JUMAT, 03 FEBRUARI 2012
Waspadai DB dan Flu Burung
MAKASSAR,
— Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kesehatan
menyiapkan anggaran sebesar Rp186 miliar lebih untuk realisasi program
kesehatan gratis yang telah dimulai pada tahun 2011 hingga 2012 ini.
Menurut
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Rachmat Latief, jumlah yang disiapkan
itu lebih besar dibanding anggaran selama tiga tahun terakhir, mulai
periode 2008 hingga 2010 lalu. Dimana sejak tahun 2011 sampai dengan
2012, sudah mulai menghitung dan melakukan analisis sehingga jumlah
anggaran yang dibutuhkan lebih tinggi.
“Kesehatan
gratis dimulai 2008 dan kita menanggung sesuai standar WHO yakni 15
persen kali total populasi. Sulsel mengantisipasi itu dengan angka 20
persen sehingga anggaran sampai batas 2010 itulah 20 persen kali total
populasi yang belum memiliki jaminan dibagi 60 kabupaten dan provinsi 40
persen. Perhitungan tersebut tidak merubah tarif kabupaten yang
memiliki beragam tariff,” ujarnya dikantor Gubernur Sulsel, Kamis, 2
Februari.
Program
itu, lanjut dia, diupayakan untuk lebih baik karena itu merupakan hak
dasar masyarakat yang perlu untuk dipenuhi pemerintah. Hal ini juga akan
diwujudkan pemerintah Sulsel bahwa kebutuhan pelayanan dasar termasuk
kesehatan adalah diatas segalanya.
Selain
itu, dimusim hujan seperti ini pihaknya terus mewapadai terjadinya
penyakit demam berdarah (DB) dengan upaya promotif, preventif dan upaya
pengobatan. Sejauh ini, pihaknya telah bermitra dengan 24 kabupaten kota
untuk melakukan pencegahan tersebut.
“Upaya
yang kita lakukan adalah promotif dengan memberikan pemahaman kepada
masyarakat, upaya preventif untuk menjaga jangan sampai nyamuk menggigit
kita dengan cara memakai kelambu termasuk melakukan fogging,” urainya.
Dikatakan,
untuk berobat di puskesmas tidak dipungut biaya, bisa melalui
jamkesmas, jamkesda, askes dan apapun sepanjang penduduk Sulsel pasti
gratis. Dipuskesmas bisa di infus untuk mengganti cairan yang keluar
termasuk memberikan obat-obatan.
Lebih
jauh dijelaskan, cara efektif dan efisien untuk mencegah DB adalah
menyemprot telur nyamuk supaya jangan menetas, sebab waktu seperti saat
ini juga menjadi musim menetasnya telur nyamuk hingga menjadi dewasa.
“Memusnahkan telurnya adalah lebih efektif dan efisien daripada membunuh
nyamuk dewasa,” katanya.
Sementara
untuk upaya pencegahan flu burung, tambahnya, pihaknya telah memberikan
obat-obatan yang disebar pada 422 puskesmas di pada 24 kabupaten kota
se Sulsel.
“Kita
sudah memberikan obat namanya Tamiflu. Tamiflu ini sudah beredar pada
422 puskesmas di Sulsel. Semuanya gratis diberikan, obat ini tidak murah
tetapi kita berikan secara gratis. Lebih baik kita berikan lebih awal
daripada terlambat. Ini dianggarkan pemerintah pusat untuk pencegahan
penyakit dan itu wajib diantisipasi,” tutupnya. (eky)
Sumber: http://cakrawalaberita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar