Rabu, 08 Februari 2012

Kepala
Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Distan) Sulsel Andi
Muhammad Aris, mengatakan pada tahun ini, instansinya menetapkan luas
areal tanam di Sulsel sebesar 963.000 hektare (ha) dan menargetkan hasil
produksi pertanian PT Pertani dapat digunakan sebagai cadangan ekspor
beras tahun ini. "Dengan kualitas yang lebih baik, produksi pangan
[beras] yang dikelola PT Pertani akan disiapkan sebagai cadangan ekspor
beras Sulsel tahun ini," ujarnya, hari ini.
Selain
PT Pertani, dua badan usaha milik negara lainnya juga akan ikut
mengelola areal tanaman pangan di Sulsel yakni PT Sang Hyang Seri (SHS)
dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Keterlibatan ketiga BUMN merupakan
program gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K)
yang dicanangkan pemerintah tahun lalu. "Untuk Sulsel sendiri, areal
pertanian 120.000 ha pengelolaannya diserahkan ke tiga BUMN melalui
program GP3K," kata Aris.
Dia
menambahkan, dari 120.000 ha lahan pertanian tersebut, 50% diantaranya
telah dikelola ketiga BUMN tersebut melalui GP3K di tahun 2011 yang
tersebar di 11 kabupaten diantaranya Sidrap, Pinrang, Bone Luwu, dan
Soppeng. Sementara untuk 2012, PT Pertani dipastikan akan kembali
mengelola 40.000 ha lahan pertanian di Sulsel.
Dinas
Pertanian memproyeksikan, khusus produksi padi yang akan dikelola PT
Pertani akan mencapai 240.000 ton dengan estimasi produktivitas 5 ton
sampai 6 ton per ha. Produksi padi tersebut diharapkan mempunyai mutu
baik karena petani difasilitasi dengan sarana produksi, benih unggul,
dan pasokan pupuk agar memenuhi syarat untuk dapat dijadikan sebagai
cadangan ekspor.(sut)
Sumber : http://www.bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar