Kamis, 15 Maret 2012

Wagub Terima Gabungan Kelompok Tani Penghasil Sutra


Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berencana melakukan impor bibit sutera dari China yang dinilai memiliki kualitas yang jauh lebih baik dan digemari petani sutera. Tidak ada masalah jika petani menggunakan bibit produk luar negeri lantaran bibit lokal belum mampu memproduksi bibit yang berkualitas. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H. Agus Arifin Nu’mang saat menerima Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Penghasil Sutera di ruang kerjanya Kantor Gubernur, Rabu, 14 Maret 2012 Makassar.

Lanjut dikatakan, Kualitas bibit sutera Sulawesi Selatan yang menurun, maka pihaknya mengaku perlu melakukan itu untuk mengembalikan kejayaan sutera Sulawesi Selatan yang pernah terkenal di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Bibit sutera produksi Perum Perhutani yang selama ini dipakai hanya bisa menghasilkan panjang benang maksimal 600 meter per ulat, meski harganya yang jauh lebih murah dengan harga Rp.80 ribu per box-nya. Sedangkan bibt sutera dari China meski harga Rp.260 per-box, tetapi mampu menghasilkan panjang benang mencapai 1000 meter per ulat-nya.

Saat ini, menjadi kesempatan Sulawesi Selatan untuk mengembangkan kejayaan sutera, karena baik China maupun Jepang yang dulunya terkenal sebagai negara penghasil sutera kini beralih ke dunia industri. Kedua negara ini telah meninggalkan pekerjaan itu kemudian beralih ke industri. Ini kesempatan kita di Indonesia mengambil alih posisi itu sebagai penghasil sutera  dunia untuk menuju negara industri. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sulsel juga meminta Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan sebagai Leading Sector pengembangan sutera, untuk membantu potensi sutera di Kabupaten Soppeng dan Wajo yang terkenal sebagai daerah penghasil sutera di Sulawesi Selatan. Kedua daerah tersebut akan menjadi percontohan daerah penghasil sutera sehingga nantinya bisa diadopsi oleh petani di daerah lain.

Sementara, Ketua Gabungan Kelompok Tani Penghasil Sutera, Ilyas Muhammad Yahya berharap agar Pemprov. Sulawesi Selatan dapat membantu petani dalam memenuhi jumlah kebutuhan bibt sutera produksi China. Pertahunnya, Kelompok Petani Sutera membutuhkan 1000 box bibit sutera, sementara yang tersedia hanya 400 box bibit per tahun. Selain itu, anggota DPRD Kabupaten Soppeng ini juga meminta agar Pemprov. Sulawesi Selatan mendapatkan standar harga sutera. Ini diharapkan ke depan para pedagang tidak mudah mempermainkan harga yang bisa merugikan petani, kalau bisa ini segera ditetapkan standar harganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar