warga Toraja pulang kampung.

Konsepnya sama dengan pertemuan saudagar Bugis-Makassar setiap tahun seusai Idul Fitri. Khusus Toraja dilakukan festival dengan puncak acara saat Natal, sebab mayoritas warga Toraja beragama Nasrani yang akan pulang mudik merayakan natal bersama keluarganya di Toraja.

Momentum itu digunakan untuk membangkitkan perekonmian lokal Toraja agar bergerak dinamis dan khusus tahun ini puncak acara Lovely December 27 Desember 2012, ucap Jufri Rahman.

Festival budaya Toraja Lovely December yang setiap tahun menghabiskan dana miliaran rupiah merupakan pesta rakyat yang didukung dana APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan swadaya masyarakat.

Tokoh masyarakat yang juga praktisi pariwisata Sulsel, Nico B. Pasaka mengharapkan Lovely December menjadi pesta natal terbesar dan termeriah di Indonesia setiap tahun, sehingga secara bertahap, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara ingin melihat festival tersebut.

Bila pemerintah daerah dan pemerintah provinsi mendukung secara maksimal Lovely December, maka bisa saja mulai tahun 2012 ini, pada bulan Desember Tanatoraja akan sangat atraktif, sebab seluruh pohon di pinggir jalan akan dipasangi balon lampu seakan menjadi pohon natal yang menyatu di seluruh Toraja dipadukan dengan kegiatan spiritual dan budaya tradisional.

"Itu mimpi kami, sehingga tanpa klaim mengklaim antara masyarakat dengan pemerintah, Lovely December akan menjadi ikon atraksi wisata paling menarik di Sulsel yang secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan arus kunjungan wisatawan domestik dan internasional," ujarnya.

Sebelumnya, Dewan Pertimbangan DPP ASITA (Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) Bachtiar Manaba yang juga praktisi pariwisata nasional menyatakan, Kami sebagai pelaku pariwisata yang selalu mendatangkan wisatawan Eropa, tidak bisa mempromosikan festival Budaya Toraja Lovely December tersebut sebab berbenturan dengan jadwal natal yang tetap setiap tahun.

Sebenarnya, lanjutnya, sangat disayangkan dana miliaran rupiah tiap tahun hanya sekedar dihambur-hamburkan, mengingat biaya pesta adat Tanatoraja sangat mahal, sehingga harus ada pola baru memadukan festival budaya untuk domesik yang banyak dinikmati wisatawan mancanegara agar ada pengaruh signifikan terhadap peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel, mengingat wisata budaya Toraja tetap menjadi daya tarik utama kunjungan turis ke Sulsel. (T.KR-MH/F003)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/42700/lovely-december-untuk-wisatawan-domestik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar