Rabu, 15 Agustus 2012

Sulsel Gandeng India Produksi Motor



RABU, 15 AGUSTUS 2012 

alt
MAKASSAR, - Setelah sukses memproduksi mobil lokal Sulsel, Moko, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menjajaki produksi sepeda motor. Sulsel akan bekerjasama dengan India da­lam memproduksi motor lokal.
Perusahaan yang digan­deng adalah Bajaj yang pro­duksi sudah bisa dirasakan di Indonesia dengan varian, sa­lah satunya Pulsar. Rencana tersebut terungkap dalam pertemuan antara Vice President Director Bajaj Distinctly Ahead, Dinesh Kulkarni, dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Ruang Kerja Gubernur, Selasa, 14 Agustus.
Kepala Dinas Perindus­trian dan Perdagangan Sulsel Irman Yasin Limpo menga­takan, Pemprov Sulsel dan Bajaj akan bekerjasama mem­produksi motor. Bahkan, Disperindag Sulsel telah me­nyiap­kan deskripsi motor yang akan dibuat.
Pembuatan motor ini, jelasnya, dasarnya sama dengan saat pembuatan Moko Sulsel yang peruntukkannya khusus untuk masyarakat menengah kebawah.
“Jadi intinya, produksi motor ini untuk rakyat kecil, khususnya pedagang dan sekaligus akan menjadi motor brand lokal Sulsel,” Jelas Irman di kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar,  kemarin.
Ia mengungkapkan, sebelumnya telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dengan pihak Bajaj. Penjajakan kerjasama ini, akan dilakukan hampir sama dengan Bajaj Kawasaki dan Bajaj Philipin.
“Kami akan konsep mo­delnya yang sudah ditawarkan termasuk spesifikasinya. Mereka juga tawarkan model­nya. Kalau jadi, motor ini hanya diproduksi di Sulsel dan hanya bisa didistribusikan oleh Sulsel. Penjualannya bisa di seluruh dunia,” katanya.
Selain itu, Irman juga mengungkapkan bahwa semua onderdil sepeda motor tersebut bisa diproduksi di Sulsel. Tetapi, dalam proses produksinya tetap menggunakan lisensi Bajaj.
Pada tahap awal, kata Irman, yang sudah pasti bisa diproduksi Sulsel adalah sadel, shockbreaker, kaca spion, ban, dan pengecatan.
“Pertama kami diminta ke India dulu untuk melihat jenis apa yang cocok. Kita diundang untuk melihat langsung pabrik disana untuk menyesuaikan dengan kondisi Sulsel,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Director Bajaj Distinctly Ahead, Dinesh Kulkarni, mengatakan, produksi Bajaj di seluruh Indonesia telah mencapai 23 ribu unit. Tetapi, untuk di Sulsel, ia belum bisa meng­ungkapkan varian apa yang cocok dan berapa yang akan diproduksi.
“Kami belum membicarakan sampai ke arah sana. Baru tahap awal kerjasama seperti apa yang akan kita lakukan. Termasuk, mengundang Pemprov Sulsel untuk ke India melihat langsung pabrik Bajaj,” ungkapnya usai mela­kukan pertemuan dengan gubernur.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sebelum ke India, harus ada kejelasan dahulu kerjasama yang meng­untungkan Sulsel. Misalnya, beberapa komponen utama yang dibuat lokal.
“Saya pernah ke India dan membuat beberapa MoU kerjasama di sana. Saya berharap, kerjasama ini bisa berlanjut sesuai yang diharapkan dan bisa menguntungkan ke­dua belah pihak,” pungkas­nya. (eky/ute)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar