Jumat, 06 April 2012

Perdagangan Luar Negeri Surplus

Jumat, 06 April 2012 

Nilai Ekspor dan Impor Turun Dibanding  
MAKASSAR,  -- Awal tahun, perdagangan luar negeri Sulsel mengalami surplus. Meskipun surplus, ekspor dan impor selama Februari maupun Januari 2012 turun dibandingkan periode sama 2011.

Badan Pusat Statistik Sulsel mencatat per Februari 2012, nilai ekspor Sulsel mencapai USD104,66 juta atau sekira Rp963 miliar. Sementara nilai impor sebesar USD86,85 juta atau sekira Rp799 miliar.

Kepala BPS Sulsel, Bambang Pramono, mengatakan, nilai ekspor Sulsel pada Februari 2012 meningkat 28,2 persen dibanding bulan sebelumnya. Menurut Bambang, peningkatan itu, didorong oleh peningkatan volume ekspor enam kelompok komoditas utama.

Enam komoditas yang dimaksud adalah nikel, ikan/udang/kepiting, biji-bijian berminyak, tanaman obat, kayu/barang dari kayu, karet/barang dari karet, dan buah-buahan. Hanya saja, empat kelompok komoditas utama lainnya; kakao, garam/belerang/kapur/semen, olahan makanan hewan, dan daging /ikan olahan mengalami penurunan.

Lima negara terbesar penyerap barang ekspor Sulsel adalah Jepang (USD65,27 juta), Amerika Serikat (USD8,43 juta), Malaysia (USD6,01 juta), China (USD5,35 juta), dan Singapura (USD2,43 juta). Nilai ekspor ke lima negara tersebut mencapai USD87,49 juta. "Sekira 83,59 persen dari total ekspor Sulsel," ujar Bambang, kemarin.

Hanya saja, jika dibanding periode Februari 2011 lalu, nilai ekspor Sulsel sebenarnya mengalami penurunan sebesar 51,81 persen. Sejak Januari 2012-Februari 2012, nilai ekspor Sulsel mencapai USD186,30 juta. Menurun 32,61 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD276,45 juta.

Sementara itu, nilai impor per Februari 2012 mencapai USD86,85 juta atau sekira Rp799 miliar. Nominalnya menurun 26,17 persen dibanding Januari lalu. Jika dibandingkan periode yang sama 2011, nilai impor pun menurun 9,57 persen.

Ada lima kelompok komoditas impor terbesar Sulsel, yakni bahan bakar mineral (USD40,90 juta), mesin-mesin/pesawat mekanik (USD17,74 juta), gandum-ganduman (USD9,50 juta) pupuk (USD6,89 juta), dan mesin/peralatan listrik (USD3,62 juta). Jumlahnya USD78,65 juta atau 90,56 persen dari total impor Sulsel pada Februari 2012.

Bambang menyebutkan, ada lima negara pemasok utama barang ke Sulsel. Negara dimaksud adalah Singapura, Jepang, Kanada, China, dan Thailand merupakan lima negara pemasok utama barang impor Sulsel untuk periode ini. Singapura paling banyak dengan (USD45,60 juta). Disusul Jepang (USD10,57 juta), Kanada (USD9,96 juta), China (USD8,24 juta), dan Thailand (USD5,94 juta).

Jika ditotal, kelimanya berkuasa dengan 92,46 persen dari total nilai impor. Jumlahnya mencapai USD80,31 juta.(zul/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120406002053-perdagangan-luar-negeri-surplus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar