Rabu, 01 Agustus 2012

EKONOMI SULSEL: Ekspor Juni Naik 15,65%, Impor Turun 52,29%



More Sharing Services

Rabu, 1 Agustus 2012
Compact_dsc_4464
MAKASSAR: Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat, nilai ekspor wilayah ini pada Juni 2012 mencapai US$138,65 juta, meningkat 15,65% dibandingkan Mei tahun ini.

Kepala BPS Sulsel Bambang Pramono mengatakan, jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2011, nilai ekspor tersebut mengalami penurunan 40,04%.

”Lima terbesar komoditas ekspor Sulsel pada Juni 2012 adalah nikel, kakao, ikan, udang, dan kepiting, biji-biji berminyak, tanaman obat, kayu atau barang dari kayu,” ujar Bambang, Rabu (1/8).

Menurutnya, peningkatan nilai ekspor Sulsel pada Juni tahun ini sangat dipengaruhi oleh besarnya peningkatan nilai ekspor lima kelompok komoditas utama, yaitu nikel, ikan, udang, kepiting, karet dan barang dari karet, serta olahan makanan hewan. Sedangkan ekspor kelompok komoditas kakao, biji-bijian berminyak, tanaman obat, kayu dan barang dari kayu, garam, belerang, kapur, semen, dan buah-buahan mengalami penurunan.

Ekspor ke Jepang pada Juni tahun ini mencapai nilai terbesar, yaitu US$100,99 juta. Menyusul ke Amerika Serikat US$10,19 juta, Malaysia US$9,18 juta, Cina US$4,33 juta, dan Korea Selatan US$2,19 juta. Nilai ekspor Sulsel ke lima negara tersebut US$126,88 juta, atau 91,51% dari total ekspor wilayah ini.

Sementara nilai ekspor periode Januari sampai dengan Juni 2012 terbesar ke negara Jepang yaitu US$364,05 juta, menyusul ke Malaysia US$48,63 juta, Amerika Serikat US$46,43 juta, Cina US$33,04 juta, dan Singapura US$13,80 juta. Besarnya nilai ekspor ke lima negara itu mencapai US$505,95 juta, atau 85,37% dari total kumulatif nilai ekspor pada periode tersebut.


Impor Turun
Sementara itu Bambang menjelaskan, nilai impor Sulsel pada Juni 2012 US$77,71 juta, atau menurun 52,29% dibandingkan Mei 2012. Nilai itu juga menurun 66,39%, jika dibandingkan nilai impor Sulsel pada Juni tahun lalu.

“Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada, merupakan lima negara pemasok utama barang impor ke wilayah ini pada Juni 2012,” katanya.

Kelima negara tersebut, memasok barang impor dengan nilai US$61,73 juta atau 79,44% dari total nilai impor Sulsel. Besarnya nilai impor ke lima negara tersebut, masing-masing Singapura US$ 32,22 juta, Australia US$10,42 juta, Korea Selatan US$7,45 juta, Amerika Serikat US6,48 juta, dan Kanada US$5,16 juta.

Menurutnya, komoditas impor Sulsel pada Juni 2012 dengan nilai lima terbesar adalah, komoditas bahan bakar mineral dengan nilai impor US$29,92 juta, gandum-ganduman US$15,22 juta.

Kemudian pupuk US$7,41 juta, mesin-mesin atau pesawat mekanik US$4,60 juta, serta kapal, perahu, dan bangunan terapung US$3,87 juta. Kelima kelompok komoditas tersebut, memberikan kontribusi US$61,02 juta, atau 78,52% dari total impor Sulsel pada Juni tahun ini.

Adapun nilai impor Sulsel periode Januari hingga Juni 2012 mencapai US$592,51 juta. Besarnya nilai impor tersebut menurun 27,05%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$812,21 juta.

”Besarnya nilai impor pada sepuluh negara utama pengimpor ke Sulsel selama Juni 2012 sebesar US$65,12 juta, atau 88,95%. Sedangkan negara lainnya sebesar US$12,59 juta atau 11,05%,” ungkap Bambang.

Lima negara pemasok utama barang impor ke Sulsel pada Juni 2012 adalah Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada. Kelima negara tersebut, memasok barang impor dengan nilai US$61,73 juta, atau 79,44% dari total nilai impor wilayah ini.
Besarnya nilai impor dari kelima negara tersebut masing-masing, Singapura US$32,22 juta, Australia US$10,42 juta, Korea Selatan US$7,45 juta, Amerika Serikat US$6,48 juta, dan Kanada US$5,16 juta.

Dia menyebutkan, nilai impor Sulsel periode Januari sampai dengan Juni 2012 juga menurun 27,05%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari hingga Juni tahun ini, nilai impor terbesar dari negara Singapura mencapai US$272,91 juta, kemudian Australia US$93,25 juta, Thailand US$41,89 juta, Cina US$ 39,49 juta, dan Jepang US$31,12 juta.

”Besarnya nilai impor ke lima negara tersebut mencapai US$478,60 juta, atau 80,78% dari total kumulatif nilai impor pada periode tersebut,” tegasnya. (K46/Bsi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar