Selasa, 24 Juli 2012

Pacu Infrastruktur Sulawesi Melalui MP3EI



Senin, 20 Februari 2012 

MAKASSAR, 
-- Komisi VI DPR meminta agar BUMN berperan aktif dalam memacu program MP3EI. Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya Koridor IV Sulawesi, diharapkan BUMN yang bergerak di infrastruktur dan pendukungnya lebih agresif.

Permintaan tersebut disampikan anggota Komisi VI DPR Emil Abeng saat berkunjung ke Makassar akhir pekan lalu. "Kendala kita di KTI seperti di Sulsel adalah infrastruktur. Ini yang membuat industri masih memilih Jawa padahal bahan bakunya ada di Sulsel," jelas Emil.

Anggota Fraksi Golkar DPR dari daerah pemilihan Sulsel I ini menyebut contoh komoditas kakao yang industrinya ada di Jawa tetapi pohonnya kebanyakan di Sulsel. "Sulsel penghasil kakao terbesar tetapi industri lebih memilih di Jawa karena mereka ingin dekat ke konsumen agar costnya murah. Ini bisa menyebar, investor bangun industri di Sulsel kalau infrastrukturnya tersedia," jelas Emil.

Karena itu, dia meminta agar pemerintah pusat dan BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur lebih memacu pembangunan di KTI dalam bingkai Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Sebagai wakil dari Sulsel saya terus mendesak agar infrastruktur KTI dipacu dengan melibatkan peran serta BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur dan pendukungnya," tegas Emil.

Selain BUMN infrastruktur, dia juga meminta agar BUMN perbankan mengucurkan kreditnya dengan bunga yang tidak terlalu tinggi kepada BUMN yang ingin membangun infrastruktur. "Kendala kita adalah pendanaan. Karena itu BUMN perbankan harus mendukung dengan pinjaman bunga murah," harap Emil.

Semetnara itu, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp800 triliun dalam mendukung MP3EI hingga 2014. Menurut Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Pandu Djajanto, capex ini, diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian di Indonesia, khususnya mendorong sektor infrastruktur. "Ground breaking peran BUMN dalam MP3EI semester 1-2011 hingga semester 1-2012 diproyeksikan Rp126,66 triliun dan 643 juta USD," kata Pandu.

Dia menjelaskan, dalam MP3EI ini kombinasi investasi yang dilakukan BUMN akan dibantu dengan aranger yakni pihak BUMN dan dijamin oleh BUMN asuransi. "Ini disebut pola BUMN Fund," kata Pandu.

Sebelumnya, di tempat yang sama Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto juga menuturkan beberapa hal terkait peran BUMN dalam menggerakan perekonomian diwaktu krisis dan kondisi normal.

Menurut Parikesit, peran BUMN tersebut bisa dilihat di pasar modal. Meski baru 18 BUMN yang tercatat, kata Parikesit, kapitalisasi BUMN telah lebih dari 20 persen. "Hal ini menjadi bukti peran BUMN sebagai penggerak perekonomian Indonesia," ujarnya. 



Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120219232846-pacu-infrastruktur-sulawesi-melalui-mp3ei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar