Jumat, 06 April 2012

Gubernur Ikuti Prosesi Mattompang Arajang

JUMAT, 06 APRIL 2012 

Bone, -- Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengikuti prosesi adat Mattompang Arajang atau prosesi pembersihan benda-benda pusaka Kerajaan Bone. Prosesi Mattompa Arajang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Bone, di Rumah Jabatan Bupati Bone, Jumat (6/4).
Prosesi Mattompang dimulai dengan tokoh adat membawa Arajang kepada Pattompang untuk disucikan atau ritompang yang diiringi dengan gendrang bali sumanga sampai proses mattompang selesai.

Adapun benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang disucikan, yaitu sembangeng pulaweng atau selempang emas. Terbuat dari emas murni yang terdiri dari 63 potongan yang panjangnya 1,77 meter. Pada kedua ujungnya, tergantung dua buah medali emas bertuliskan bahasa Belanda sebagai tanda penghargaan pemerintah Kerajaan Belanda kepada Arung Palakka Raja Bone ke-15.


Selain itu, disucikan pula La Tea Ri Duni, sebuah kalewang yang disebut Alameng, sarung serta hulunya dilapisi emas dan dihiasi intan permata. La Makkawa, sebuah keris yang disebut Tappi Tata Rapeng yang seluruh sarung dan hulunya dilapisi emas.


Ada pula La Salaga, sebuah tombak yang pada pegangan dekat mata tombak dihiasi emas. Tombak ini merupakan simbol kehadiran raja. Terakhir, Alameng Tata Rapeng, sejenis kalewang yang hulu serta sarungnya berlapis emas dan merupakan kelengkapan pakaian kebesaran anggota Ade Pitu.


Setelah selesai dibersihkan, Arajang diperhadapkan kembali kepada Gubernur Sulsel dan Bupati Bone untuk disarungkan. Kemudian, tokoh adat dan para bissu menuju ke tempat Arajang untuk menyimpan benda-benda pusaka tersebut di tempat semula.


Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, yang dimintai tanggapannya terkait prosesi Mattompang Arajang, mengatakan, acara adat merupakan salah satu tugas pemerintahan. Masalah budaya adalah khasanah yang memberi inspirasi bahwa kita lahir dari sebuah budaya dan adat istiadat.


"Mattompang Arajang ini adalah sebuah kebersamaan. Budaya dan adat istiadat yang harus terus dilestarikan," ujarnya.(Dewi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar