Sabtu, 15 September 2012

Karate Juara Umum Setelah 31 Tahun


Sabtu, 15 September 2012

PEKANBARU – Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat prestasi fenomenal pada penyelenggaraan PON PON XVIII Riau 2012.


Prestasi ini diraih cabang olahraga (cabor) karate yang sukses tampil sebagai juara umum dengan mengumpulkan 6 emas,2 perak dan 1 perunggu. Sulsel terakhir kali merebut juara umum karate pada PON X di Jakarta pada 1981. Sulsel memastikan diri keluar sebagai juara umum setelah merebut medali emas nomor bergengsi Kumite Beregu Putra mengalahkan tim tangguh Sumatera Utara (Sumut) pada final di GOR Tribuana,Pekanbaru, kemarin.

Posisi kedua ditempati Sumut dengan perolehan 4 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu, disusul DKI Jakarta 2 emas, 5 perak dan 5 perunggu. Sulsel yang menurunkan Hendro Agussalim, Syahrul, Duhril, Ismail dan Teguh menang 3-2 atas regu Sumut yang diperkuat atlet Pelatnas Helza, Deddi,Jintar dan Donny. Sebelumnya, Sulsel berhasil menunjukkan dominasinya di cabang karate dengan mengawinkan medali emas di kategori Kata Beregu Putra dan Beregu Putri.

Tiga medali emas lain disumbangkan Faizal Zainuddin di Kata Perorangan Putra, Hendro Salim di Kumite -84 kilogram, serta Ayu Safitri di Kumite -61 kilogram. Ketua Harian Pengurus Provinsi Federasi Karate-do Indonesia (Pengprov Forki) Sulsel,Ellong Tjandra,mengatakan, prestasi cabang karate ini tergolong luar biasa karena baru terjadi lagi setelah 31 tahun.“ Tidak ada yang menyangka kalau kita bisa menjadi juara umum di karate,”ujar dia.

Direktur Utama (Dirut) Bank Sulselbar ini mengatakan, kunci keberhasilan Hendro Salim dkk adalah kerja keras dan keuletan saat latihan maupun bertanding. Pelatih karate Sulsel, Mursalim Badoo,juga mengakui hasil yang diraih pada PON ini adalah pengulangan PON X Jakarta. Hanya, saat itu jumlah medali yang diperebutkan tidak sebanyak saat ini.“Saat ini, Sulsel menguasai hampir di semua nomor,”katanya.

Dia menjelaskan, kunci kesuksesan cabang karate di PON XVIII Riau adalah komunikasi antara atlet dan pelatih yang terjalin baik.Sehingga,saat turun bertanding pemain tidak memiliki beban.“Jelang pelaksanaan PON, program latihan mereka bukan lagi fisik dan skill, melainkan pendekatan hati,”ujarnya. Kunci keberhasilan lainnya adalah tingginya kesadaran dari masing-masing atlet untuk memberikan hasil yang terbaik di PON.“Kami tidak memberikan beban kepada mereka.

Mereka sendiri yang membuat target,”kata dia. Sulsel menurunkan 18 kareteka di PON kali ini.Delapan di antaranya adalah atlet pelatnas. Mereka adalah Faizal Zainuddin, Aswar,Fidelis Lolobua, Hendro Salim, Wiwi Pertiwi, Ayu Safitri, Sahrul, dan Teguh. Kedelapan karetaka ini turun di nomor perorangan dan beregu.“ Hari ini (kemarin), karate kembali sumbang satu emas dari kumite beregu putra. Sedangkan putri dapat perunggu,” jelasnya.

Sementara itu,di cabang dayung, Sulsel menyumbang medali perak dari nomor rowing beregu dengan atlet Amanda dan Sri Rahayu Masi. Catatan waktu yang diraihnya 8.365,84. Sedangkan Arif, juga meraih perunggu dinomor rowing 1x putra dengan catatan waktu 8.118,05. Cabor anggar, atlet Sulsel Haerullah juga menyumbang medali emas.Kemenangannya didapat dengan dramatis.Pertandingan yang digelar di GOR Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru Riau, Jumat (14/9),lawannya yakni Budi Darmanto, ambruk saat ketinggalan 12-10.

Saat terjatuh, atlet asal Jawa Barat (Jabar) tersebut langsung didekati pelatih dan ofisialnya. Pertandingan sempat terhenti sekitar setengah jam tanpa keputusan. Budi Darmanto selanjutnya mendapatkan pertolongan medis. Dia kemudian berdiri, lalu berjalan ke atas matras pertandingan. Pelatih tampak berkomunikasi dengan Budi.Dia pun berjalan ke arah Haerullah yang menunggu pertandingan dilanjutkan.Ternyata,Budi justru menyalami lawannya tanda membiarkan medali emas melayang ke Sulawesi Selatan. Haerullah langsung melompat dan mengangkat tangannya tanda kemenangan.

”Meski tetap meraih medali emas,namun kemenangan ini kurang nyaman,’’ kata Harry Jost, pelatih Anggar Sulsel mengenai drama pertandingan anak asuhannya dengan atlet Jabar tersebut. Dengan sumbangan emas dari karate dan anggar, satu perak dari dayung, serta dua perunggu dari karate dan rowing, kemarin Sulsel menambah lima medali. Sehingga total medali yang dikumpulkan 25.(*) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar