Jumat, 21 September 2012

FDR Bank Syahriah di Sulsel Capai 200 Persen


Jumat, 21 September 2012

Makassar, – Financing To Deposit Ratio (FDR) atau tingkat pembiayaan dibandingkan deposit di Sulsel, telah mencapai 200% dengan tingkat resiko 1,7% jauh dibawah rata-rata nasional yakni 2%. Hal tersebut menunjukkan jika pertumbuhan ekonomi di Sulsel memerlukan sumber-sumber modal atau pembiayaan dari lembaga keuangan, khususnya perbankan.

“Tingkat pembiayaan dibandingkan deposit di daerah ini jauh melampaui secara nasional yakni 200 persen,” ujar Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia, di sela-sela Seminar Nasional Perbankan Syariah, di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (21/9).

Halim mengungkapkan, sebagai provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling cepat, Sulsel memiliki potensi besar. Tidak hanya mendorong perekonomian secara makro, tapi juga UMKM.

“Provinsi ini memiliki potensi dan pemimpin yang luar biasa,” puji Halim.

Di Sulsel, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Sulsel memerlukan sumber-sumber modal atau pembiayaan. Tetapi, hal tersebut tidak mungkin dipenuhi dalam waktu cepat karena harus melalui perencanaan.

“Meskipun perbankan syariah di Indonesia tumbuh cepat, kita harus menyadari bahwa kegiatan pembiayaan bank syariah masih tertinggal,” ungkapnya.

Jumlah pembiayaan bank konvensional sudah mencapai Rp2500 triliun, sedangkan bank syariah baru Rp150 triliun. Sehingga, harus ada sosialiasasi, pemahaman produk, dan optimalisasi penguatan bank syariah.

“Ke depannya, BI akan terus mendorong tabungan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan akses layanan perbankan syariah,” pungkasnya.[KM/Hms]

Short URL: http://www.kabarmakassar.com/?p=14506

Tidak ada komentar:

Posting Komentar