Rabu, 02 Mei 2012

SULSEL Pangkas Birokrasi Perizinan Penanaman Modal


MAKASSAR : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan segera membentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu atau BPPTSP yang ditargetkan terealisasi pada semester II/2012. 
 
Pembentukan badan tersebut dimaksudkan untuk melayani seluruh perizinan maupun rekomendasi bagi pelaku usaha yang akan menanam modal di daerah ini. 
 
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Muallim mengatakan dengan pembentukan BPPTSP, maka diharapkan ada institusi yang mampu menjawab keluhan para pelaku usaha maupun investor terkait pengurusan izin usaha yang selama ini dinilai berbelit-belit serta tidak memberikan kepastian dengan durasi waktu penyelesaian yang lama. 
 
"Selain itu, badan perizinan satu atap ini juga diharapkan mampu meningkatkan iklim usaha dan investasi di Sulsel," ujarnya  hari ini. 
 
Pembentukan badan perizinan satu atap tersebut merujuk pada Peraturan Pemerintah No 41/2007 tentang pembentukan organisasi daerah.
 
"Tinggal petunjuk teknis dari pusat tentang pembentukan badan perizinan satu atap yang masih akan kami koordinasikan," papar Muallim.
  
Menurutnya, sejumlah SKPD dalam lingkup Pemprov Sulsel memiliki kewenangan untuk menandatangani perizinan yang dinilai berbelit-belit bagi para investor terutama yang ingin mengantongi izin investasi di daerah ini.  
 
Dengan hadirnya BPPTSP,  seluruh kewenangan pengeluaran perizinan sejumlah satuan kerja perangkat dinas (SKPD) tersebut akan beralih dengan menerapkan konsep one stop service
 
Secara keseluruhan, proses pengurusan sampai pada pengeluaran izin diseluruh unit kerja diselesaikan melalui BPPTSP dengan memberikan informasi syarat perizinan yang jelas, durasi waktu penerbitan izin, transparansi biaya, dan tentunya tidak berbelit-belit. 
 
"Apalagi, Sulsel hanya memiliki Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, sehingga dengan adanya BPPTSP akan lebih mendukung peningkatan investasi di Sulsel," ungkap Muallim.
  
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulawesi Selatan memprediksi realisasi investasi penanaman modal asing mencapai US$11,56 juta dan penanaman modal dalam negeri Rp7,44 miliar pada kuartal I 2012.
 
Realisasi penanaman modal untuk PMA diproyeksikan berasal dari tiga perusahaan, dan untuk PMDN berasal dari dua perusahaan.
 
Sementara untuk target realisasi investasi hingga akhir 2012 nanti, untuk PMA mencapai US$100 juta, dan untuk PMDN ditargetkan bisa terealisasi hingga Rp5 triliun. (sut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar