Rabu, 01 Agustus 2012

SYL: Harga Sembako Tak Boleh Bersoal


RABU, 01 AGUSTUS 2012

alt
MAKASSAR,  – Pasar Murah Ramadhan yang menjadi program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mendapat apresiasi tinggi dari warga Makassar. Ratusan warga rela berdesak-desakan mengantre untuk mendapatkan paket sembako senilai Rp50 ribu yang berisi beras, gula, minyak goreng, susu, dan mentega.
Lokasi pasar murah tersebut ada di Pasar pelelangan ikan Paotere, Makassar. Pemprov menyediakan 27 ribu paket sembilan bahan pokok
(sembako) yang dijual ke warga.“Saya berharap pasar murah ini memberikan manfaat besar bagi warga Makassar,” ujar Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL), Selasa, 31 Juli.
Dia menyatakan, program pasar murah tersebut sebagai bukti kepedulian Pemprov terhadap rakyat. Event pasar murah juga sebagai bukti bahwa Pemprov lebih memen­tingkan kerja dan program konkret untuk rakyat.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini berharap pasar murah ini dapat menjadi penyeimbang harga sembako yang biasanya naik menjelang L­ebaran. Penyediaan paket sembako merupakan kerja sama sejumlah instansi terkait.
“Tak boleh ada harga kebutuhan pokok bersoal di Sulsel. Makanya, kami hadirkan pasar murah Ramadhan ini paling tidak menjadi penyeimbang jika harga sembako di pasar-pasar naik,” kata Syahrul.
Selain di Pasar pelelangan ikan Paoterre, Pemprov Sulsel juga menstabilkan harga sembako, dengan membagikan 27.000 paket sembako kepada 27.000 keluarga pra sejahtera di 24 kabupaten/kota. Program bertajuk Pasar Murah Ramadhan 1433 H tersebut bekerja sama dengan Bank Indonesia, Perbankan di Sulsel, BUMN, Kadin Sulsel, serta Kodam VII Wirabuana, produsen, dan distributor.
Masing-masing kabupa­ten/kota mendapat jatah se­ribu paket sembako, untuk dibagikan kepada keluarga pra sejahtera. Tetapi khusus di Kota Makassar, mendapat jatah 4 ribu paket sembako, sehingga total 27.000 paket sembako yang dibagikan.
Setiap paket sembako ini berisi 12 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 kg tepung terigu, 2 liter minyak goreng, dan 5 bungkus mie instan, yang dijual Rp50.000. Harga tersebut, men­dapat subsidi 37 persen dari harga sebenarnya.
Selain untuk meringankan beban keluarga pra sejahtera di Ramadhan dan menyambut Lebaran, Syahrul juga berharap pasar murah ini bisa menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi di wilayah-wilayah yang memiliki banyak keluarga pra sejahtera. Sehingga mereka bisa membeli sembako dengan harga yang lebih murah. Sekaligus untuk mengendalikan inflasi, terutama yang bersumber dari volatile food.
“Diharapkan Ramadhan tahun ini seperti tahun lalu, dimana inflasi dan harga tidak terlalu naik karena sudah dikontrol sejak awal, salah satunya dengan menggelar pasar murah seperti ini,” terang penerima Bintang Ma­haputra Utama 2011 dari Pre­siden RI tersebut.
Ke depan, Syahrul berharap, Pasar Murah Rama­dhan tidak hanya menyediakan sembako, tetapi juga menjual pakaian atau konveksi dengan harga murah.
Wagub Safari Ramadhan
Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang mengaku bakal melakukan pantauan ke sejumlah pasar tradisional pada empat kabupaten di Sulsel. Keempat kabupaten itu rencananya adalah Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Je­neponto.
Menurut Agus, kunjung­an tersebut untuk melihat bagaimana harga sembako termasuk soal stok barang yang ada pada pasar tersebut. “Saya mau jalan lihat semua pasar di beberapa kabupaten, ini untuk melihat bagaimana harga sekalian safari ramadhan. Saya ke Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto nanti tanggal 4 Agustus,” jelas Agus di Kantor Gubernur.
Kemarin, mantan Ketua DPRD Sulsel ini membantah jika pantauan yang akan dilakukannya itu, lantaran adanya laporan dari daerah terkait terjadinya lonjakan harga sembako di pasar setempat. “Tidak ada laporan soal lonjakan harga, tetapi hanya mau memantau bagaimana kesiap­an stok,” timpalnya.
Apalagi, sambungnya, pantauan tersebut  juga sebenarnya bagian dari tugas pemerintah untuk memberikan informasi kepada pedagang bahwa stok ada dan cukup aman. “Karena yang sulit itu kalau dia pahami bahwa stok ini terbatas, mi­salnya tempe pasti akan me­lonjak harganya karena memang mereka khawatir tidak ada barangnya,” tuntasnya. (eky/tan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar