Rabu, 12 September 2012

7 Negara Hadiri Kongres Bahasa



Rabu, 12 September 2012
MAKASSAR – Pemprov Sulsel bekerjasama dengan Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Kongres Internasional Bahasa-bahasa Daerah di Sulsel,Oktober 2012 mendatang. 


Kongres yang digelar untuk kedua kalinya ini rencananya dihadiri peneliti dan pakar bahasa daerah Sulsel dari tujuh negara masing-masing Korea Selatan, Brunei Darussalam, Amerika Serikat, Jepang, Belanda,dan Singapura. Sekretaris Badan Bahasa Kemendikbud Yeyen Maryani mengungkapkan, kongres tersebut dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi ancaman punahnya bahasa daerah yang ada di Sulsel. Sejauh ini ada empat bahasa lokal yakni Bahasa Makassar, Bugis,Toraja, dan Bahasa Mandar. Jika tak terus dilestarikan, maka ancaman kepunahan pun tak dapat terhindarkan.

“Eksistensi bahasa lokal harus tetap dijaga agar menjadi identitas lokal.Inilah tanggung jawab pemprov, dan kabupaten/ kota di Sulsel,” jelasnya di Makassar kemarin. Kongres Internasional Bahasa- bahasa Daerah di Sulsel akan digelar selama empat hari di Hotel Sahid Jaya Makassar, mulai 1-4 Oktober 2012, dan dibuka oleh Mendikbud Muhammad Nuh. Terpisah, Ketua Panitia Kongres Internasional Bahasa Daerah Sulsel A Muallim menjelaskan, kongres yang akan digelar ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya setelah 2007 lalu.

“Pada kongres pertama lalu,kita menyepakati 11 rekomendasi untuk antisipasi punahnya bahasa daerah Sulsel. Sekarang waktunya kita evaluasi itu,”jelasnya. Muallim yang juga Sekprov Sulsel ini mengatakan,pelestarian Bahasa Bugis, Makassar, Toraja, serta Mandar sudah menjadi harga mati bagi seluruh warga di Sulsel. ● wahyudi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar