Rabu, 09 Mei 2012

Gubernur Sulsel Memimpin Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah



Dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokorpimda) Sulsel, serta Rapat Koordinasi Pemerintah dengan Pemerintah Daerah tentang Peningkatan Kualitas Peran Aparatur dalam Pembangunan yang dihadiri kepala desa, lurah, camat, bupati, serta wali kota di Hotel Grand Clarion, Selasa, 8 Mei 2012.
Usai kegiatan Syahrul mengatakan, apa yang ia sampaikan di hadapan kepala desa, lurah, camat, dan bupati serta wali kota, bukanlah statemen politik. Sama sekali dia tidak punya maksud apa-apa. Yang ada dan saya sampaikan adalah bahwa ada momentum politik dan saya harap pemerintahan tetap jalan. Tidak ada sesuatu yang mencekam. Harus semua berjalan sesuai aturan. Sebab semuanya sekarang ini posisinya baik. Baik ekonomi, pemerintahan, keamanan, semuanya bagus.
Dalam rapat koordinasi ini, Syahrul melontarkan harapan dan keinginannya untuk tetap bersama-sama dengan para pemimpin daerah yang hadir. Secara khusus, dia juga membeberkan seluruh keberhasilannya. Di hadapan 3.500 aparat pemerintahan daerah, Syahrul mengawali dengan menyinggung soal perberasan. Menurutnya untuk beras Sulsel,  menargetkan beberapa tahun ke depan harga beras Sulsel bisa mencapai Rp 30 ribu per liter. Hal itu, dikatakan bisa terwujud jika beras yang dimiliki saat ini dikemas dengan baik sehingga bisa bertahan lama.
Pada kesempatan itu, dia memperlihatkan beras yang sudah dikemas dan bisa bertahan hingga satu tahun. Di antaranya beras bulog organik Mandoti dari Kabupaten Enrekang, beras organik Pare Ambo dari Kabupaten Toraja, serta beras organik Rinding Allo dari Kabupaten Toraja. Kita semua berharap agar seluruh bupati dan wali kota bisa menghadirkan industri pengemasan beras yang bisa meningkatkan penghasilan serta kesejahteraan petani kita di Sulsel. Sesuai data yang dia paparkan, produksi beras tahun 2008 sebanyak 1,1 juta ton. Jumlah itu mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu hingga 2,76 ton pada 2011.
Tentang pendidikan gratis, Syahrul juga bicara panjang lebar. Selama empat tahun pendidikan gratis, Syahrul mengklaim telah berhasil. Apalagi ditambah adanya program 1.000 beasiswa doktoral di luar negeri. Menurutnya, menghabiskan anggaran hingga Rp 84 miliiar. Semua itu, kata Syahrul merupakan usaha pemerintah Sulsel untuk menghadirkan daerah ini sebagai sentra pendidikan di luar Jawa.
Secara khusus, gubernurl juga memperlihatkan film animasi mega proyek Sulsel di masa yang akan datang. Pada film itu, diperlihatkan bagaimana Center Poin of Indonesia (CPI) yang di dalamnya akan terdapat Wisma Negara. Begitu pun dengan konsep pembangunan Karebosi baru atau Stadion Barombong Makassar yang mampu menampung hingga 50 ribu penonton. Saat ini, semua proyek ini sudah berjalan. Bahkan Karebosi baru kita sudah sampai pada sekira 60 persen pembangunan. Film animasi berikutnya memperlihatkan proyek pembangunan kereta api yang akan melintasi jalur Makassar, Pare-pare, Mamuju hingga provinsi lain. Begitu pun dengan monorel yang dikhususkan untuk Kota Makassar. Dalam animasi itu terlihat jalan bertingkat dua yang sangat apik serta badan jalan yang mulus.
Ke depan, kita ingin Sulsel bukan daerah yang biasa-biasa saja. Kita ingin menghadirkan Sulsel sebagai daerah dengan akselerasi ke agrobisnis dan agroindustri. Kita ingin menghadirkan daerah yang terkoneksi dengan daerah lain baik dari darat, laut, dan udara.
Kepala Biro Pemerintahan Umum Pemprov Sulsel, Andi Hasbi Nur mengatakan pertemuan tersebut merupakan tekad serta upaya untuk meningkatkan kualitas peran aparatur negara se-Sulsel. Dia berharap kegiatan ini bisa menjadi spirit bagi semua pemimpin daerah untuk segera mewujudkan Sulsel yang semakin baik ke depan.
Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari Kejaksaan Agung, Kementerian Dalam Negeri, dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kehadiran mereka dalam rangka pemaparan tentang budaya bersih dan bebas KKN, pemaparan e-KTP, materi peran PPATK serta peranan TNI, Polri dalam antisipasi terjadinya gangguan tramtibmas akibat konflik Pemilukada.
Sr/An (Rabu, 9 Mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar