Selasa, 24 Juli 2012

Barang Masuk ke Sulsel Meningkat 20%



Selasa, 24 Juli 2012
MAKASSAR – Selama Ramadan, pertumbuhan barang yang masuk ke Sulsel melalui pintu kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar mengalami peningkatan 10% hingga 20%.

Biasanya, ratarata barang yang masuk tiap harinya mencapai 60 ton,namun saat ini mencapai 80 ton. Kepala Cabang Makassar PT Angkasa Pura Logistik Nur Sapto Winoto mengatakan, kenaikan itu dipicu tingginya permintaan barang di daerah ini. Khususnya pakaian untuk kebutuhan lebaran serta beberapa kebutuhan lain yang sejauh ini tidak diproduksi di Sulsel. “Kenaikan itu memang telah menjadi hal yang rutin selama Ramadan.

Peningkatan jumlah barang dari terminal kargo mulai terasa sejak awal puasa ini.Tren ini akan mengalami titik puncak menjelang seminggu sebelum lebaran,” ujar Nur Sapto di Makassar, kemarin. Pertumbuhan itu hanya terjadi untuk jumlah barang yang masuk saja, sementara untuk barang yang keluar jumlahnya tetap normal seperti hari biasa.

Pada hari biasa, barang yang keluar di pintu kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga mencapai 60 ton per hari. Dari kapasitas 280 ton kargo di bandara, menurut Nur Sapto, masih sangat jauh dari pergerakan barang tiap hari.“Jumlah barang yang masuk baru 60 ton per hari, sama dengan jumlah barang keluar, sehingga total hanya 120 ton per hari. Belum setengah dari kapasitas yang ada,” paparnya.

Dia menyebutkan, 88% barang keluar dari Sulsel untuk pasar domestik.Selebihnya untuk pasar internasional, seperti ke Singapura, Malaysia, Hongkong,dan negara lainnya. Dari 88% barang keluar untuk pasar domestik, terbagi lagi untuk kawasan timur Indonesia (KTI),dan wilayah barat. Sementara itu barang yang keluar dari Sulsel kebanyakan merupakan produk makanan, seperti ikan atau produk dari ikan.

Sebaliknya barang yang masuk lebih didominasi pakaian atau garmen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Bambang Pramono juga mengakui adanya pertumbuhan barang masuk ke Sulsel di Juli-Agustus ini. ”Bahkan pertumbuhan itu telah terlihat sejak Mei memasuki Juni yang merupakan pra kondisi sebelum Ramadan,” katanya. Pada Mei 2012 nilai impor Sulsel meningkat 104,46% jika dibandingkan April 2012 dengan nilai USD162,89 juta.

Peningkatan nilai impor itu juga jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya juga mengalami peningkatan sebesar 6,47%. “Bulan Ramadan selalu menjadi pemicu tingginya barang- barang impor ke Sulsel. Kami prediksi tahun ini juga akan mengalami hal yang sama seperti tahun sebelumnya,” ujar Bambang tanpa menyebutkan prediksi peningkatan yang terjadi selama Ramadan. rahmat hardiansya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar