Rabu, 05 September 2012

Pemprov Siap Antisipasi Kemarau



RABU, 05 SEPTEMBER 2012 

MAKASSAR, — Pemerintah Pro­vinsi Sulsel menegaskan siap mengantisipasi musim kemarau, terutama menjaga produksi hasil pertanian di Sulsel, khususnya jenis padi.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang bahkan mengaku optimis, jika musim kemarau tahun 2012 ini tidak akan banyak berpengaruh pada produksi pertanian di Sulsel.
“Untuk tahun ini Insya Allah kita masih optimis. Soal produksi padi, saya lihat tidak banyak berpengaruh, sekarang ini sementara panen dipantai barat seperti Pinrang serta di Pangkep beberapa waktu kedepan juga akan panen,” kata Agus di Hotel Aryaduta Makassar, Selasa, 4 September.
Meski mengaku bahwa beberapa wilayah di Provinsi Sulsel, seperti pantai barat itu memang sudah masuk musim kering, tetapi sebagaian lagi wilayah di pantai timur itu masih ada hujan.
“Dua tahun terakhir memang anomali cuaca di Sulsel cenderung ke basah, artinya musim hujan cenderung lebih panjang. Sekarang ini kita memang selalu mengantisipasi musim apapun, khususnya pada sector pertanian kita,” katanya.
Hanya saja, lanjut dia, untuk antisipasi jangka panjang musim kemarau ini, seharusnya bukan hanya pada Provinsi Sulsel, tetapi secara nasional juga harus melakukan antisipasi dengan memperbaiki lingkungan, terutama daerah-daerah yang bisa menahan air ketika musim hujan tiba.
“Musim kemarau ini pada sector pertanian khususnya padi, kita sudah mengantisipasi. Jadi, kedepan kita akan memberikan padi yang tahan kering dengan orientasi hanya butuh sedikit air, dan sekarang itu kita sudah siapkan,” tandasnya.
Sejauh ini, masih kata mantan Ketua DPRD Sulsel ini, Provinsi Sulsel telah memiliki padi ladang yang produksinya bisa menghasilkan antara 5 sampai 6 ton. Pengembangan jenis padi ini, kata dia akan terus didorong penggunaaannya di daerah kering.
Meski penanganan musim kemarau tahun 2012 ini masih bisa diantisipasi, tetapi mulai saat ini pihaknya berharap agar semua pihak bisa melakukan antisipasi musim kering yang akan terjadi pada tahun 2013 mendatang.
“Musim kemarau tahun depan harus kita antisipasi dari sekarang, sebab anomali cuacanya lebih panjang pada kondisi kering (kemarau). Kalau untuk tahun ini, saya yakin kita masih bisa mengatasinya karena ini kan sudah masuk bulan 9, dan biasanya kalau bulan-bulan 11 itu sudah mulai hujan kembali,” jelasnya.
Selain itu, Agus juga mengaku bahwa sampai sekarang belum ada laporan petani di Sulsel yang gagal panen sebagai dampak kekeringan.
“Justru yang biasa ada adalah serangan hama penyakit. Cuaca memang sekarang cukup panas, tetapi  sektor pertanian kita belum ada yang terganggu,” katanya.
Ia menambahkan, ka­lau musim kering di Sulsel ber­kepanjangan, biasanya masya­rakat petani akan mengganti tanamannya menjadi Palawija atau Jagung.
“Jadi memang akan kelihatan, kapan musim kemarau panjang maka tanaman padi luas areal-nya semakin menurun, dan luas pertanaman jagung akan meningkat, ini yang terjadi pada tahun 2010 lalu,” ujarnya.
Pemprov Sulsel, lanjutnya, juga menganjurkan petani untuk menanam tanaman yang dibutuhkan saat musim seperti sekarang. “Kedelai kan masih kita impor, termasuk jagung yang permintaannya tinggi dan harganya bagus, itu yang kita anjurkan,” katanya. (eky/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar