Jumat, 09 November 2012

Gubernur dan Kapolda Sidak Pos Pengamanan Lebaran



RABU, 15 AGUSTUS 2012 

alt
MAKASSAR, – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Inspektur Jenderal Polisi (Irjend Pol) Mudji Waluyo dan beberapa muspida memantau sejumlah pos pengamanan dan pela­yanan di jalur mudik, Selasa 14 Agustus.
Beberapa titik pos pengamanan dan pelayanan yang dikunjungi rombongan yakni Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Soekarno Hatta, dan Terminal Mallengkeri. Rombongan tersebut terdiri dari petinggi-petinggi Polda Sulsel, Kodam VII Wirabuana, pemerintah provinsi Sulsel, muspida, dan tokoh masyarakat.
“Pemantauan ini kami lakukan untuk melihat kesiapan anggota dalam Operasi Ketupat 2012 tahun ini,” kata Mudji usai memantau, kemarin.
Dia mengatakan pihaknya menempatkan dan menyebarkan personilnya di jalur masuk dan keluar Kota Makassar itu, untuk menghindari terjadinya aksi tindak pidana kejahatan.
“Kami harapkan anggota dapat bekerja dengan penuh tanggungjawab untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan seperti pencurian, hipnotis, dan lain sebagainya,” ujar Mudji.
Dalam pemantauan itu, Mudji memberikan sema­ngat kepada seluruh anggota­nya untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban, kesel­a­matan dan kenyamanan ma­syarakat selama arus mu­dik hingga balik.
“Kami harapkan anggota yang menjalankan tugas pengamanan tetap semangat demi keamanan masyarakat,” harap Mudji.
Kesiapan Pos
Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Syahrul bersama muspida, memantau Pos Pengamanan Terpadu. Kepala Pos Pengamanan Terpadu Bandara, AKP H Muhammad Thamrin sempat menjelaskan kondisi ke­amanan di bandara.
“Titik berat pengawasan antara lain, peredaran uang palsu, penganiayaan, jambret, hingga penanganan penumpang terlantar,” jelasnya.
Selain itu, juga disiapkan posko kesehatan untuk para penumpang. Personil pengamanan di posko terpadu siap 1X24 jam dan terdiri dari beberapa unsur. Antara lain, polisi, TNI, petugas Angkasa Pura hingga Pramuka.
Syahrul yang didampingi Bupati Maros Hatta Rahman juga mengecek kesiapan armada dan jumlah tiket untuk para penumpang. Ia juga sempat berdialog dengan penumpang dan wisatawan asing serta menanyakan perihal pelayanan bandara.
Dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, rombongan kemudian me­nuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta. Di sana, Syahrul juga mengunjungi Posko Pengamanan Terpadu Pelabuhan Soekarno Hatta.
Kepala Pos Pengamanan Terpadu Pelabuhan Soekarno Hatta, AKP Ahmad Yunus, menjelaskan, jika penumpang di pelabuhan rawan menjadi korban hipnotis. Modusnya, pelaku berpura-pura menawarkan barang dagangan berupa jam tangan.
Sementara itu, Kepala Polres Pelabuhan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Audy Manus, mengatakan, pihaknya melakukan sistem pengamanan denga cara terbuka dan tertutup. Untuk menjaga keamanan pelabuhan, pihaknya menurunkan 64 personil.
“Ada dua pos yakni pengamanan dan pelayanan yang kami siapkan di Pelabuhan. Masing-masing, pos dijaga oleh 32 personel,” kata Audy.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah mengindentifikasi beberapa tempat di daerah pelabuhan yang dianggap rawan timbulnya aksi kriminalitas. “Kami tempatkan anggota di jalur naik turun penumpang, di ruang tunggu, dan kerumunan penumpang di Pelabuhan,” sebut Audy.
Menanggapi hal itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Mudji Waluyo, meminta aparat kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku dan melakukan penanganan secepatnya. Pengawasan juga harus diperketat untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan.
“Identifikasi pelaku dan lakukan penindakan secepatnya,” perintah Kapolda.
Selanjutnya, sidak kesiapan mudik juga dilakukan di Terminal Mallengkeri. Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengatakan, apa yang dilakukannya bersama jajaran muspida lainnya merupakan check on the spot terhadap Operasi Ketupat yang dilaksanakan Polda Sulselbar.
Secara mengejutkan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo bersama Kepala Polres Gowa AKBP Totok S Lisdiarto berada di terminal tersebut.
“Buat apa kami ke Gowa kalau pemimpinnya ada di sini,” ucap Mudji.
“Alhamdulillah kesiapan aparat kepolisian dan unsur TNI serta unsur masyarakat terantisipasi seperti yang kita harapkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Syahrul usai memantau.
Syahrul berharap, pelayanan makin baik di semua aspek, khususnya bagi penumpang yang menggunakan transportasi darat, laut dan udara. Aparat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
“Yang terpenting, tiket bagi masyarakat tersedia. Kita mampu meredam calo-calo yang mampu mempermainkan harga tiket,” terangnya.
Di samping itu, lanjutnya, pelayanan kepada para penumpang semakin maksimal. “Penumpang yang kita tanya juga mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan,” pungkasnya. (sam/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar