Jumat, 26 Oktober 2012

USAHA KOPERASI: Pemprov Sulsel Optmistis Volume Teraih Rp6 Triliun



Compact_koperasi

MAKASSAR : Pemerintah Provinsi Sulsel optmistis volume usaha koperasi yang tersebar di daerah ini hingga akhir tahun 2012 bakal menembus Rp6 triliun. 

Hal tersebut tersebut didasarkan pertumbuhan jumlah koperasi positif serta beberapa koperasi telah menerapkan sistem online atau e-Koperasi sehingga lebih memudahkan nasabah mendapatkan informasi maupun melakukan transaksi.

Adapun hingga triwulan III-2012, volume usaha sekitar 5.200 koperasi aktif mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh sekitar 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang sebesar Rp3,9 triliun.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel AM Yamin mengatakan kinerja koperasi yang semakin membaik dan berkembang ditandai dengan penggunaan sistem informasi teknologi dalam pelayanan nasabah diyakini mendorong peningkatan volume usaha pada tahun ini.

"Kami optimis volume usaha yang dihasilkan dari kinerja koperasi di Sulsel bisa mencapai Rp6 triliun atau sekitar 15% dari tahun 2011 sebesar Rp5,2 triliun," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/10).

Menurutnya, pertumbuhan kinerja usaha dari koperasi bisa menjadi indikator perekenomian masyarakat yang terus membaik terkhusus pengembangan ekenomi kerakyatan.

"Oleh karena itu, selain melakukan pembinaan dari sisi manajerial maupun kemampuan teknis dari sisi pemasaran dan pembukuan, kami juga terus mendorong agar koperasi menerapkan sistem e-Koperasi, agar lembaga perekonomian berbasis kerakyatan ini bisa lebih cepat dan tangkas dalam melakukan aktifitasnya," papar Yamin.

Selain kinerja volume usaha yang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, nilai aset yang ada di Sulsel juga terbilang cukup besar.

Hingga tahun 2012, total aset koperasi yang ada di Sulsel sebesar Rp3,5 triliun yang berasal dari 7.958 unit, dimana hanya 5.200 yang berstatus aktif. Permasalahan yang sering terjadi pada koperasi sehingga bersatatus tidak aktif dipicu lemahnya pengawasan internal karena pengawasnya lantaran kompeten.

"Tapi meski diakui, di sisi lain pengurus ada yang memang nakal. Karena itulah kapasitas kinerja pengawas dan pengurus perlu ditingkatkan," jelas Yamin. (k56/if)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar