RABU, 08 FEBRUARI 2012
MAKASSAR,
- Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan (Sulsel) menyiapkan hasil pertanian dari gerakan
peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) untuk cadangan
ekspor beras.
Kepala
Bidang Tanaman pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sulsel, Aris Makta Amin, Selasa, 7 Februari, mengatakan, hasil GP3K yang
dipersiapkan untuk cadangan ekspor berdasarkan adanya penetapan bersama
oleh enam BUMN terhadap program tersebut.
Sebanyak
120 ribu hektare lahan akan dikerjasamakan dengan pihak BUMN. Pada
tahap awal ini dilakukan pada 11 kabupaten diantaranya Kabupaten
Sidenreng Rappang (Sidrap), Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Bone
dan Luwu.
"Hasil
produksi dari program ini direncanakan sebagai cadangan ekspor beras ke
sejumlah Negara Asia dan Afrika diantranya Timor Leste dan Ghana,"
katanya.
Beras
dari hasil kerjasama BUMN ini, lanjutnya, diharapkan memiliki kualitas
yang lebih baik dan memenuhi syarat ekspor komoditi pangan.
Keterlibatan
dunia usaha di bidang pertanian diproyeksi mampu meningkatkan kualitas
dan produksi padi hingga lima ton per hektar dari produksi normal 3-4
ton per hektar.
Dalam
program GP3K, perusahaan berkewajiban meningkatkan sarana dan prasaran
pertanian termasuk penyediaan benih irigasi penanganan pasca panen
hingga cetak sawah baru.
Jumlah
anggaran yang dikucurkan perusahaan sebesar Rp3,7 juta hingga Rp6 juta
per hektar. Program GP3K ini merupakan program nasional yang di
peruntukkan pada enam koridor agro di Indonesia, yakni Sumatera,
Kalimantan, Maluku, Papua, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
(eky)
Sumber : http://cakrawalaberita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar