Kamis, 20 September 2012

Produksi Berkurang, Harga Jagung Naik



KAMIS, 20 SEPTEMBER 2012 


BANTAENG,  – Harga jagung pipilan di Kabupaten Bantaeng terus meroket. Khusus akhir Juni lalu, harga jagung naik dari Rp1.800 hingga Rp3.000 per kilogram.
Peningkatan harga itu diungkapkan Ketua Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ) Bantaeng Bahtiar Mudo, Selasa, 18 September.
Menurutnya, peningkatan harga itu terjadi sejak dua pekan terakhir seiring banyaknya permintaan dari pedagang besar dan pabrik pakan ternak serta perusahaan yang menggunakan bahan dasar Jagung.
“Saat ini permintaan Jagung terus meningkat, tapi sebaliknya produksi Jagung di daerah ini justru menurun atau mulai berkurang. Ini membuat para pengumpul Jagung mulai mendatang petani. Kondisi seperti ini justeru membuat petani diuntungkan,” terang Bakhtiar.
Berkurang produksi Jagung, kata dia, kemungkinan disebabkan lahan jagung yang juga ikut berkurang. Selain itu cuaca yang tidak menentu juga membuat petani menunda melakukan penanaman lebih awal.
Ketua Kelompok petani jagung di Kecamatan Sinoa, Baharuddin mengatakan, berfluktuasinya harga jagung di Bantaeng merupakan bukti  adanya permainan harga komiditas. Semestinya harganya dapat distabilkan pemerintah agar petani bisa sejahtera.
“Fluktuasi harga merupakan bukti kalau ada permainan. Bukan apa-apa, jika stok jagung melimpah, harganya justru melorot. Namun bila produksi berkurang, maka harganya buru-buru dinaikkan,” jelasnya.
Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat mengatasi persoalan klasik yang kerap dialami petani. Setidaknya, petani berharap ada solusi dari fluktuasi harga Jagung yang jelas sehingga petani tak merugi. (kr1/tir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar