Jumat, 03 Februari 2012

11 Perusahaan Kanada Tertarik Bisnis di Sulsel


Jumat, 03 Februari 2012
MAKASSAR – Perusahaanperusahaan asal Kanada berminat melakukan investasi di Sulsel. Sedikitnya, 11 perusahaan dari berbagai sektor,yang memiliki cabang di Indonesia, melirik peluang bisnis baru di Sulsel.


Rencana kesebelas perusahaan yang difasilitasi Kedutaan Besar Kanada ini terungkap saat menggelar seminar bisnis di Hotel Aryaduta Makassar, tadi malam. Berbagai sektor yang menjadi core bisnis perusahaan tersebut,seperti infrastruktur dan pemetaan, pertambangan, jasa keuangan, pendidikan, pelumas, telekomunikasi, industri ekstraktif, dan perlengkapan pemadam.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia Mackenzie Clugston mengatakan, kehadiran mereka di Sulsel untuk terus mempererat hubungan yang telah terjalin dan juga membuka mitra baru dengan beberapa perusahaan Kanada lainnya. ”Kami sangat senang bisa datang ke Sulsel. Ini akan mempererat hubungan kita dan juga membuka peluang bisnis baru ke depannya,”katanya.

Beberapa perwakilan perusahaan yang turut hadir di pertemuan dengan jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel tersebut yakni PT McElhanney Indonesia,PT SNC Lavalin,PT IKO Industries yang bergerakdibidanginfrastruktur dan pemetaan. Di bidang pertambangan yakni Sherritt Internasional dan Vale Indonesia.

Perusahaan di bidang pelumas yakni Petro Canada,Ilham Treda dari sektor peralatan industri ekstraktif, SEI Industries (bidang perlengkapan pemadam kebakaran), SSB Inc (telekomunikasi), Manulife Indonesia (jasa keuangan) dan LaSelle College Internasional (pendidikan). Sebelumnya pejabat senior Kedutaan Besar Kanada dan delegasi bisnis juga bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan juga Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin untuk menjajaki kerja sama yang lebih erat lagi dengan Kanada.

Selain melakukan seminar bisnis,kemarin Kedutaan Besar Kanada juga menggelar seminar informasi “Study in Canada” untuk para profesional di bidang pendidikan. Lembaga swadaya Kanada, Canadian International Development Agency (CIDA) juga memberikan penganugerahan kepada mitra kunci pelaksana proyek CIDA di Sulawesi pada umumnya. ”CIDA ini memiliki beberapa proyek yang bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam hal penyusunan penganggaran dan keterampilan pada pengusaha kecil,”katanya.

Rangkaian kegiatan Kedutaan Besar Kanada ini juga sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-60 hubungan bilateral Kanada-Indonesia. Clugston menilai, dipilihnya Sulsel sebagai daerah perayaan karena daerah ini merupakan salah satu provinsi yang selama ini menjadi mitra yang baik dalam investasi dengan masuknya INCO sebagai perusahaan nikel di Sorowako.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menilai, terpilihnya Sulsel oleh Kedutaan Besar Kanada menjadi bukti peluang investasi di daerah ini sangat potensial. Selain itu, kondisi sosial dan masyarakat yang juga mendukung untuk iklim investasi. ”Kanada merupakan salah satu negara yang konsisten untuk melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.Tentu kedatangan mereka ke Sulsel karena menilai daerah ini memiliki peluang investasi yang menjanjikan,” kata Syahrul dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Pemprov Amal Natsir.

Menurut mantan Bupati Gowa dua periode ini, wujud komitmen Kanada untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan pembayaran upah karwayan yang selalu tepat waktu dan konsisten. ”Ini kita lihat langsung di Sulsel,”tambahnya. Ketua Kadin Sulsel Zulkarnaen Arief mengatakan, kedatangan para pimpinan perusahaan tersebut membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha lokal di Sulsel untuk bermitra.

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa Sulsel saat ini merupakan daerah yang sudah dilirik negara-negara lain. ”Pertemuan ini tentu baru langkah awal. Jika memang nantinya ada peluang yang terbuka, akan ada pembicaraan lebih jauh dengan perusahaan ini. Kita sambut baik kedatangan duta besar Kanada dengan membawa peluang investasi di daerah ini,” kata Zulkarnaen. jumardin akas 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar