Minggu, 21 Oktober 2012

Pemprov Patenkan Benang Sutra


Minggu, 21 Oktober 2012


Kebanggaan Sulsel penghasil sarung dan kain sutra menjadi lebih lengkap. Pemprov Sulsel telah mematenkan produksi benang sutra berkualitas impor dengan merek Sa'be.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengemukakan, produksi dan pematenan benang sutra menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel. Pasalnya selama ini, produksi sarung tenun sutra di sentra sutra Sulsel mayoritas berasal dari Cina.

Kalaupun ada pemintalan benang dari kepompong ulat sutra, produksinya masih sangat terbatas. Kualitas maupun panjang benang yang dihasilkan juga belum maksimal.

Menurut Irman, benang sutra merek Sa'be yang diproduksi di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Tekstil Disperindag Sulsel sudah menggunakan mesin twist standar internasional. Panjang benang sutra yang dihasilkan minimum 300 meter.

"Benang sutra raw silk digunakan sebagai pengganti benang lusi impor. Selama ini, penenun kain sutra di sentra produksi kain dan sarung sutra menggunakan benang lusi impor, terutama dari Cina," tutur Irman.

Kapasitas produksi benang sutra mencapai 25 ton per sekali produksi. Bahan baku berupa kepompong ulat sutra berasal dari petani ulat sutra di Kabupaten Wajo dan Soppeng.    

"Kualitasnya tidak kalah dari benang sutra Cina. Nanti, orang tidak lagi memesan sutra dalam bentuk kain gelondongan, tapi hanya memesan benang saja kemudian memproduksi sendiri kainnya," tutur Irman. 

Paten produksi benang sutra Sa'be diserahkan pada peringatan HUT Sulsel ke-343 di Gubernuran, kemarin. Disperindag Sulsel juga menandatangani kerja sama dengan PT Triangle Motorindo untuk produksi dan pengembangan prototype motor toko (moko) untuk peningkatan produktivitas industri kecil dan menengah di Sulsel serta mesin produksi pemipil jagung. (*/rif)

Sumber:  http://www.fajar.co.id/read-20121021010956-pemprov-patenkan-benang-sutra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar