Kamis, 13 Desember 2012

Sulawesi Selatan Bangun Pusat Informasi Pangan



Kamis, 13 Desember 2012


MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Biro Perekonomian,Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas Peternakan bersama Bank Indonesia (BI) membangun Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Sulsel.

Pusat informasi pangan itu akan membantu masyarakat untuk mengetahui harga-harga komoditi pokok di pasaran. Sehingga jika terjadi lonjakan harga akan langsung diketahui masyarakat dan mendapat respon dari pemerintah.Rencananya, PIHPS ini akan diberlakukan di triwulan I/2013 mendatang. Keputusan ini merupakan hasil akhir dari High Level Meeting Forum Koordinasi Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (FKPPI Sulsel) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel Makassar, kemarin.

Rapat yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini akan menjadi rujukan di tahun depan. DeputiKepalaPerwakilanBI Wilayah I Sulawesi,Maluku dan Papua (Sulampua) Arief Budi Santoso mengatakan,masyarakat Sulsel melalui PIHPS ini dapat memperoleh informasi terkait perkembangan harga bahan makanan di tingkat produsen, grosir,dan eceran.

“Hal ini akan membantu dalam memantau inflasi yang terjadi. Karena sepanjang tahun ini inflasi terbesar di Sulsel berasal dari makanan. Oleh karena itu itu kami harap PIHPS bisa dengan mudah diakes oleh masyarakat. Salah satunya mungkin diletakkan di pasarpasar,” kata dia. Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik Sulsel Anwar Haris menilai,pembentukan PIHPS sebagai bentuk nyata, upaya pemerintah menekan inflasi yang kemungkinan akan tinggi di 2013.

Khusus untuk tahun ini saja,hingga November inflasi Sulsel telah mencapai 4,51% (year on year) dan lebih tinggi dari nasional yang hanya 4,32%. “Inflasi tertinggi terjadi pada Agustus sebesar 1,23% di mana bahan makanan penyumbang tertinggi,mulai dari beras,gula,daging dan minyak goreng,”katanya.

Sementara indikator tingginya inflasi Sulsel di 2013 mendatang, kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Bank Indonesia Wilayah I Sulampua Gusti Raizal Eka Putra didorong oleh penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan pemerintah bersama adanya kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. ancha hardiansya 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/sulawesi-selatan-bangun-pusat-informasi-pangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar